Diakhir kegiatan, para siswa diharuskan membersihkan kembali kelasnya seperti memungut sampah yang berserakan dan menyapu kelas sebagai bentuk tanggung jawab siswa setelah melakukan kegiatan. Hal ini sebagai wujud sikap peduli siswa terhadap lingkungan khususnya di ruang kelasnya.
Gambar 4: Kegiatan bersih-bersih kelas setelah kegiatan learning by doing yang dilakukan siswa (Dokpri)
Hasil Pemanfaatan Barang Bekas
Adapun hasil dari pembuatan tempat pensil tersebut, dapat digunakan di ruang kelas sebagai tempat pensil di meja guru atau bahkan disimpan oleh siswa untuk digunakan di rumahnya. Hasil pemanfaatan barang bekas tersebut belum dapat dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai jual, melainkan hanya menjadi barang yang mempunyai nilai estetika sehingga dapat digunakan oleh pribadi.
Gambar 5: Dokumentasi hasil pembuatan tempat pensil dari salah satu kelompok (Dokpri)
Simpulan
Aktivitas pembelajaran melalui pemanfaatan barang bekas menjadi barang berguna dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kreativitas siswa dan untuk menumbuhkan sikap peduli lingkungan di sekolah. Tanpa adanya learning by doing, siswa akan kesulitan untuk merasakan pengalaman belajar secara nyata tidak hanya berbentuk bacaan atau tulisan. Secara perlahan kreativitas siswa akan meningkat serta dalam kegiatan ini juga membantu siswa meningkatkan kerja sama tim.
Daftar Pustaka
Artikel Jurnal
Arisona, R. D. (2018). Pengelolaan Sampah 3R (Reduce, Reuse, Recycle) pada Pembelajaran IPS untuk Menumbuhkan Karakter Peduli Lingkungan. Jurnal Pendidikan Islam, 1(3), 39-51.
Putriani, I., Malahati, E. N., & Sholihah, M. (2022). Pengolahan Sampah Organik untuk Mewujudkan Budaya Sekolah Berwawasan Lingkungan di SDN Kanigoro 03 Kabupaten Blitar. Jurnal Panrita Abdi, 4(6), 729-738.