Mohon tunggu...
Amalia Jepara
Amalia Jepara Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

saya suka menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Fondasi Membentuk Karakter Warga Negara yang Bertanggung Jawab

5 Januari 2025   16:41 Diperbarui: 5 Januari 2025   16:40 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan kewarganegaraan memiliki fungsi yang sangat esensial dalam kehidupan salah satunya itu kehidupan bersosialisasi, dan dalam membangun karakter bangsa karena di dalamnya terdapat aturan-aturan, norma-norma atau kaidah yang digunakan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tenaga pendidik harus mengamalkan contoh mengenai implementasi pendidikan kewarganegaraan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara karena tenaga pendidik merupakan role model bagi peserta didiknya. Tenaga pendidik juga memiliki efek yang kuat pada pembentukan karakter bangsa, karena pendidikan itu merupakan pondasi utama dalam membangun dan mengembangkan karakter bangsa.

Pendidikan karakter itu harus dilakukan sejak dini dan dimaksimalkan saat anak memasuki tingkat sekolah dasar. Tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk memperbaiki akhlak, moral peserta didik. Di sekolah dasar anak mengalami beberapa perubahan karena waktu di sekolah dasar itu sampai 6 tahun pendidikan maka dari itu sangat penting dilakukannya pembentukan karakter anak melalui PKn. Menurut ( Zamroni dalam Izma & Kesuma, 2019, hlm. 87 dalam  Hamdani & Dewi, 2021).

PKn yaitu pendidikan demokrasi yang bermaksud untuk menyiapkan masyarakatagarmemiliki sikap critical thinking dan berlaku demokratis. Dan menurut  ( Somantri  dalam Akbal, 2016, hlm.489 dalam Hamdani & Dewi, 2021). mengemukakan bahwa tujuan studi Civics dan Civics education adalah kaitanantara masyarakat dengan organisasi kemasyarakatan, agama, ekonomi, sosial, kebudayaan dan negara.

Mata pelajaran Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran untuk mengembangkan moral serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia yang berkepribadian Indonesia sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, sebagaimana yang di amanatkan dalam UU. RI No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk terwujudnya tujuan Pendidikan Nasional tersebut guru harus mampu dan siap untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada diri siswa sebagai generasi penerus, agar memiliki kepribadian yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dan berjiwa Pancasila.

Pendidikan  Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam kurikulum sekolah. PKn berusaha membina perkembangan moral anak didik  sesuai dengan nilai-nilai Pancasila agar apat mencapai perkembangan secara optimal dan dapat mewujudkan dalam kehidupannya sehari-hari ( Daryono, dkk., 1977: 1 dalam Thana & Hanipah, 2023 ).

Pendidikan merupakan sarana dalam upaya mewujudkan system kehidupan manusia yang lebih baik. Pendidikan menjadi tolak ukur pertama untuk melihat suatu negara dikatakan maju atau tidak. Untuk melihat kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari system Pendidikan yang dikembangkan. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan adalah proses pembudayaan dalam upaya mengembangkan nilai-nilai filosofis kepada generasi muda. System Pendidikan di era global harus berorientasi pada pengembangan kemampuan manusia untuk dapat menyelesaikan berbagai permasalahan-permasalahan secara global.

Pendidikan global merupakan bagian dari Pendidikan abad ke-21 yang bersumber pada pemenuhan kecakapan warga negara abad 21 yakni "life and career skills, Belajar dan Berinovasi, Information media and technology skills". ( Trilling dan Fadel, 2009: 39 dalam Sutrisno, 2023).

Kecakapan warga negara abad 21 memberikan solusi dalam menyiapkan generasi muda dalam pemenuhan pemahaman ilmu pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan social global saat ini. Kecakapan learning and innovasi skills merupakan dimensi penting dalam membangun wawasan global generasi muda. Karena Belajar dan Berinovasi terdiri dari tiga pencapaian kompetensi yang meliputi berfikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi serta kreatifitas dan inovasi. Ketiga kompetensi ini dikembangkan dalam konsep Pendidikan kewarganegaraan berwawasan global.

"Pendidikan kewarganegaraan berwawasan global merupakan konsep Pendidikan yang berorientasi pada nilai-nilai dasar filosofis bangsa Indonesia yakni ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan sosial, kompetisi, menghormati orang lain, kemerdekaan, dan perdamaian" ( Mudiono, 2014: 250 dalam Sutrisno, 2023).

"Pendidikan kewarganegaraan di era abad 21 memberikan pengalaman dalam pengembangan karakter jati diri bangsa. Pendidikan kewarganegaraan harus berfokus pada pembentukan nilai- nilai moral karakter bangsa agar dapat mewujudkan tujuan nasional yang bersumber pada tatanan kehidupan sosial masyarakat Indonesia" ( Giwangsa, 2018 dalam Sutrisno, 2023 ).

"Pendidikan kewarganegaraan dalam upaya mewujudkan jadi diri bangsa harus dikembangkan melalui sistem pendidikan formal maupun non formal dengan pendekatan yang bersumber nilai-nilai sosial Masyarakat" ( Abdul & Sapriya, 2011 dalam Sutrisno, 2023 ).

Melalui pendidikan kewarganegaraan berwawasan global ini diharapkan mampu memberikan wawasan bagi generasi muda untuk ambil bagian sebagai warga negara bangsa global untuk bersama-sama membangun peradaban manusia yang lebih adil dan beradab. Model pembelajaran Proyek warga global dapat menjadi alternative dalam ranah system pendidikan nasional untuk Bersama-sama membangun keterampilan dan karakter warga negara muda dalam menyikapi setiap perkembangan dan penggunaan teknologi dan informasi secara bijaksana sehingga akan terbentuk karakter warga negara global yang berfikir dan berwawasan global akan tetapi tetap berkarakter dan berjiwa nasional.

Dinamika global yang begitu kompleks menjadi permasalahan baru bagi seluruh warga negara dunia. Permasalahan global menjadi dasar munculnya konsep warga negara global. Warga negara global merupakan bagian dari warga negara dunia yang memiliki tanggung jawab Bersama-sama untuk menyelesaikan setiap permasalahan global. Maka dari itu perlu adanya konsepsi pendidikan kewarganegaraan berwawasan global dalam menyingkapi setiap permasalahan yang terjadi. Pendidikan kewarganegaraan berwawasan global menjadi alternative dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan memberikan pembekalan kecakapan belajar dan berinovasi warga negara abad 21. Kecakapan ini merupakan bagian dari karakteristik warga negara dalam upaya membekali warga negara muda untuk berpartisipasi sebagai good citizen. Warga negara yang baik bisa dibentuk apabila konsep pendidikan. di era digital saat ini bersumber pada pengembangan kompetensi sikap social spiritual, pengetahuan, keterampilan dan literasi dengan indikator pembentukan kecakapan warga negara dalam berfikir kritis dan pemecahan masalah, komunikasi dan kolaborasi serta kreatifitas dan inovasi. Konsep ini dapat diaktualisasikan dalam bentuk proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan abad 21 melalui model Proyek warga global.

"Transformasi pendidikan adalah perubahan sistemik dalam cara Pendidikan disampaikan, diajarkan, dan dipahami" ( Wijaya et al., 2016 dalam Thana & Hanipah, 2023 ). Hal ini biasanya dilakukan untuk menghadapi tantangan dan tuntutan zaman yang berubah, serta untuk mempersiapkan generasi muda agar dapat menghadapi masa depan yang kompleks dan dinamis. Transformasi pendidikan yang terjadi di Indonesia semakin nampak jelas saat kurikulum merdeka diimplementasikan. Kurikulum Merdeka sangat erat kaitannya dengan pengembangan keterampilan abad 21 karena kurikulum ini berusaha untuk mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang relevan dengan zaman sekarang dan masa depan ( Cholilah et al., 2023 dalam Thana & Hanipah, 2023 ). Keterampilan seperti pemecahan masalah, pemikiran kritis, literasi digital, dan komunikasi akan menjadi bagian integral dari kurikulum Merdeka ( Junedi et al., 2020 dalam Thana & Hanipah, 2023 ).

Dengan pendekatan yang holistik dan tujuan yang jelas, implementasi Kurikulum Merdeka pada jenjang SD dapat memberikan dasar pendidikan yag kokoh bagi masa depan generasi muda Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun