Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ceritaku Sore Itu tentang Sebuah Senyum

13 Mei 2020   08:27 Diperbarui: 13 Mei 2020   08:35 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum, Readers

Kali ini aku cuma mau berbagi sedikit cerita tentang suatu sore, menjelang magrib.

Social Distancing, begitu peraturan yang dibuat pemerintah untuk memerangi pa ndemik Covid-19 yang membuat Ramadhan kali ini jauh berbeda dari Ramadhan-Ramadhan sebelumnya. 

Bayangkan saja, Ramadhan kali ini harus kita jalanin dengan segala keterbatasan demi menyudahi pandemik yang sudah meresahkan seisi bumi sejak awal tahun 2020. Aku sendiri sampe bosen nulis artikel berdasarkan rilis yang kebanyakan terkait dengan mrs. Corona ini.

Secara pribadi saja ini sih, makin hari makin mengkhawatirkan penyebaran si mrs Corona ini. Ibaratnya nih, salah sedikit kita melangkah, ga menutup kemungkinan kita menjadi carrier atau pembawa virus. Ga kebayang ama aku kalau sampe nularin ke orang, padahal aku ga tau kalau aku carrier. Berasa membunuh secara ga langsung kali ya.

Kalau berbicara dampak, udah ga bisa lagi disebutkan dampak kedatangan mrs. Corona ini dibumi. Ga cuma tradisi, tapi semua aspek kehidupan ikut terdampak. Apa lagi roda perekonomian. 

Ntah berapa banyak usaha kecil, menengah bahkan pengusaha besar harus, dari mulai mengurangi pegawai sampai ada yang benar-benar tutup. Dan pasti berpengaruh pada ekonomi keluarga yang merupakan unsur terkecil dari dunia ini.

doc by bxb_protect
doc by bxb_protect

doc by bxb_protect
doc by bxb_protect

bxb_protect
bxb_protect

Sore itu, pasnya sih hari Minggu, aku dan 5 'anak-anak online-ku' sepakat untuk melanggar larangan berkumpul. Ga sekedar berkumpul untuk buka puasa sih, tapi lebih karena ada hal yang ingin kami bagikan dari komunitas kami, ke sebagian kecil orang-orang yang kami anggap layak dikasih. 

Rencana ini tidak serta merta hari itu juga. Melakukan penggalangan dana secara online adalah langkah kami untuk bisa berbagi ke lebih banyak orang-orang.

Langit Jakarta tak bersahabat saat kami mulai beranjak dari restoran Bensunda yang berada di daerah Gandaria itu. Awan hitam menutupi langit yang harusnya biru itu, biru karena polusi yang jauh berkurang karena work from home, ini sisi baik dari kedatangan mrs. Corona. 

Langit mendung tidak menyurutkan niat yang udah disiapkan selama dua minggu ini. Selain kami juga kangen ngobrol dan makan bareng, berbagi menjadi agenda utama kami.

doc by bxb_protect
doc by bxb_protect

Ga banyak yang kami bagikan, baik dari sisi item mau pun dari sisi jumlah. Karena memang kan semampu kami. Nasi kotak, mie instan dan beras, teriring doa, semoga semua ini cepat berlalu dan semua kembali hidup normal. Atau bahkan kalau bisa sih menjadi lebih baik. 

Begitu bahagianya ketika kami bertemu dengan seorang lelaki, tidak terlalu tua sebenarnya, dengan gerobak barang bekas yang dia tarik, menerima tas kresek yang kami berikan dari atas mobil.

Mobil kembali melaju berlahan, membelah jalanan dibilangan Jakarta Selatan. Setiap kami bertemu dengan mereka yang duduk dipinggir jalan dengan gerobak atau apa pun itu, lalu kami serahkan tas kresek yang berisi nasi kotak dan teman-temannya selalu ada iringan doa dari mereka yang kami aamiin kan setulus hati. 

Beberapa orang aku mendengar nada bahagia dan sangat tulus doa terucap dari bibir mereka. Aku tidak melihat langsung, karena mobil terus bergerak, tapi aku yakin senyum dibibir mereka merekah. 

Seperti aku dan anak-anakku di dalam mobil yang juga menyimpan senyum. Bahagia saat mereka juga merasakan bahagia dan bisa sedikit membantu kondisi mereka. 

Cuma sedikit, tapi insya Allah menjadi berkah buat semua. Aamiin.

Banyak sih, aku perhatikan, orang-orang, organisasi-organisasi, perusahaan-perusahaan yang masih bertahan melakukan hal yang sama, berbagi untuk mereka yang membutuhkan dengan harapan bisa meringankan beban mereka saat ini.

Selain di Jakarta, kami juga sudah menyalurkan donasi yang kami dapatkan untuk kota Bandung. Cuma untuk Bandung, kami berikan berupa Alat Pelindung Diri untuk medis dan vitamin.

doc by bxb_protect
doc by bxb_protect

Tapi, Readers. 

Walau ditengah pandemi ini, aku rasa kita tidak bisa cuma berdiam diri terlalu lama didalam rumah. Coba deh, gali kemampuan diri yang bisa di eksplor, siapa tau bisa menjadi sumber penghasilan baru. Masak, berkebun, nulis, ternak ikan, ternak ayam, bikin konten video kreatif dirumah atau membuat apa saja, yang penting sesuatu yang bermanfaat? 

Untuk  kemudian dikonsumsi sendiri atau dijual, ga ada salahnya mencoba sistem perdagangan barter loh, kayak orang jaman dulu. Yang pasti kita harus bersama, saling bergandengan tangan untuk bertahan dan bersama-sama menang melawan pandemi ini.

Bukan kami bosen berbagi, kami malah pengen lagi bikin yang sama. Tapi apa iya, kita mau menerima selamanya, ga pengen merasakan sebagai yang membagikan? Karena membagi dan melihat orang yang kita bagi bahagia, seakan seluruh dunia tersenyum loh. Bahagia banget.

Senja di hari Minggu itu adalah senja dimana secuil bahagia dan syukur kami kepada Mu ya Allah, karena kami mampu merasakan indahnya berbagi dan mampu berempati dengan sesama.

Anak-anak, bikin lagi yuk......

Stay at home and stay healty to be strong and to be the winner

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun