Abusive atau kekerasan dalam keluarga merupakan kasus yang bahkan sampai saat ini masih sering terjadi khususnya di Indonesia. Anak sebagai individu yang memiliki kuasa kecil dalam keluarga kerap kali menjadi korban perilaku abusive yang dilakukan oleh orang tuanya. Artikel ini membahas secara sederhana perilaku abusive yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya, simak pembahasannya:
Apa itu Abusive dan Kenapa Orang Tua Bisa Abusive?
Pelaku dari perilaku abusive tidak hanya bisa dilakukan pada orang tua tetapi juga tokoh-tokoh lain yang memiliki peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Pelaku abusive bisa datang dari anggota keluarga lain atau bahkan orang di luar dari lingkup keluarga seperti pengasuh.
Banyak yang menjadi penyebab kenapa orang tua bisa melakukan tindakan abusive kepada anaknya. Beberapa di antaranya, yaitu:
- Masa Lalu
Salah satu penyebab dari adanya perilaku abusive orang tua kepada anaknya adalah masa lalu orang tua yang juga korban dari perilaku abusive. Orang tua pelaku abusive yang masa kecilnya juga merupakan korban dari perilaku abusive akan secara sengaja atau tidak sengaja melakukan hal yang seperti apa yang ia rasakan di masa lalu dengan anaknya sekarang.
- Tekanan Ekonomi
Adanya tekanan dari ekonomi atau situasi ekonomi keluarga yang tiba-tiba berubah secara drastis juga bisa menjadi penyebab dari perilaku abusive yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Pikiran yang diselimuti oleh kekhawatiran seputar permasalahan ekonomi keluarga menyebabkan meningkatnya level stress pada orang tua. Anak sering kali dijadikan pelampiasan dalam menyalurkan kalut bagi orang tua pelaku abusive.
Baca juga:Â Kekerasan Anak, Prahara Kemiskinan
- Kurangnya Pengetahuan Parenting
Sebagai orang tua, tentu ada pengetahun atau informasi tersendiri yang harus dipahami perihal mengurus anak. Hal ini lah yang disebut sebagai pengetahuan atau kemampuan parenting. Salah satu penyebab dari perilaku abusive kepada anak adalah kurangnya pengetahuan parenting dalam diri orang tua.
Seperti apa yang terjadi oleh Aisyah, bocah berusia tujuh tahun yang diduga dibunuh oleh orang tuanya. Menurut Kapolres Temanggung, orang tua Aisyah dan dua orang lain yang disebut sebagai dukun, menenggelamkan Aisyah dengan alasan merukiah karena bocah tersebut nakal akibat ditempeli oleh genderuwo.
Padahal memang sudah sejawarnya anak di umur Aisyah memiliki tingkah laku aktif. Di usia anak seperti Aisyah, anak cenderung banyak ingin tahu serta belum bisa sepenuhnya memahami apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan. Orang tua berperan sebagai pengawas dan memberi pemahaman kepada mereka.
- Minimnya Pengendalian Emosi
Hal lain yang menjadi penyebab timbulnya perilaku abusive orang tua kepada anaknya adalah kurangnya pengendalian emosi terhadap diri orang tua. Anger issue tingkat lanjut yang tidak diobati secara profesional akan berdampak buruk kepada lingkungan seseorang, dalam hal ini orang tua kepada anaknya.
Itu beberapa penyebab dari timbulnya perilaku abusive orang tua kepada anaknya. Masih banyak hal lain yang bisa menjadi peluang penyebab perilaku abusive, seperti gangguan mental atau bahkan mengonsumsi alkohol dan narkotika.
Jenis-jenis Abusive
- Kekerasan Fisik
abusive atau kekerasan fisik yang dilakukan oleh orang tua kepada anak berdampak besar pada pola pikir dan tingkah laku anak. Selain meninggalkan bekas luka secara fisik, abusive secara fisik juga meninggalkan luka batin atau bahkan trauma.
Banyak hal yang bisa masuk ke dalam kategori abusive secara fisik ini. Mulai dari yang tergolong ringan seperti membentak, mencubit, menjewer, memukul, sampai abusive tingkat berat seperti kekerasan dan pelecehan seksual.
Baca juga:Â Selain Aisyah, Berikut Kasus Kekerasan Anak yang Bikin Miris
- Kekerasan Emosional
Abusive atau kekerasan emosional pada anak dilakukan dengan cara menyerang mental anak dengan ucapan-ucapan negatif yang ditunjukan kepada anak oleh orang tua pelaku abusive. Tidak seperti abusive secara fisik, abusive secara emosional tidak meninggalkan bekas fisik yang terlihat pada anak.
Contoh dari kegiatan yang bisa dikategorikan dalam abusive secara emosional adalah meremehkan anak, mempermalukan anak, membandingkan anak dengan anak lain secara terus menerus, menyebut anak dengan kata kasar atau ucapan tidak pantas, menyebut anak sebagai kegagalan, dan lain sebagainya.
Selain ucapan, ada hal-hal yang bisa juga disebut sebagai abusive secara emosional salah satunya, yaitu mengekang anak secara tidak wajar dan tidak memberikan kesempatan kepada anak untuk berpendapat.
Dampak pada Anak
- Depresi
- Trauma mendalam
- Kesehatan mental yang terganggu
- Tumbuh kembang yang terhambat
- Memiliki ketakutan kepada sosok orang tua
- Membenci orang tuanya
- Menurunkan sifat abusive kepada lingkungan sekitarnya atau kepada anaknya kelak
Baca juga:Â 4 Proses Penelusuran Informasi Korban Kekerasan Anak
Itu lah penjelasan sederhana mengenai abusive yang dilakukan orang tua kepada anak. Harapannya, artikel ini dapat memutuskan rantai abusive orang tua kepada anak. Jika kamu merupakan korban abusive atau bahkan memiliki trauma akibat dari perilaku abusive di masa lalu, jangan sungkan untuk melapor kepada pihak berwajib atau meminta bantuan kepada psikolog, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H