"Yoon Jae In."ucap Gladys.
"Hari ini hari terakhirku di sekolah ini ,apakah kau tidak mau aku berpamitan dengan mu ?"tanya Gladys.
"Boleh."ucap Jae In dengan nada yang datar.
Gladys menyerahkan sebuah kotak yang berisikan miniatur monumen nasional sebagai tanda cinderamata untuk Jae In.Sebelum Gladys berbalik menuju ke ruangan kelas ,Jae In tiba tiba menariknya tanpa aba aba.
"Maafkan aku."ucap Jae In sambil memeluk Gladys membuat dirinya terkejut dengan perlakuan Jae In.
"Aku tidak marah dengan mu,Jae In."ucap Gladys.Jae In pun melepaskan pelukannya dan memberikan sesuatu yang tak terduga,sebuah kalung yang sempat ia idamkan saat berjalan jalan di mall.
"Aku memberikan ini sebagai cinderamataku kepadamu,Gladys."ucap Jae In.
"Tapi ,ini sangat_"
"Tidak ada kata mahal di dalam sebuah pertemanan.Sebagai pengingat kau pernah ke Korea.Kalung ini sebagai pengingat,di dalam liotin itu ada nama kita."ucap Jae In.
Mereka pun melepaskan rasa sakit mereka .Sebelum Gladys menyiapkan keberangkatan di hari esok.Ia menceritakan tentang apa yang akan Gladys lakukan setelah ke kembali ke Jakarta dan Jae In di Seoul.Di dalam bangunan perpustakaan di bawah langit Seoul sebuah kisah terukir
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI