Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Yuk Intip Panggung Fashion di Islam Shariah Economic Festival ke-8 2021

1 November 2021   20:11 Diperbarui: 1 November 2021   20:25 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1. Kasuari Batik - Desiriani

dok: ISEF/IFC
dok: ISEF/IFC

Terinspirasi dari Perisai Papua yang merupakan warisan dari para leluhur yang digunakan sejak zaman dulu sebagai pelindung diri saat perang.  Setiap perisai memiliki berbagai ukiran dengan makna & filosofi yang berbeda. Ukiran unik dan warna berani dalam koleksi ini menginspirasi wanita untuk lebih percaya diri dan berani tampil beda. Apapun warna kulitnya, apakah hitam atau putih, rambut lurus atau keriting, setiap wanita terlahir cantik dengan pesonanya masing-masing. 

dok: ISEF/IFC
dok: ISEF/IFC

Semua itu dipadukan dalam kain tenun Papua dan lurik yang ditata dengan gaya geometris menjadikan koleksi ini unik. Koleksi ini terdiri dari beberapa jenis mantel pendek dan panjang, mantel cape, gaun yang dipadukan dengan blus dan celana. Desain ini memberikan kesan modern namun tetap menonjolkan sisi etniknya. Secara keseluruhan, koleksi ini memberikan kesan feminim dan stylish. 

Menjadi koleksi yang ready to wear dengan kesan simple namun elegan dengan siluet yang dibuat oversized dan layering

2. BATIK DWI PUTRO  - Andes Rahmawati

dok: ISEF/IFC
dok: ISEF/IFC
Proses akulturasi budaya di setiap negara mempengaruhi hampir setiap aspek kehidupan masyarakat. Batik Dwi Putro mencoba menghadirkan suasana ceria untuk menggambarkan warna-warni proses akulturasi budaya di Indonesia, khususnya budaya Tionghoa yang dikemas dalam bentuk Kerajinan Batik Tradisional. Desain dan warna terinspirasi dari bangunan ikonik Masjid Cheng Ho dan salah satu jalan yang disebut 'lorong mahjong'.

dok: ISEF/IFC
dok: ISEF/IFC

Konsepnya sendiri berupa busana yang populer dengan Cheongsam yang kemudian diselaraskan sebagai busana Muslimah, menggunakan batik katun campuran tradisional 'lurik' Jawa menjadi pakaian muslimah modern. Sementara untuk materialnya digunakan Kain tradisional dari Batik Dwi Putro Dengan perpaduan lukisan tangan dengan bahan katun print dan tradisional lurik dan saten. Dan dengan siluet: Sebuah garis dan layering.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun