Mohon tunggu...
Amalia Ainan Tajriani
Amalia Ainan Tajriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Janji Kampanye: Jual Janji Manis Capres 2024

15 Desember 2023   14:48 Diperbarui: 15 Desember 2023   14:49 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Liputan6.com 

Indonesia sekarang sedang dalam penyambutan pesta politik. Seperti yang kita semua tahu bahwasannya tahun 2024 tepatnya di bulan Februari  akan ada pesta demokrasi besar, yakni pemilihan presiden beserta wakilnya. Sebagai bentuk persiapan menghadapi pemilihan umum,masing-masing kandidat pasti akan menyusun sedemikian rupa untuk bertanding dalam politik. Satu sama lain saling berlomba-lomba meraih kemenangan. Mereka akan sebisa mungkin  menarik perhatian pemilih untuk menaruh pilihannya untuk mereka. 

Dengan cara apa ? Sebagai bentuk menarik perhatian pemilih mereka akan menebarkan janji-janji nya dalam bentuk kampanye. Janji kampanye dilakukan dengan tujuan mendapatkan kursi kekuasaan. Singkatnya,ketika semakin banyak melakukan penebaran janji kampanye,kemungkinan pemilih yang tertarik semakin banyak untuk menghantarkan hingga sampai ke kursi kekuasaan.

Masa kampanye dalam pemilihan umum tahun 2024 telah ditetapkan oleh Komisi pemilihan umum ( KPU ) dilaksanakan tepat di tanggal 28 November sampai dengan 10 Februari 2024. Namun,walaupun dalam kenyataannya masa kampanye yang seharusnya baru dimulai pada tanggal 28 November 2023. Para kandidat calon presiden dan wakil presiden 2024 sebenarnya sudah mencuri start kampanye sejak keluar nama masing-masing pasangan calon hingga diketahui oleh publik. 

Bertebaran di media bahwa para kandidat capres-cawapres mulai mendatangi berbagai tempat untuk berjumpa langsung dengan pemilih dalam pemilu alias masyarakat. Melontarkan visi dan misi , menyebarkan janji- janji  yang nantinya akan dilakukan ketika mendapatkan kedudukan sebagai presiden dan wakil presiden 2024. Tak dapat dipungkiri pula bahwa para kandidat telah menghadiri banyak sekali acara dan menyampaikan pidato-pidato nya yang penuh gagasan. 

Apa itu janji kampanye?

Janji kampanye merupakan sebuah janji dari seorang kandidat dalam pemilihan umum pada masyarakat. Janji ini berupa kebijakan atau program yang akan direalisasikan apabila terpilih menjadi pemimpin. Memiliki tujuan dalam membuat masyarakat yakin bahwa calon tersebut mampu memimpin dan memberikan perbaikan suatu keadaan masyarakat. Kampanye bisa dikatakan rangkaian penting dalam pemilu,dalam kampanye terjadi interaksi kandidat pemilu dan rakyat sebagai pemilih. Namun tidak dapat dipungkiri,banyak janji-janji palsu bertebaran. Para kandidat dalam masa kampanye akan mengobral janji-janji.

Masa kampanye calon presiden dan wakil presiden dilansir dari infokpu.go.id terhitung sejak 28 November sudah masuk masa kampanye pemilu yang aturannya dikeluarkan oleh KPU,dan akan berakhir pada 10 Februari 2024. Oleh karena itu,obral janji dari para calon telah dimulai,terutama dalam calon presiden dan wakil presiden tahun 2024.

Umbar janji 3 kandidat capres-cawapres 2023 : 

Terdapat 3 calon presiden dan wakil presiden 2024. No urut satu ditempati oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, No.Urut 2 diduduki oleh Prabowo subianto-Gibran Rakabuming Raka, No.Urut 3 yakni Ganjar pranowo-Mahfud MD. 

Terdapat beberapa rangkuman janji-janji yang para kandidat tebarkan:

1. Prabowo Subianto : 

1. Swasembada pangan.

2. kemiskinan yang ada di Indonesia akan diberantas.

3. Korupsi yang merajalela akan diberantas.

4. Memberikan jaminan berupa pupuk bagi para petani.

5. Mengadakan Hilirisasi komoditas

6. Memberikan program rumah murah.

7. Segala bentuk program kartu yang telah ada sebelumnya,akan dilanjutkan.

8. Pemberian makan siang serta susu tanpa memungut harga di sekolah-sekolah.

9. bayaran berupa gaji bagi guru ASN,Polri,TNI,sampai dengan kepala desa akan dinaikkan. 

2. Anies Baswedan : 

1. Memberikan kesamaan derajat atau setara dalam akses pendidikan serta kesehatan bagi semua kalangan .

2. Memberikan kesetaraan lapangan kerja bagi seluruh rakyat..

3. Mengembangkan perekonomian dengan penambahan kota-kota pusat.

4. Memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan primer.

5. Menjamin adanya hukum yang ditegakkan secara adil serta kredibel.

3. Ganjar Pranowo : 

1. Membangun SDM produktif. 

2. Mengembangkan ekonomi hijau atau ekonomi biru.

3. Stabilisasi harga bahan pokok.

4. Transformasi digital di pemerintahan.

5. Memperkuat jaring pengaman sosial.

6. Pendidikan antikorupsi sejak dini.

7. Hilirisasi menuju kelas dunia.

Penebaran janji kampanye dilakukan dimana-mana sebagai strategi agar pemilih tertarik. Banyaknya janji yang ditebarkan memungkinkan membuat Indonesia maju apabila direalisasikan. Permasalahannya apakah itu semua hanyalah omong kosong belaka? Apakah ada sanksi yang dijatuhkan apabila seorang pemimpin terpilih ingkar janji ?.

Dalam kenyataannya tidak ada landasan hukum dalam mengatasi hal ini. Satu-satunya cara hanyalah hukuman secara  sosial yang dimana rakyat jangan sampai memilih kembali di pemilu berikutnya.  Memang seharusnya terdapat hukum yang dijadikan landasan bagi para pemimpin saat menebar janji manis ketika kampanye. Dengan begitu janji yang disampaikan pada rakyat saat kampanye bukan sekedar janji palsu penarik hak suara.

Bagaimana menjadi pemilih yang bijak dalam mendengar rangkaian janji-janji manis ? 

Janji-janji kampanye yang begitu manis bertebaran sana-sini. Ingat,jangan terbuai dengan kata-kata yang disusun rapi dan begitu manis. Perlu sekali kita buka mata untuk melihat kenyataan,jangan secara cuma-cuma menelan mentah-mentah visi-misi yang dilontarkan. Perhatikan juga beberapa hal :

1. Perhatikan track record dari setiap calon kandidat.

2. Jadikan sebuah pertimbangan dari sisi kapabilitas serta integritas tiap kandidat.

3. Pilih kandidat yang program kerja nya bisa diukur,bukan sekedar omong kosong belaka dalam menarik perhatian pemilih.

4. Kandidat yang patut dipilih tahu keresahan rakyat dan memiliki cara dalam penyelesaiannya.

5. Lihat ke belakang,siapa saja yang berada di balik capres dan cawapres.

Janji kampanye dari para calon pemimpin bisa saja hanya buaian belaka,mereka hanya mengobral janji-janji manis dalam menarik perhatian rakyat. Jadilah pemilih yang cerdas,jangan yang penting milih. Indonesia tidak butuh pemimpin pembohong,pemimpin yang dibutuhkan adalah mereka yang memiliki kemampuan dalam menjalankan amanah. Bukan pemimpin yang hanya menebar janji yang diluar batas kemampuan hanya untuk mencapai tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun