“Jadi adek bener-bener tak tau?”
“Apaa??!”
“Suara tadi. Yang "piuuuuuuuuuutttt" itu lho..”, kata abang mencontohkan.
Otakku tidak menemukan koneksi.
“Suara jendela kena angin kan tadi..”, jawabku.
“Bwahahahahahahahahaaa...”, tawa semakin menggelegar.
Sejurus aku tahu. Aku benar-benar thau maksudnya. Ternyata, suara pertama yang memecah keheningan itu, yang kukira dengan polosnya itu suara derit rintih jendela terhembus angin, ternyata adalah....KAMUFLASE KENTUT ABANGKU!!
END.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!