Mohon tunggu...
Amanda Shihab
Amanda Shihab Mohon Tunggu... Freelancer - Forever Student

IRT, Sosiologi UNJ, Pasca Politik UNAS

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

"Berdamai" dengan Pandemi: Lemahnya Sistem Penanganan Pemerintah?

18 Mei 2020   17:17 Diperbarui: 21 Mei 2020   18:02 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pelonggaran PSBB yang dikatakan baru sekedar wacana, mulai terlihat menjadi realita. Beberapa keramaian pada masa PSBB bahkan terjadi di wilayah central,  seperti penutupan MCD Sarinah, toko-toko baju di tanah abang yang mulai buka kembali, serta penumpukan di bandara yang terjadi beberapa hari lalu menunjukan kondisi 'berdamai' dengan pandemi semakin nyata .

Tak menutup mata masyarakat Indonesia dengan budaya guyubnya, kebiasaan berkumpul merupakan hal yang  menjadi rutinitas dan kebutuhan. Belum lagi Pandemi yang berbarengan dengan bulan ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Dimana Kebiasaan silahturhami biasa dilakukan hari-hari ini. Sikap dispilin  serta kesadaran secara rasional akan bahaya pandemi memang masih perlu ditingkatkan bagi masyarakat kita.

Namun kondisi masyarakat yang demikian, seharusnya menjadi warning sejak awal bagi pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang konsisten, serta kordinasi antar lembaga yang tidak membingungkan utk menghasilkan  kebijakan yang sinkron dengan penerapan. Bukan justru menimbulkan wacana2 yang membuat masyarakat kita semakin ikut-ikutan tidak konsisten dalam masa pandemi ini.

Pemerintah seharusnya dapat menjalankan fungsinya dalam penerapan kebijakan hasil dari sistem politik yang mengikat bagi setiap warga demi keselamatan bersama. 

Konsistensi,sinergitas, dan kordinasi antar lembaga/Departemen , termasuk pemerintahan daerah dalam menjalankan kebijakan yang telah dihasilkan juga menunjukan bahwa sistem politik kita masih bekerja  dengan baik dalam menghasilkan kebijakan yang efektif. Saat kurva yang masih terus meningkat dan jumlah tes yang masih minim, Apakah 'the new normal' yang akan kita jalani berarti berkativitas sambil bertaruh dengan keselamatan jiwa? Semoga saja tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun