Mohon tunggu...
amaliyah nurul hidayah
amaliyah nurul hidayah Mohon Tunggu... Guru - ilmu alam dan sosial learner

pembelajar seumur hidup

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengorbanan demi Sebuah Rumah

20 November 2022   16:51 Diperbarui: 20 November 2022   17:00 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah, kita butuh rumah, semua orang butuh rumah

Tidak ada yang menyukai untuk tinggal di ruang terbuka dalam waktu yang lama dalam keadaan kedinginan, kepanasan, basah kuyup, digigit nyamuk  dan hal susah lainnya.

Meskipun ada beberapa suku yang nomaden, mereka kemana-mana membawa dan mendirikan tenda-tenda sebagai tempat untuk berteduh dan beristirahat.

Bahkan beberapa youtuber telah memberikan tutorial bagaimana caranya membuat tempat berteduh dan istirahat di hutan yang "nyaman".

 

Mengapa ingin memiliki rumah? 

  • Pernikahan
  • Pengalaman
  • Pembuktian
  • Bisnis
  • dan berbagai alasan lain

Membangun rumah butuh Pengorbanan 

Besar kecilnya pengorbanan memiliki rumah tergantung iman, budget dan nafsu.

"Iman dan budget ditangan bisa membuat otak tetap rasional tapi Nafsu membuat drama kehidupan"

Impian memiliki rumah besar dan indah, berbanding terbalik dengan budget, akhirnya...

  • merantau ke negeri orang meninggalkan anak-anak yang membutuhkan kasih sayang, lalu di negeri rantau mendengar pasangannya berselingkuh. Ekskavator pun datang dan merobohkan rumah
  • Orang tua sibuk membangun rumah impian, menyisihkan uang sedemikian rupa, tanpa sengaja melupakan kebutuhan anak-anak, sehingga kurang kasih sayang dan perhatian
  • memanfaatkan pasangan sah orang lain, demi membantu membiayai pembuatan rumah impian
  • menggugat ibu demi menguasai rumah warisan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun