Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Warkop DKI Reborn"

10 September 2019   17:56 Diperbarui: 10 September 2019   20:24 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum, Readers.

Udah pada nonton Warkop DKI Reborn? Gimana menurut kalian? Kalian nunggu film ini ga sih?

Jujur aja, aku sih nunggu nih film. Bukan karena ceritanya, tapi karena pemerannya! Terutama yang jadi Dono, Aliando.

Menurut aku nih yah, karakter tersulit di 3 tokoh Warkop DKI adalah Dono. Selain, pastinya ga mudah yah meniru manusia lain, apa lagi tokoh legendaris. Dono itu punya gerak tubuh yang khas, seperti Benyamin. Dan menurut aku agak sulit ditiru. Kalo Kasino apa lagi Indro yang orangnya masih ada, masih ga terlalu spesifik.

So! Terjadilah tanggal 7 kemaren GPnya Warkop DKI Reborn. Aku mo bahas sesuai yang aku nikmati.

CERITA

jppn.com
jppn.com
Cerita di setiap film Warkop DKI tidak terlalu jauh berbeda, hampir sama di setiap filmnya. Mengundang tawa dan lupakan semua tetek bengek unsur sinematografi. Pokoknya nonton dan nikmati, lalu tertawalah sebelum tawa itu dilarang. Masalah cerita itu loncat-loncat dan kita harus sabar dengan pazzel ceritanya mau dibawa kemana, ya....nikmati saja sampe selesai.

Komedi, sedikit drama dan sedikit action menjadi warna film warkop DKI, yang dibuka dengan 1 scene kejutan yang aku ga nyangka sih. Dan scene pembuka itu beneran ga ada benang merahnya dengan isi film secara keseluruhan. Cuma ingin disampaikan saja. Sudah. Lucu? iya lah. Bagus? Iya juga. Ada yang salah? Ga bisa dibilang salah, karena memang dianggap teras doang, kalau di ibaratkan sebuah rumah. Aneh? Menurut aku iya, tapi bebas-bebas orang berkreasi lah ya.

Yang menarik adalah, memasukan unsur-unsur film box officenya Falcon pada scene film ini sebagai suatu suasana dalam satu scene. Dimasukan secara parodi pastinya, hingga mengundang tawa penonton. Ini ide keren sih, karena penggalan adegan film itu, kalau diliat dari sisi bisnis bisa membangkitkan keinginan nonton lagi film aslinya, bagi penggemar film yang diparodikan tersebut. Aku bisa aja menyebut scene ini sebagai bagian dari kejutan.

Akhir cerita dibiarkan menggantung, Gaes. Memaksa kita untuk menunggu kelanjutan film ini. (Wah...bakal dikontrak lumayan panjang nih tiga tokoh utama). Kecewa? Ya....mau gimana lagi, namanya juga trik dagang buat film lanjutannya.

Acting

id.bookmyshow.com
id.bookmyshow.com
Ini menarik buat dibahas, Readers. 

Seperti yang aku bilang diawal nih, memerankan seorang tokoh, apa lagi tokoh itu sudah tidak ada, bukan lah hal yang mudah. Ditambah lagi pada tokoh itu ada karakter yang mencari ciri khasnya. Misalnya bahasa tubuh, cara berbicara dalam momen-momen tertentu, kemudian mimik pada adegan-adegan tertentu, reaksi pada suatu kejadian dan atau ucapan. Meng-copy paste karakter memang ga gampang.

Dan seperti yang aku sebutkan tadi, menurut aku karakter tersulit di tokoh Warkop DKI adalah dono dengan segala kompleksitas karakter uniknya. Dan itu diperankan oleh aktor yang senyum dan tingkahnya membuat cewek-cewek abg histeris, Aliando. Kita mulai dari tokoh ini dulu ya.

Aliando terbilang total ya memerankan tokoh ajaib dari trio Warkop DKI ini. Liat aja penampakan seorang Aliando saat menjadi Dono. Untuk make-up karakternya sih aku merasa agak berlebihan di gigi ya. Walau terbilang lebih mirip sih dari pada pemeran Dono sebelumnya. Begitu juga dengan bahasa tubuh dan gerak geriknya. Walau pun di beberapa part suka bolong-bolong, dalam arti kata Ali suka kendor atau loss atau kedodoran karakter tokoh Dononya. Mungkin gigi palsunya buat dia ga nyaman dan jadi ga konsen ketika berperan. Tapi ya, terbilang oke lah ya. Apa lagi bagi yang pernah liat akting Ali di film atau sinetron sebelumnya. 

Kemudian ada Adipati Dolken yang berperan sebagai Kasino. Aku merasa aneh dengan makeup karakter Adipati sebagai Kasino. Makeup matanya, dan kemudian facenya. Kesan seorang Kasino yang selalu sok ngebos dan sok tau tidak terlihat disini. Bahasa tubuh Kasino yang khas pun tidak terlalu tergambar ya. Sayang banget. Ntah tuntutan skenario yang seperti itu, atau kesalahan interprestasi terhadap tokoh Kasino ini mah. Kita bicara Kasino dalam film ya, bukan kehidupan sehari-harinya.

Kemudian ada Randy sebagai Indro. Randy terbilang beruntung memerankan tokoh yang masih hidup, sehingga mendapat contoh langsung dari orangnya. Tapi memang sih, tokoh Indro itu ya gitu aja. Ga ada karakter yang special, kecuali sesekali berperan sebagai lelaki Jawa ngapak. Dan Randi memang terlihat bermain natural. Dan make up pun, untuk merubah penampakannya, ga banyak.

Pemain lainnya? Yah semua menjadi pelengkap di film ini. Dengan karakter yang tidak identik. Tapi ide membuat bahasa arab versi Warkop DKI merupakan hal yang seru dan oke loh. 

Penasaran kan bahasa Arab versi Warkop DKI. Nonton deh

Setting

hai.grid.id
hai.grid.id
Setting, angel kemera, lighting sebenarnya ga ada yang istimewa sih. Karena memang film ini bertujuan untuk menghibur saja. itu saja, tidak lebih. Dan kalau diliat dari kacamata aku, menguji totalitas para pemainnya. 

So, pantas ga mereka disebut aktor handal?


Sutradara

Rako Prijanto

Produser

Federica

Skenario

Anggoro Saronto
Rako Prijanto

Pemeran

Aliando Syarief
Adipati Dolken
Randy Danistha
Indro Warkop
Mandra
Salshabilla Adriani
Ganindra Bimo
Aurora Ribero
Dewa Dayana

Musik

Andhika Triyadi

Sinematografi

Hani Pradigya

Penyunting

Aline Jusria

Perusahaan
produksi

Falcon Pictures

Tanggal rilis

 12 September 2019

Durasi

100 menit

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun