Presidensi G20 Indonesia pada tahun 2022 menjadi momentum penting bagi Indonesia. Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia tampil di panggung diplomasi Internasional.
Presidensi memberikan wadah bagi Indonesia untuk membawa isu-isu yang relevan, tidak hanya secara global tetapi juga domestik. Dibalik keberhasilan Indonesia menjadi Presidensi G20, tentu banyak kepentingan politik yang mendampinginya.
Pentingnya Presidensi G20 bagi Indonesia
G20 merupakan forum kerja sama ekonomi dunia yang mencakup negara-negara yang mewakili 85% ekonomi dunia. Presidensi G20 tentunya memberikan peluang bagi Indonesia untuk memimpin berjalannya diskusi tersebut.
Terpilihnya Indonesia sebagai presidensi G20 sendiri tentunya dapat menaikkan citra Indonesia di kancah internasional. Dimana Indonesia sebagai negara berkembang, mampu mengambil peran untuk menjembatani berjalannya forum internasional.
Tak hanya sebagai panggung diplomasi bagi Indonesia, G20 menjadi cerminan dari kepentingan strategis Indonesia. Indonesia dapat memanfaatkan forum ini untuk bisa mengadvokasi isu-isu yang sejalan dengan agenda pembangunan nasional.
Isu-Isu yang Diangkat Indonesia
Dalam Presidensi G20 tersebut, Indonesia mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Melalui tema tersebut, Indonesia mengajak negara-negara lain untuk saling bahu membahu, mendukung untuk pulih bersama.
Terdapat 3 isu prioritas yang diangkat Indonesia pada ajang G20 tersebut, yakni: Arsitektur kesehatan global, Transformasi ekonomi digital, dan Transisi energi. Ketiga isu ini tidak hanya relevan secara global, tetapi juga relevan secara nasional.
Pertama, arsitektur kesehatan global yang menjadi sorotan pasca-pandemi Covid-19. Indonesia mendorong adanya penguatan sistem kesehatan global guna mencegah terjadinya pandemi di masa depan, sekaligus meningkatkan kapasitas domestik.
Berikutnya, transformasi ekonomi digital yang mana aspek ini berkembang sangat pesat di masa pandemi Covid-19 silam. Forum G20 ini dapat dimanfaatkan untuk menarik investasi dan memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi digital.
Terakhir, transisi energi yang juga menjadi isu krusial saat ini dalam menghadapi perubahan iklim. Indonesia memiliki komitmen untuk untuk mempercepat transisi pada energi terbarukan meskipun tantangan implementasinya masih begitu besar.
Kepentingan Politik Dibalik Presidensi
Presidensi G20 tidak hanya soal diplomasi, tetapi juga politik. Bagi Presiden Jokowi, momen ini digunakan untuk membangun citra sebagai pemimpin yang kompeten di tingkat global dan domestik.
G20 sebagai forum strategis dalam membahas isu-isu global, tentunya dapat membawa Indonesia memperkuat pengaruhnya. Indonesia dapat tampil sebagai pemimpin pertemuan yang akan mendukung terbentuknya kebijakan global.
Dalam ranah internasional, Jokowi ingin menunjukkan bahwa Indonesia adalah negara yang dapat berkontribusi dalam penyelesaian masalah dunia. Hal ini dapat memperkuat posisi Indonesia di antara negara-negara berkembang lainnya.
Dalam konteks domestik, Presidensi G20 dapat memperkuat citra politik Jokowi sebagai pemimpin global. Hal ini dapat dinilai sebagai alat dalam meredam kritik di masa pemerintahannya, terutama di akhir periode kepemimpinannya.
Proyek infrastruktur yang terkait dengan G20 juga menjadi bagian dari strategi politik domestik. Pembangunan fasilitas seperti perluasan bandara dan venue konferensi di Bali tidak hanya mendukung G20, tetapi juga meningkatkan daya tarik ekonomi lokal.
Presidensi G20 di Tangan Indonesia, Apa Manfaatnya?
Salah satu keberhasilan Presidensi G20 di Indonesia pada tahun 2022 kemarin yakni sukses membentuk deklarasi bersama pada KTT di Bali. Deklarasi ini yang kemudian disebut “G20 Bali Leaders’ Declaration”.
Namun, deklarasi tersebut dalam proses pembicaraannya tidak berlangsung dengan sangat mulus. Dari 52 paragraf yang dibahas, terdapat 1 paragraf yang diperdebatkan mengenai pernyataan sikap atas perang Ukraina.
Setelah dilakukannya diskusi yang cukup lama, akhirnya para pemimpin G20 sepakat mengecam perang tersebut. Hal ini dikarenakan perang tersebut dianggap telah melanggar batas dan integritas wilayah.
Dari segi fisik, Sesmenko Susiwijono menjelaskan bahwa berlangsungnya Presidensi G20 dapat mendatangkan berbagai manfaat. Seperti mendorong pertumbuhan PDB nasional, serta dapat memberikan efek berganda pada sektor transportasi, akomodasi, dan UMKM.
Disisi lain, presiden Joko Widodo juga menyampaikan terdapat beberapa capaian konkrit dari berlangsungnya KTT G20 di Bali. Salah satunya adalah terkait energy transition mechanism di mana Indonesia memperoleh komitmen sebesar 20 milliar Dolar AS dari Just Energy Transition Partnership (JETP).
Keberhasilan Indonesia sebagai Presidensi G20 membawa warisan pemting di masa depan. Indonesia kini memiliki pengalaman dan kredibilitas lebih untuk memimpin forum internasional lainnya.
Selain itu, Presidensi G20 menjadi salah momentum bagi Indonesia untuk memperkuat soft powernya. Penggunaan elemen budaya lokal selama KTT menjadi cara efektif untuk mempromosikan identitas nasional.
Apa Selanjutnya Untuk Indonesia?
Setelah berhasilnya penyelenggaraan G20, tentunya pemerintah harus bisa melakukan implementasi dari hasil-hasil yang telah dicapai. Perlu adanya langkah konkret untuk menjadikan deklarasi dan komitmen dalam forum tersebut bukanlah sekedar wacana.
Indonesia juga harus bisa mempertahankan momentum diplomatik yang telah dibangun. Hal ini dapat menunjang Indonesia untuk lebih menonjol dalam ASEAN maupun forum global lainnya.
Pemerintah juga harus bisa meastikan bahwa manfaat ekonomi yang diperoleh, dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Investasi serta kerjasama yang berhasil diraih, harus dikelola secara optimal sehingga dapat menciptakan lapangan kerja serta mempercepat pembangunan.
Dengan demikian, berjalannya Presidensi G20 dapat dilihat sebagai momen bersejarah di Indonesia yang mencerminkan ambisi serta kapasitasnya. Dibalik keberhasilannya, tentunya banyak kalkulasi yang telah dilakukan sehinnga Indonesia dapat mempengaruhi arah terciptanya kebijakan global.
Bagi Jokowi, G20 adalah peluang untuk memperkuat posisi Indonesia sekaligus membangun citra kepemimpinan yang kuat. Namun, tantangan ke depan adalah memastikan bahwa manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
Dengan strategi yang tepat, Presidensi G20 dapat menjadi tonggak penting bagi Indonesia. Tidak hanya sebagai prestasi diplomatik, tetapi juga sebagai langkah nyata menuju masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H