Mohon tunggu...
Amalia Dwi Putri
Amalia Dwi Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

hallo semua!!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Representasi Korban Kekerasan Seksual terhadap Remaja dalam Film "Don't Cry Mommy"

16 Januari 2022   04:06 Diperbarui: 16 Januari 2022   05:50 3803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Film Don't Cry Mommy. Sumber Gambar di ambil dari : https://mydramalist.com/4011-dont-cry-mommy/photos

Don't Cry Mommy merupakan sebuah film yang diadaptasi dari realita tentang kasus kekerasan seksual terhadap remaja yang terjadi di Korea Selatan. Berangkat dari kisah seorang ibu yang mencari keadilan untuk anaknya yang menjadi korban kekerasan seksual oleh teman-temannya. Film ini di sutradarai oleh Kim Yong Han dan diproduseri oleh Kim Yoon Oh dan Son Yoo Jin ini rilis pada tahun 2012. Diperankan oleh actor dan aktris korea Yoo Sun, Nam Bo Ra, Shin Dong Ho, Yu Oh Seung. Film ini cukup membawa banyak perhatian di Korea Selatan sendiri, karena mengangkat sebuah realita tentang hukuman yang tidak adil terhadap pelaku kekerasan seksual yang ada di Korea Selatan.

Sobur (dalam Fragrant,V. 2020) menjelaskan bahwa film memiliki kekuatan yang mampu menjangkau berbagai segmen social, yang kemudian membuat para ahli berpendapat bahwa film memiliki potensi untuk memberikan pengaruh kepada khlayak.

Film ini menceritakan tentang seorang ibu (Yoo Lim) dan anak gadisnya yang bernama Eun Ah yang saling menyayangi memilih pindah ketempat baru akibat perceraiannya dengan sang suami. Sehingga mengharuskan si anak ( Eun Ah ) pindah ke sekolah barunya. Eun Ah adalah gadis yang periang,cantik, pintar dan juga pandai memainkan alat music yaitu cello. 

Awal kepindahan kehidupan mereka baik-baik saja dan dipenuhi dengan canda tawa dari keduanya. Ditengah kesibukannya Yoo Lim selalu menyempatkan waktunya sebisa mungkin untuk selalu mengantar dan menjemput anaknya (Eun Ah) yang saat itu masih duduk dibangku sekolah menengah atas.

Cerita bermula ketika Eun Ah yang beranjak remaja saat itu mulai merasakan jatuh cinta pada teman kelasnya yang bernama Joo Han. Joo Han merupakan siswa yang tinggal kelas cuek dan pendiam. 

Suatu hari Eun Ah di minta oleh Joo Han untuk bertemu di atap gedung sekolah. Eun Ah yang sedang jatuh cinta itu kemudian mengiiyakan pertemuan itu, padahal sebelumnya teman baru Eun Ah telah memperingatinya untuk tidak terlalu dekat dengan Joo Han. 

Malam hari tiba Eun Ah naik ke atap gedung sekolah seorang diri dengan membawa cokelat yang telah ia buat dan akan ia berikan pada Joo Han. Namun siapa sangka Joo Han ternyata memiliki niat jahat, ia datang tidak hanya sendiri melainkan bersaman teman-temannya. 

Eun Ah yang pada saat itu datang hanya sendiri kaget melihat Joo Han dan teman-temannya. Kemudian mereka menjalankan aksi bejatnya dengan memperkosa Eun Ah hingga berkali-kali.

Sementara itu Yoo Lim yang saat itu tengah berada diluar merasa tidak tenang tentang anaknya, kemudian ia memutuskan untuk pulang namun saat sesampainya dirumah ia tak mendapati anaknya, perasaan Yoo Lim semakin tak tenang. Tak berselang lama ia mendapatkan telepon dari seorang detektif yang menyurhnya untuk segera ke rumah sakit. 

Pada saat itu juga Yoo Lim langsung menuju ke rumah sakit dan mendapati putrinya yang terbaring lemah diatas kasur rumah sakit dengat tubuh yang dipenuhi luka lebam. Yoo Lim yang mengetahui kejadian yang menimpa anaknya kemudian menangis sejadi-jadinnya sambil memeluk putrinya.

Singkat cerita keadaan semakin kacau di karenakan pelaku kekerasan seksual tidak mendapati hukuman apapun dikarenakan para pelaku yang saat itu masih dibawah umur. Yoo Lim yang merasa keputusan pengadilan tersebut tidak adil dengan apa yang telah para pelaku perbuat kepada putrinya. Sementara itu Eun Ah yang merupakan korban merasa pasrah dan tidak tahu harus berbuat apa. 

Eun Ah yang merasa trauma dan sangat tertekan hanya dapat berdiam diri di kamar dan tidak ingin ke sekolah, ditambah fakta bahwa para pelaku tersebut masih bebas berkeliaran diluar sana. Bahkan para pelaku masih mengancam korban akan menyebarkan videonya jika Eun Ah tidak datang menemui mereka untuk memuaskan nafsu dan hasrat para pelaku tersebut. Eun Ah yang sudah merasa kotor dan tidak tahu harus berbuat apa lagi memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Dalam film ini menunjukkan bahwa betapa riskannya menjadi seorang perempuan. Hidup ditengah masyarakat namun penuh dengan kewaspadaan di sekelilingnya. Ditambah dengan sterotip bahwa perempuan itu makhluk yang lemah dan tak berdaya. 

Hal itu ditunjukkan dalam beberapa adegan 'pemerkosaan' yang terjadi pada Eun Ah, kita sebagai penonton mungkin saja berpikiran bahwa seharusnya dia bisa melawan. 

Namun jika dilihat dari kacamata korban kita mungkin akan bingung dan tidak tahu harus berbuat seperti apa. Navarro (dalam DS Halibanon, EN Safariyah,2019) mengemukakan bahwa terdapat 2 reaksi yang dirasakan selama peristiwa tutur berlangsung yaitu membeku (freeze) dan menghindar (flight). Membeku menjadi hal yang paling pertama dirasakan korban ketika berada disituasi yang berbahaya dikarenakan respon tersebut dikendalikan oleh bagian dari otak.

Film ini merepresentasikan bagaimana kondisi atau perilaku dari seorang korban pelecehan seksual. Setiap korban yang mengalami tindak kekerasan seksual akan mengalami yang namanya depresi,trauma,membatasi diri dari orang lain dan bahkan hingga bunuh diri. Bagi korban pemerkosaan yang mengalami trauma psikologis yang sangat hebat, ada kemungkinan akan merasakan dorongan yang kuat untuk bunuh diri, Sulistyaningsih & Faturochman (dalam Fuady,2011). 

Hal ini di tunjukan bagaimana keadaan yang dialami oleh Eun Ah pasca kejadian pemerkosaan pada dirinya, hingga akhirnya keputusan untuk mengakhiri hidupnya dengan mengiris pergelangan tangannya menjadi keputusan yang terbaik. Hal ini menunjukkan bahwa sudut pandang dari penyintas atau korban kekerasan seksual terhadap kehidupan itu berbeda. 

Mereka korban cenderung menerima banyak tekanan dalam diri mereka maupun sekitar. Dalam adegan sebelum akhirnya Eun Ah mengakhiri hidupnya memperlihatkan bahwa pelaku yang masih bebas berkeliaran memiliki kunci untuk mengancam korban, dengan menyebarkan video pemerkosaan. 

Tekanan dari diri sendiri, merasa gagal dan tak berharga, para pelaku yang tidak diadili dan ditambah tekanan berupa ancaman yang diterima korban inilah yang membuat korban akhirnya memilih untuk bunuh diri.

Sterotip perempuan adalah makhluk yang lemah. menjadi factor utama bahwa perempuan rentan terhadap kasus kekerasan seksual yang terjadi. Dalam setiap kasus kekerasan seksual yang terjadi focus utama dari permasalahan adalah bagaimana perempuan itu berperilaku ditengah masyarakat. Karena seringkali kita jumpai dalam berbagai kasus kekerasan seksual yang pertama di salahkan adalah perempuan baik dari cara berpakaiaan,berperilaku ditengah masyarkat dan kehidupan malamnya. Padahal dari awal perspektif gender adalah bagaimana seharusnya perempuan dan laki-laki berfikir dan berperilaku ditengah masyarakat (Fuady,2011).  

Dalam berbagaimacam kasus kekerasan seksual yang terjadi dilihat dari sudut pandang  para korban cenderung menyembunyikan diri dari kehidupan luar dan tidak berani menceritakan kasusnya. Karena merasa bahwa ketidak adilan yang diteriman membuatnya berpikir tidak satupun tempat yang membuat ia merasa aman dan tidak ada wadah yang benar-benar memahami sisi korban kekerasan seksual. 

Dalam perspektif pribadi kita sebagai masyarakat seharusnya menjadi wadah untuk mereka para korban kekerasan seksual ketika mereka merasakan tidak mendapat wadah yang aman dalam ranah hukum yang ada.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun