Mohon tunggu...
Amalia Puspita Putri Nugraheni
Amalia Puspita Putri Nugraheni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nyanyi, nonton & renang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mendorong Inovasi, Sinergi antara Ekonomi Kreatif dan Bisnis Ritel

10 November 2024   17:30 Diperbarui: 10 November 2024   17:37 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan: 

  Kerja sama antara ekonomi kreatif dan bisnis ritel memiliki potensi besar untuk meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan. Ini telah menjadi perhatian utama dalam beberapa tahun terakhir dalam upaya mendorong pertumbuhan dan inovasi ekonomi. Perilaku konsumen yang berubah dan persaingan e-commerce adalah penyebabnya.

Transformasi Bisnis Ritel:

  Bisnis ritel Indonesia sedang mengalami perubahan besar. Ritel harus mengikuti tren pelanggan, terutama generasi muda yang lebih memprioritaskan pengalaman daripada produk. Salah satu cara yang efektif untuk menarik perhatian pelanggan adalah konsep retailtainment, yang menggabungkan hiburan dengan pembelian. Sekarang banyak toko ritel bekerja sama dengan seniman lokal untuk menambah nilai dan menjual produk edisi terbatas yang menarik.

Peran Ekonomi Kreatif: 

  Ekonomi kreatif sangat penting untuk menangani masalah ini. Sektor ini mencakup banyak bidang, seperti desain, seni, kuliner, dan teknologi digital, tetapi semuanya dapat digabungkan dengan model bisnis ritel. Produk inovatif yang menggabungkan seni dan utilitas sering kali menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan masa kini. Menurut data, 66% pelanggan bersedia membayar lebih untuk barang yang dianggap berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat. Ini menunjukkan bahwa pedagang ritel harus dapat membuat barang yang baik dan memiliki dampak sosial positif.

Inovasi melalui Teknologi: 

  Meningkatkan daya saing bisnis ritel sangat penting. Pengalaman berbelanja di toko fisik dapat menjadi lebih interaktif dengan teknologi augmented reality (AR). Selain itu, ide pop-up store yang menggabungkan seni dan ritel memiliki kemampuan untuk menarik pelanggan dengan berbagai macam aktivitas kreatif. Pengecer dapat secara signifikan memperluas jangkauan pasar mereka dengan memanfaatkan platform digital seperti e-commerce dan media sosial.

Kolaborasi untuk Pertumbuhan Bersama: 

  Pelaku ekonomi kreatif dan bisnis ritel bekerja sama untuk memperluas ekosistem ekonomi kreatif Indonesia dan meningkatkan penjualan. Retail dapat berfungsi sebagai tempat produk inovatif dikenalkan kepada audiens yang lebih luas. Pameran inovatif dan kolaborasi dengan merek terkenal dapat membantu memasarkan barang lokal ke pasar global. Akibatnya, sinergi ini akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan bersama kedua industri.

Studi Kasus: Transmart

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun