pola asuh orang tua.
Di kalangan masyarakat banyak sekali yang mengganggap bahwa baik buruk sikap anak, pintar bodohnya anak dipengaruhi oleh kualitas sekolah tempat anak belajar. Padahal banyak faktor yang mempengaruhinya, terutamaPOLA ASUH MENURUT PARA AHLI
Menurut (Hurlock , 1998) pola asuh merupakan suatu metode disiplin yang diterapkan orang tua terhadap anaknya. Begitu pula yang dipaparkan oleh (Mulyadi, 2016) Pola asuh merupakan proses interaksi total antara orang tua dengan anak, yang mencakup proses pemeliharaan (pemberian makan, membersihkan dan melindungi) dan proses sosialisasi (mengajarkan perilaku yang umum dan sesuai dengan aturan dalam masyarakat. Sejalan dengan yang dipaparkan Mulyadi, menurut (Wahyuning, 2003) bahwa pola asuh anak adalah seluruh cara perlakukan orang tua yang ditetapkan pada anak. Berdasarkan yang dikemukakan (Baumrind dalam rahman, 2012) Pola asuh merupakan semua bentuk dalam proses interaksi yang berlangsung antara orang tua dan anak yang merupakan pola pengasuhan dalam keluarga yang akan mempengaruhi perkembangan anak.
Maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua merupakan cara orang tua dalam mengasuh anak ,mendidik, dan membimbing anak secara konsisten untuk membentuk kepribadian anak .
Pendidikan yang utama bagi anak adalah dirumah bersama orang tuanya. Orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab kepada anaknya, dikarenakan orang tua lah yang lebih dulu dan selalu berinteraksi dengan anak sebelum anak berinterkasi dengan  orang lain. Begitupun lingkungan keluarga merupakan lingkungan terdekat bagi anak yang dapat mempengaruhi tingkat perkembangan anak.
Menurut (Junierissa, 2017) tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh 2 faktor : 1) Faktor Nature , yang merupakan faktor yang berasal dari lahir, misalnya fisik, bentuk tubuh, dll. 2) Faktor Nurture, yang merupakan faktor yang berasal dari lingkungan, misalnya pemberian zat gizi, pola asuh, stimulasi. Maka orang tua berperan dalam memberikan pola asuh yang baik kepada anak karena pola asuh sangat penting peranannya bagi perkembangan anak, baik perkembangan fisik ataupun rohani anak.
Salah satu faktor Nurture adalah pola asuh, berikut merupakan bentuk pola asuh orang tua :
1. Merawat anak, merawat anak mencakup memberi makan dengan gizi seimbang, menjaga kebersihan tubuh anak, menciptakan suasana aman bagi anak.
2. Sosialisasi, dalam hal ini orang tua harus mengajarkan kepada anak bagaimana cara bermasyarakat, bersikap sopan kepada orang , dan mematuhi norma.
3. Komunikasi, anak membutuhkan komunikasi dalam mencapai keinginannya. sehingga untuk memenuhi keinginan, kebutuhan, minat dan bakat anak dibutuhkan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.
Menurut (Sintia dkk , 2021) pola asuh orang tua untuk anak terbagi menjadi berbagai macam, Berikut beberapa macam pola asuh orang tua kepada anak :
1. Pola asuh otoriter
Pola asuh orang tua yang menekankan agar anak bisa tunduk dan patuh kepada orang tua. orang tua dengan pola asuh otoriter cenderung selalu memaksa anak, keras, kaku dan selalu berkehendak sesuai dengan keinginan orang tua. Orang tua seringkali marah jika tidak dituruti anak. Â
Bentuk pola asuh otoriter memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
selalu bertindak tegas , suka menghukum anak , kurang mencurahkan kasih sayang, memaksa anak untuk memenuhi keinginan anak.
2. Pola asuh Demokratis
Orang tua dengan pola asuh demokratis cenderung mengarahkan anak secara rasional, berorientasi pada pemecahan masalah, selalu berkomunikasi dengan anak, memberi dan menerima keinginan anak. Pola asuh demokratis, tidak memaksa anak untuk menuruti keinginan orang tua , anak diizinkan untuk belajar tentang individualis. Bentuk pola asuh demokratis memiliki ciri-ciri sebagai berikut : memperhatikan keinginan anak , menghargai keputusan anak, memberikan bimbingan yang penuh kepada anak.
3. Pola Asuh Permisif
Orang tua dengan pola asuh permisif cenderung memberikan anak kebebasan untuk bertindak , tidak menuntut anak dan melarang anak melakukan sesuatu. Bentuk pola asuh permisif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : orang tua memberikan kebebasan sebebas bebasnya pada anak, orang tua hangat dan tidak pemarah. Namun karena orang tua terlalu membebaskan anak, maka dapat memgakibatkan anak kurang bertanggung jawab dan anak dapat melakukan sesuatu sesuai kehendaknya tanpa memperdulikan orang tua.
Kebanyakan masyarakat Indonesia masih belum menyadari pentingnya pola asuh, pola asuh kepada anak harus dikembangkan. Orang tua terkadang mengganggap bahwa mengikuti kegiatan parenting itu tidak perlu, padahal hal tersebut sangat diperlukan.Â
Orang tua memegang peranan yang sangat penting bagi masa depan anak. Orang tua merupakan guru pertama bagi anak, jadi orang tua harus memiliki pengetahuan yang luas mengenai pola asuh. Selain itu, dalam menerapkan pola asuh kepada anak harus mengenali karakter yang dimiliki anak untuk mengetahui apa saja yang baik untuk diberikan kepada anak. Keluarga terutama ayah dan ibu memberikan dasar pembentukan tingkah laku, watak, moral dan pendidikan kepada anak.Â
Pengalaman interaksi yang telah diterapkan di dalam keluarga akan menentukan pola dan tingkah laku anak terhadap orang lain dalam masyarakat. Pola asuh yang baik erat keterkaitannya dengan perkembangan anak menjadi baik dan sebaliknya juga pola asuh yang kurang baik akan membentuk perkembangan psikososial anak menjadi kurang baik pada perkembangannya.
Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi anak baik akademik maupun non akademik. Pola asuh yang baik akan membentuk anak menjadi pribadi yang baik juga. Anak yang mendapatkan pola asuh orang tua yang benar akan tumbuh menjadi anak yang ambisius, tekun, dan bekerja keras untuk meraih impiannya. Pola asuh mempengaruhi pendidikan anak, jika sejak kecil anak sudah terbiasa diberikan edukasi terkait pentingnya pendidikan maka ketika dewasa nanti maka anak akan berjuang untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Namun masih banyak masyarakat yang berpikir bahwa hanya harus mengandalkan sekolah untuk mendidik anaknya menjadi pribadi yang baik dan pintar, padahal pondasi pendidikan anak pertama berada dilingkungan keluarga. Orang tua kurang menyadari betapa pentingnya pola asuh untuk perkembangan anak sehingga enggan mengikuti kegiatan parenting.Â
Tujuan parenting untuk membekali orang tua supaya tidak salah dalam mendidik dan membesarkan anak. Parenting dapat meningkatkan kesadaran para orang tua bahwa mengasuh anak perlu pengetahuan dan tidak boleh sembarangan,juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dalam hal pengasuhan, mempertemukan kepentingan dan keinginan antara pihak keluarga dan pihak sekolah. Program parenting di PAUD / TK perlu diadakan untuk meningkatkan kerjasama antara orang tua dengan guru, sehingga keduanya bisa berkoordinasi untuk meningkatkan perkembangana anak secara maksimal.
Maka dari itu, diharapkan kedepannya para orang tua untuk lebih memperhatikan pola asuh atau mengikuti kegiatan parenting untuk memaksimalkan dalam mendidik anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H