Mohon tunggu...
Amalin Harum Imani
Amalin Harum Imani Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG (Pendidikan Profesi Guru) Bahasa Jawa Gelombang 1 2023 Universitas Negeri Surabaya

Saya seorang lulusan S1 Pendidikan Bahasa Jawa di Universitas Negeri Surabaya. Memiliki pengalaman menjadi guru tidak tetap di Kabupaten Ponorogo. Saya aktif di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menghidupkan Minat Belajar Aksara Jawa dengan Game Interaktif "Wamaja"

23 Mei 2024   16:08 Diperbarui: 23 Mei 2024   16:30 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Amalin H.I (gambar pribadi)

Belajar aksara Jawa, khususnya aksara murda, sering dianggap sulit dan membosankan oleh banyak siswa. Padahal, aksara Jawa adalah bagian penting dari kekayaan budaya Indonesia yang perlu dilestarikan. Inovasi dalam metode pembelajaran sangat diperlukan untuk meningkatkan minat dan motivasi siswa. Salah satu terobosan menarik adalah penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi, seperti game interaktif WAMAJA (Wasis Maca Aksara Jawa).

 

Apa Itu WAMAJA?

WAMAJA adalah media pembelajaran berbasis PowerPoint yang didesain dengan elemen permainan. Dibuat melalui situs Canva, WAMAJA menawarkan cara belajar aksara Jawa yang lebih interaktif dan menyenangkan. Tujuan utamanya adalah membantu siswa memahami dan mengapresiasi keindahan serta kedalaman makna dari aksara Jawa, terutama aksara murda.

Pentingnya Aksara Jawa

Aksara Jawa bukan sekadar sistem tulisan, tetapi juga simbol peradaban suku bangsa Jawa yang kaya akan nilai budaya dan tradisi. Menurut Ekowati (2014), mempelajari aksara Jawa membantu siswa memahami dan menuliskan bahasa Jawa dengan lebih baik. Aksara murda, bagian dari aksara Jawa, memiliki fungsi khusus dalam penulisan nama, gelar, atau tempat, sehingga menambah makna pada penulisan tersebut.

Sumber: Amalin H.I (gambar pribadi)
Sumber: Amalin H.I (gambar pribadi)

Teknologi dalam Pembelajaran

Penggunaan teknologi dalam pendidikan telah menjadi pilar transformasi pembelajaran modern. Teknologi mempermudah akses pendidikan, membuat proses belajar lebih menarik, dan mendukung kolaborasi antara siswa, guru, dan institusi pendidikan (Susanti, 2013). Dengan teknologi, informasi dan materi pelajaran dapat diakses dari mana saja dan kapan saja, mengatasi batasan geografis dan waktu.

Penelitian WAMAJA di Ponorogo

Penelitian ini dilakukan oleh Amalin Harum Imani, Neno Nurindah Sari, Khartika Purnamasari, dan Iryna Novianty K.P. di sebuah sekolah negeri di Ponorogo, Jawa Timur. Metode deskriptif kualitatif digunakan dengan observasi, studi dokumentasi, dan refleksi sebagai alat pengumpulan data. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan dan mengimplementasikan WAMAJA dalam pembelajaran aksara Jawa kepada siswa kelas 8.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa WAMAJA efektif meningkatkan antusiasme dan motivasi siswa dalam belajar aksara Jawa. Siswa menjadi lebih tertarik dan bersemangat dalam pembelajaran, yang biasanya dianggap sulit dan membosankan. Media ini membuat proses belajar menjadi interaktif dan tidak monoton.

Langkah-langkah Implementasi WAMAJA

1. Perencanaan dan Persiapan: Guru menyusun modul ajar dengan tujuan pembelajaran yang jelas dan menggunakan model Project Based Learning. Siswa dibagi ke dalam kelompok berdasarkan hasil tes diagnostik.

2. Pelaksanaan Pembelajaran: Proses pembelajaran dibagi menjadi beberapa fase, mulai dari orientasi peserta didik pada masalah, mengorganisasikan siswa untuk belajar, membimbing penyelidikan kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, hingga menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran.

3. Penggunaan Teknologi: Setiap kelompok menggunakan perangkat gawai untuk mengakses game WAMAJA, mengerjakan soal formatif, dan mengirim rekaman suara ke grup WhatsApp sebagai bagian dari evaluasi.

4. Refleksi dan Evaluasi: Setelah pembelajaran, guru dan siswa melakukan refleksi bersama tentang proses dan hasil pembelajaran. Guru memberikan umpan balik yang konstruktif dan tugas lanjutan untuk memperkuat pemahaman siswa.

Tantangan dalam Penggunaan WAMAJA

Meskipun efektif, implementasi WAMAJA tidak lepas dari tantangan. Pertama, pengetahuan awal siswa tentang aksara Jawa masih terbatas. Anggapan bahwa bahasa Jawa adalah mata pelajaran yang sulit membuat siswa kurang termotivasi. Kedua, kurangnya interaksi langsung dalam pembelajaran dan keterbatasan dalam pemahaman teknologi juga menjadi kendala.

Kesimpulan dan Harapan

Penelitian ini menunjukkan bahwa WAMAJA dapat meningkatkan antusiasme belajar siswa terhadap aksara Jawa. Media ini membuat pembelajaran lebih interaktif dan menarik, sehingga siswa tidak mudah bosan. Meskipun demikian, dukungan yang konsisten dari semua pihak, termasuk guru, sekolah, dan pemerintah, sangat diperlukan untuk keberlanjutan penggunaannya.

Integrasi teknologi dalam pembelajaran budaya dapat memberikan manfaat besar dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya bangsa. Dengan strategi yang tepat, kita dapat menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga kaya akan wawasan budaya. WAMAJA adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat digunakan untuk melestarikan budaya sekaligus mengikuti perkembangan zaman.

Daftar Pustaka

• Astaningrum, Meita. (2023). Aksara Murda: Pengertian, Fungsi, Cara Menulis, dan Contoh. Retrieved from https://www.goodnewsfromindonesia.id/2023/02/15/belajar-aksara-murda-pengertian-dan-cara-penulisannya-dengan-benar

• Ekowati, Venny Indria. (2014). Pentingkah Mempelajari Aksara Jawa? Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Retrieved from https://staffnew.uny.ac.id/upload/132303685/pengabdian/c-11-materi-workshop-media-pembelajaran.pdf

• Sapriyah. (2019). Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar. Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Ageng Tirtayasa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP.

• Susanti, Rani. (2013). Teknologi Pendidikan dan Peranannya dalam Transformasi Pendidikan. Program Studi Teknologi Pendidikan, UIKA Bogor.

• Widiyanti, N., & Ansori, Y. Z. (2020). Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V di SDN Ciparay I. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan.

=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun