Mohon tunggu...
Amalia Mumtaz Nabila
Amalia Mumtaz Nabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pop-culture entusiast who loves to write what's on her mind.

obrolanku yang lainnya: kunciperak.wordpress.com ll email: amaliamtznbl@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenali Perilaku Abusive Agar Kasus Aisyah Temanggung Tidak Terjadi Lagi

19 Mei 2021   13:00 Diperbarui: 21 Mei 2021   18:16 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terus-terusan menyerang mental anak juga termasuk ke dalam perbuatan abusive orang tua kepada anak. | freepik

Abusive atau kekerasan dalam keluarga merupakan kasus yang bahkan sampai saat ini masih sering terjadi khususnya di Indonesia. Anak sebagai individu yang memiliki kuasa kecil dalam keluarga kerap kali menjadi korban perilaku abusive yang dilakukan oleh orang tuanya. Artikel ini membahas secara sederhana perilaku abusive yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya, simak pembahasannya:

Apa itu Abusive dan Kenapa Orang Tua Bisa Abusive?

Penyebab dari munculnya perilaku abusive orang tua pada anak. | freepik
Penyebab dari munculnya perilaku abusive orang tua pada anak. | freepik
Perilaku abusive atau yang bisa juga disebut kekerasan pada anak didefinisikan sebagai perilaku, ucapan, dan tindakan seseorang dalam kehidupan anak yang berdampak negatif pada mental anak.

Pelaku dari perilaku abusive tidak hanya bisa dilakukan pada orang tua tetapi juga tokoh-tokoh lain yang memiliki peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Pelaku abusive bisa datang dari anggota keluarga lain atau bahkan orang di luar dari lingkup keluarga seperti pengasuh.

Banyak yang menjadi penyebab kenapa orang tua bisa melakukan tindakan abusive kepada anaknya. Beberapa di antaranya, yaitu:

  • Masa Lalu

Salah satu penyebab dari adanya perilaku abusive orang tua kepada anaknya adalah masa lalu orang tua yang juga korban dari perilaku abusive. Orang tua pelaku abusive yang masa kecilnya juga merupakan korban dari perilaku abusive akan secara sengaja atau tidak sengaja melakukan hal yang seperti apa yang ia rasakan di masa lalu dengan anaknya sekarang.

  • Tekanan Ekonomi

Adanya tekanan dari ekonomi atau situasi ekonomi keluarga yang tiba-tiba berubah secara drastis juga bisa menjadi penyebab dari perilaku abusive yang dilakukan oleh orang tua kepada anaknya. Pikiran yang diselimuti oleh kekhawatiran seputar permasalahan ekonomi keluarga menyebabkan meningkatnya level stress pada orang tua. Anak sering kali dijadikan pelampiasan dalam menyalurkan kalut bagi orang tua pelaku abusive.

Baca juga: Kekerasan Anak, Prahara Kemiskinan

  • Kurangnya Pengetahuan Parenting

Sebagai orang tua, tentu ada pengetahun atau informasi tersendiri yang harus dipahami perihal mengurus anak. Hal ini lah yang disebut sebagai pengetahuan atau kemampuan parenting. Salah satu penyebab dari perilaku abusive kepada anak adalah kurangnya pengetahuan parenting dalam diri orang tua.

Seperti apa yang terjadi oleh Aisyah, bocah berusia tujuh tahun yang diduga dibunuh oleh orang tuanya. Menurut Kapolres Temanggung, orang tua Aisyah dan dua orang lain yang disebut sebagai dukun, menenggelamkan Aisyah dengan alasan merukiah karena bocah tersebut nakal akibat ditempeli oleh genderuwo.

Padahal memang sudah sejawarnya anak di umur Aisyah memiliki tingkah laku aktif. Di usia anak seperti Aisyah, anak cenderung banyak ingin tahu serta belum bisa sepenuhnya memahami apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan. Orang tua berperan sebagai pengawas dan memberi pemahaman kepada mereka.

  • Minimnya Pengendalian Emosi

Hal lain yang menjadi penyebab timbulnya perilaku abusive orang tua kepada anaknya adalah kurangnya pengendalian emosi terhadap diri orang tua. Anger issue tingkat lanjut yang tidak diobati secara profesional akan berdampak buruk kepada lingkungan seseorang, dalam hal ini orang tua kepada anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun