Mohon tunggu...
Amalia Ainan Tajriani
Amalia Ainan Tajriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Janji Kampanye: Jual Janji Manis Capres 2024

15 Desember 2023   14:48 Diperbarui: 15 Desember 2023   14:49 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Hilirisasi menuju kelas dunia.

Penebaran janji kampanye dilakukan dimana-mana sebagai strategi agar pemilih tertarik. Banyaknya janji yang ditebarkan memungkinkan membuat Indonesia maju apabila direalisasikan. Permasalahannya apakah itu semua hanyalah omong kosong belaka? Apakah ada sanksi yang dijatuhkan apabila seorang pemimpin terpilih ingkar janji ?.

Dalam kenyataannya tidak ada landasan hukum dalam mengatasi hal ini. Satu-satunya cara hanyalah hukuman secara  sosial yang dimana rakyat jangan sampai memilih kembali di pemilu berikutnya.  Memang seharusnya terdapat hukum yang dijadikan landasan bagi para pemimpin saat menebar janji manis ketika kampanye. Dengan begitu janji yang disampaikan pada rakyat saat kampanye bukan sekedar janji palsu penarik hak suara.

Bagaimana menjadi pemilih yang bijak dalam mendengar rangkaian janji-janji manis ? 

Janji-janji kampanye yang begitu manis bertebaran sana-sini. Ingat,jangan terbuai dengan kata-kata yang disusun rapi dan begitu manis. Perlu sekali kita buka mata untuk melihat kenyataan,jangan secara cuma-cuma menelan mentah-mentah visi-misi yang dilontarkan. Perhatikan juga beberapa hal :

1. Perhatikan track record dari setiap calon kandidat.

2. Jadikan sebuah pertimbangan dari sisi kapabilitas serta integritas tiap kandidat.

3. Pilih kandidat yang program kerja nya bisa diukur,bukan sekedar omong kosong belaka dalam menarik perhatian pemilih.

4. Kandidat yang patut dipilih tahu keresahan rakyat dan memiliki cara dalam penyelesaiannya.

5. Lihat ke belakang,siapa saja yang berada di balik capres dan cawapres.

Janji kampanye dari para calon pemimpin bisa saja hanya buaian belaka,mereka hanya mengobral janji-janji manis dalam menarik perhatian rakyat. Jadilah pemilih yang cerdas,jangan yang penting milih. Indonesia tidak butuh pemimpin pembohong,pemimpin yang dibutuhkan adalah mereka yang memiliki kemampuan dalam menjalankan amanah. Bukan pemimpin yang hanya menebar janji yang diluar batas kemampuan hanya untuk mencapai tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun