Apakah dengan menemukan daerah yang aman dari jangkauan alien, masalah selesai?
Sayangnya belum sih ya. Makanya aku tadi bilang akan ada lanjutan dari film ini.
Seperti aku bilang di atas, A Quiet Place: Part II ini merupakan gambaran perjuangan warga kota yang tersisa untuk menyelamatkan hidup, khususnya seorang wanita dengan tiga orang anak remajanya. Menempuh jalan panjang tanpa alas kaki, agar tidak menarik perhatian para alien. Bukan perjalanan mudah, karena selain harus menjaga dua anak remajanya, Evellyn masih harus melindungi seorang bayi, padahal perjalanan sangat berbahaya dan berat.
Sayangnya, aku ga tau apa penyebab orang-orang jadi seperti zombi itu kenapa ya? Dan korban alien ini mati atau jadi zombi-zombi itu? Soalnya aku tidak melihat adanya mayat-mayat atau sisa-sisa korban para alien. Hanya waktu para alien menyerang, menarik atau menyibakan korbannya.
Efek tegang pada scene-scene klimaks di film ini, aku rasa berhasil mengintimidasi aku.
V I S U A L
Biasanya aku memakai sub judul kamera, lighiting dan setting ya. Kayaknya mulai ini aku bakal pake kata visual deh, biar cakupannya bisa luas.
Permainan efek cahaya di film ini banyak banget ya, memberikan kesan yang dibutuhkan pada tiap scenenya. Seperti scene di dermaga, efek blueis yang diberikan memberi kesan misterius. Aku menunggu, zombi apa alien yang muncul? Terus, siapa anak kecil yang mencoba membunuh Emmett, yang menemani Regan mencari sebuah pulau yang jauh dari jangkauan para alien.
Wait. semua orang yang tersisa melepaskan alas kakinya agar tidak menimbulkan suara yang memancing alien muncul dan menyerang. Ini juga digambarkan dengan sepatu-sepatu yang bertebaran di sebuah stasiun yang dilalui Regan. Tapi, di sepanjang scene-nya Emmett tidak melepaskan sepatunya. Ini membuat kesan jumping difilm ini. Apa karena sepatu yang digunakan Emmett beralaskan karet? Jadi tidak menimbulkan suara? Apakah sepatu lars kayak gitu menggunakan alas karet?
Beberapa part diberi efek beauty shoot, ini bagus untuk memenuhi unsur estetika dan cinematography. Karena setiap gambar tidak hanya menyampaikan cerita, tapi juga harus enak dipandang. Dan beauty shoot bisa memberi waktu buat penonton menarik nafas sesaat.