Tahukah kalian cerita Timun Mas dari Jawa Tengah? Lalu apakah kalian tahu tentang cerita Momotarou yang terkenal dari Jepang? Tanpa disangka, kedua cerita ulang tersebut memiliki beberapa kesamaan.
Nah, dalam postingan kali ini, kita akan menganalisis kedua cerita Timun Mas dan Momotarou. Sebelum memulai untuk membahasnya, mari kita simak kedua cerita ulang tersebut.
Timun Mas
Cerita Rakyat Indonesia
Dikisahkan seorang nenek pencari kayu bakar di hutan menemukan buah timun yg lalu dibawanya pulang. Sesampainya di rumah ketika timun itu dibelah, muncul bayi perempuan cantik dari dalam timun itu. Lalu bayi itu dirawat dan diberi nama Timun Mas.
Suatu hari Buto Ijo sang raksasa jahat melewati rumah sang nenek dan melihat Timun Mas sedang bermain. Melihat Timun Mas yang begitu muda dan cantik membuatnya ingin memakannya. Buto Ijo pun berusaha menangkap Timun Mas. Sang nenek dengan keras berusaha mempertahankan Timun Mas, lalu berdalih bahwa anak itu masih kecil dan tidak akan kenyang kalau dijadikan santapan. Sang nenek mengatakan kepada sang raksasa untuk kembali lagi ketika Timun Mas beranjak dewasa. Buto Ijo yang bodoh itu pun bisa dibohongi.
Timun Mas tumbuh menjadi gadis cantik dan menarik. Makin hari kecantikannya bertambah membuat sang nenek senang sekali dan makin menyayanginya. Akan tetapi pada hari yang tidak diduga, datanglah Buto Ijo menagih janji. Paniklah sang nenek. Ia mencoba untuk bernegosiasi, tetapi tetap tidak berhasil karena Buto Ijo bersikeras. Sang nenek pun akhirnya pasrah, akan tetapi ia meminta sedikit waktu untuk merias Timun Mas agar tampak lebih cantik dan segar. Di dalam rumah, Timun Mas didandani seperti orang yang mau bepergian. Lalu ia dibekali biji timun, jarum, garam, dan terasi yang dibungkus dalam kain.
Setelah segala sesuatunya siap, nenek memberitahu Timun Mas, jikalau nanti dalam pelarian hampir terkejar oleh Buto Ijo, maka lemparkan biji timun. Kalau nanti masih terkejar, lemparkan jarum. Kalau Buto Ijo masih tetap mengejar, lemparkan garam. Dan kalau masih juga dikejar, lemparkan terasi. Sudah, hanya itu bekal yg bisa diberikan nenek. Nenek pun mendoakannya agar selamat. Akhirnya mereka bersalaman dan berpisah, lalu Timun Mas lari lewat pintu belakang.
Buto Ijo yang sedari tadi menunggu di depan rumah sudah tidak sabar lagi. Lalu menerobos memasuki rumah. Digeledah olehnya setiap sudut rumah dan tidak menemukan Timun Mas. Sang raksasa pun marah dan mengamuk. Ia lalu keluar dan mengejar Timun Mas.
Seharian Timun Mas berlari, tetapi Buto Ijo dapat menyusul. Ketika sudah semakin dekat, Timun Mas melemparkan biji timun. Seketika tumbuh pohon-pohon timun yang menjalar-jalar menghalangi laju Buto Ijo, Timun Mas terus berlari. Setelah berjam-jam berkutat dengan pohon timun, akhirnya Buto Ijo bisa terlepas, lalu meneruskan pengejaran. Ketika Buto Ijo sudah tampak dari belakang Timun Mas, dilemparkanlah jarum oleh Timun Mas. Seketika itu pula tumbuh rumpun bambu yang menjalar-jalar melilit tubuh Buto Ijo. Cukup lama Buto Ijo terlilit rumpun bambu hingga akhirnya terlepas, dan pengejaran yang menegangkan itu pun terus berlanjut.
Setelah Buto Ijo nyaris bisa mengejar Timun Mas, dengan sigap Timun Mas melempar garam yang  seketika itu pula menjadi laut. Buto Ijo terapung-apung di Laut. Lama juga Buto Ijo berenang dan akhirnya berhasil menyebrang. Pengejaran pun berlanjut. Setelah Buto Ijo hampir dapat menangkap Timun Mas. Tersisa hanya terasi, Timun Mas pun melemparkannya dan jadilah kubangan lumpur. Kali ini Buto Ijo tidak bisa lolos dari jebakan lumpur yang setinggi leher miliknya. Kejar-mengejar yang menegangkan itupun berakhir dengan kemenangan di pihak Timun Mas. Timun Mas pun akhirnya selamat.
Momotarou