Ibu Marina, 50 tahun,menjelaskan bahwa didesa Sitiwimangun ini dulunya hampir seluruh penduduk memperoleh penghasilan dengan membuat gerabah, bahkan dulu mempunyai julukan "sikil item" di karenakan banyaknya abu yang jatuh di kaki mereka ketika mereka membakar gerabah bersama-sama.
Namun apalah daya, boro-boro mau membakar gerabah bersama, untuk mewarisi keanak sendiri saja tak bisa, lebih tertarik bermain ponsel dan berinteraksi di dunia imaji, ketimbang melestarikan salah satu kebudayaan Indonesia ini.
Lebih parahnya lagi, bahkan ekonomi mereka kini dikuasai oleh perakit ban-ban, sungguh bayangkan betapa banyaknya kultur budaya di Indonesia yang mulai satu persatu terkikis oleh  media sosial?.
Tenang Masih Ada SI TRUSMI dan SI BONDET
Mendengar kata batik trusmi, sudaah pasti tak diragukan kualitas dan bagusnya  batik khas cirebon ini, keindahan sang pembatik dengan menggambar di atas kain, tak usah diragukan lagi, lihai sudah mereka meniup, membatik dan mewarna sang kain putih bersih.
Inilah nampaknya salah satu kebudayaan Indonesia yang masih melekat di Kota Cirebon yang terus menerus dibuat, dimulai dari remaja belia hingga nenek tua semuanya meniup lilin mereka dan siap membatik.
Selain membatik nampaknya perikanan di Kota cirebon pun masih merajalela, bondet salah satunya, tempat pelelangan ikan di Cirebon yang umurnya sudah bisa dikatan tua, namun hebat masih berfungsi dengan baik dan masih dilakukannya penjualan ikan.
Memang, ada isu tentang pelelangan ikan yang sudah tak berfungsi lagi, dan hanya tersisa satu saja TPI di kawasan Bondet, namun tak apa itu tak mempengaruhi perekonomian nelayan disini, semuanya masih ditahap biasa saja.
Semoga si Trusmi dan Bondet tak ikut punah dengan gerabah, meski sedikit perlu adanya pelestarian, dikarenakan mereka kultur budaya kita
Kejawanan juga indah kok!
Selalu tersirat di kepala jika kita mendengar pantai, maka kita akan melihat pasir putih yang idah dan gelombang yang cantik setiap matahari menyinari sang gelombang. Namun hal ini tak terjadi dengan Kejawanan sendiri.