Kebiasaan para penggemar untuk mengumpulkan merch dengan harga tinggi ini menjadi sorotan yang menarik untuk dibahas, pasalnya sebenarnya barang yang mereka beli ini hanya berfungsi sebagai estetika saja atau hiasan, tidak ada fungsi guna pada barang tersebut. Untuk bisa mengoleksi photocard, para penggemar rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.Â
Pembelian yang berlebihan merupakan perilaku penggemar yang konsumtif. Akibat dari konsumerisme ini mencakup bermacam bidang, antara lain ekonomi, sosial, serta budaya.Â
Dalam aspek ekonomi, konsumerisme menimbulkan terdapatnya perilaku pemborosan dan pergantian nilai guna sesuatu benda yang tidak didasarkan pada kebutuhan, namun lebih mengutamakan kemauan serta hasrat untuk memiliki produk tersebut.Â
Dalam aspek budaya, budaya K-pop menyebabkan anak muda mulai meninggalkan budaya Indonesia. Mereka lebih mengenali budaya K- pop dibanding dengan budayanya sendiri. Dalam perihal berpakaian dan berdandan mereka lebih mengikuti gaya Korea serta lebih memilah produk kecantikan dengan merek Korea.
Sehingga saat ini, perlu diketahui bahwa sesuatu hal yang berlebihan tidaklah bagus, K-pop untuk hiburan saja itu tidak menjadi masalah namun akan menjadi masalah apabila meningkatkan konsumerisme yang berujung pada obsesi keinginan untuk membeli terus menerus tanpa memikirkan dana yang dikeluarkan hanya demi ego diri sendiri. Lebih bijaklah dalam menjadi penggemar, karena sang artis hanya ingin penggemarnya bahagia dengan karyanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H