Singkat cerita keadaan semakin kacau di karenakan pelaku kekerasan seksual tidak mendapati hukuman apapun dikarenakan para pelaku yang saat itu masih dibawah umur. Yoo Lim yang merasa keputusan pengadilan tersebut tidak adil dengan apa yang telah para pelaku perbuat kepada putrinya. Sementara itu Eun Ah yang merupakan korban merasa pasrah dan tidak tahu harus berbuat apa.Â
Eun Ah yang merasa trauma dan sangat tertekan hanya dapat berdiam diri di kamar dan tidak ingin ke sekolah, ditambah fakta bahwa para pelaku tersebut masih bebas berkeliaran diluar sana. Bahkan para pelaku masih mengancam korban akan menyebarkan videonya jika Eun Ah tidak datang menemui mereka untuk memuaskan nafsu dan hasrat para pelaku tersebut. Eun Ah yang sudah merasa kotor dan tidak tahu harus berbuat apa lagi memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Dalam film ini menunjukkan bahwa betapa riskannya menjadi seorang perempuan. Hidup ditengah masyarakat namun penuh dengan kewaspadaan di sekelilingnya. Ditambah dengan sterotip bahwa perempuan itu makhluk yang lemah dan tak berdaya.Â
Hal itu ditunjukkan dalam beberapa adegan 'pemerkosaan' yang terjadi pada Eun Ah, kita sebagai penonton mungkin saja berpikiran bahwa seharusnya dia bisa melawan.Â
Namun jika dilihat dari kacamata korban kita mungkin akan bingung dan tidak tahu harus berbuat seperti apa. Navarro (dalam DS Halibanon, EN Safariyah,2019) mengemukakan bahwa terdapat 2 reaksi yang dirasakan selama peristiwa tutur berlangsung yaitu membeku (freeze) dan menghindar (flight). Membeku menjadi hal yang paling pertama dirasakan korban ketika berada disituasi yang berbahaya dikarenakan respon tersebut dikendalikan oleh bagian dari otak.
Film ini merepresentasikan bagaimana kondisi atau perilaku dari seorang korban pelecehan seksual. Setiap korban yang mengalami tindak kekerasan seksual akan mengalami yang namanya depresi,trauma,membatasi diri dari orang lain dan bahkan hingga bunuh diri. Bagi korban pemerkosaan yang mengalami trauma psikologis yang sangat hebat, ada kemungkinan akan merasakan dorongan yang kuat untuk bunuh diri, Sulistyaningsih & Faturochman (dalam Fuady,2011).Â
Hal ini di tunjukan bagaimana keadaan yang dialami oleh Eun Ah pasca kejadian pemerkosaan pada dirinya, hingga akhirnya keputusan untuk mengakhiri hidupnya dengan mengiris pergelangan tangannya menjadi keputusan yang terbaik. Hal ini menunjukkan bahwa sudut pandang dari penyintas atau korban kekerasan seksual terhadap kehidupan itu berbeda.Â
Mereka korban cenderung menerima banyak tekanan dalam diri mereka maupun sekitar. Dalam adegan sebelum akhirnya Eun Ah mengakhiri hidupnya memperlihatkan bahwa pelaku yang masih bebas berkeliaran memiliki kunci untuk mengancam korban, dengan menyebarkan video pemerkosaan.Â
Tekanan dari diri sendiri, merasa gagal dan tak berharga, para pelaku yang tidak diadili dan ditambah tekanan berupa ancaman yang diterima korban inilah yang membuat korban akhirnya memilih untuk bunuh diri.
Sterotip perempuan adalah makhluk yang lemah. menjadi factor utama bahwa perempuan rentan terhadap kasus kekerasan seksual yang terjadi. Dalam setiap kasus kekerasan seksual yang terjadi focus utama dari permasalahan adalah bagaimana perempuan itu berperilaku ditengah masyarakat. Karena seringkali kita jumpai dalam berbagai kasus kekerasan seksual yang pertama di salahkan adalah perempuan baik dari cara berpakaiaan,berperilaku ditengah masyarkat dan kehidupan malamnya. Padahal dari awal perspektif gender adalah bagaimana seharusnya perempuan dan laki-laki berfikir dan berperilaku ditengah masyarakat (Fuady,2011). Â
Dalam berbagaimacam kasus kekerasan seksual yang terjadi dilihat dari sudut pandang  para korban cenderung menyembunyikan diri dari kehidupan luar dan tidak berani menceritakan kasusnya. Karena merasa bahwa ketidak adilan yang diteriman membuatnya berpikir tidak satupun tempat yang membuat ia merasa aman dan tidak ada wadah yang benar-benar memahami sisi korban kekerasan seksual.Â