Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Secangkir Si Hitam dari Selatan Sulawesi

31 Januari 2022   21:39 Diperbarui: 31 Januari 2022   22:03 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Barista Institute 

www.pexels.com 
www.pexels.com 

Jadi kepo ga sih proses biji kopi hingga jadi siap saji?

Sebelum sampai di sajikan dalam cangkir kita, kopi mengalami proses yang cukup panjang sejak dipanen. Dari mulai penyotiran berdasarkan tingkat kematangan buah kopi dan kondisi biji kopi - rusak atau tidak biji kopi yang dipanen. Kemudian kopi mengalami proses penjemuran untuk mengeringkan sekaligus proses pemisahan biji kopi dari cangkang, daging buah dan getahnya - proses ini ada yang pakai full washing ada yang tidak dicuci. Untuk proses penjemuran ini bisa melewati waktu berhari-hari. Bahkan untuk kopi dengan cita rasa wine dibutuhkan waktu jemur selama 30-60 hari.

Setelah proses pencucian, kemudian penjemuran akan menghasilkan biji kopi yang siap di roasting atau digongseng. Melewati 2 tahap roasting dengan suhu 210-240 C, sehingga kopi siap di giling dan disajikan.

Total waktu yang dibutuhkan dari panen hingga kopi siap giling atau siap seduh, dibutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan, tergantung teknik pencucian, pengeringan dan roasting yang digunakan. Serta tergantung kadar kandungan asam dan pait yang diinginkan.

"Kopi Toraja adalah jenis kopi Arabica yang disebut "queen of coffe". Cirinya adalah kopi ini memiliki aroma khas seperti aroma tanah. Rasa pahitnya menonjol, namun dengan kadar asam yang rendah, tidak bikin mual ketika meminumnya."

Kecium ga sih aroma kopinya? 

Sumber: Barista Institute 
Sumber: Barista Institute 

Seperti yang aku ungkapkan di atas tadi, bahwa kebanyakan kopi yang ada merupakan hasil dari perkebunan-perkebunan kopi yang dikelolah mandiri oleh masyarakat, bukan yang dikelolah oleh pengusaha atau perusahaan besar. Berdasarkan dari website cofeeland.co.id hanya ada 7 perusahaan besar. 

JNE menjadi salah satu mitra kerja para petani dan pengusaha kopi yang berada di Tana Toraja untuk melakukan pendistribusian kopi siap giling atau bahkan kopi siap seduh keseluruh pelosok tanah air. Bahkan hingga ke mancanegara.

Mengkonsumsi kopi saat ini sudah menjadi gaya hidup, menjadi ajang bersosialisasi. Bahkan kopi menjadi teman dan penenang saat galau, Readers. Dengan secangkir kopi di pojokan warung, kita bisa memulai obrolan dengan sesama penikmat kopi. Menjadi sebuah kenyataan, dimasa pandemi saat ini kopi masih menjadi salah satu pilihan menemani bekerja dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun