Mohon tunggu...
Amalia Fany Salsabilla
Amalia Fany Salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Maliki Malang

hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dinamika Putusan MK terhadap Politik dan Kepercayaan Publik di Indonesia

4 November 2024   16:01 Diperbarui: 4 November 2024   16:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun demikian, penerapan keputusan ini menghadapi beberapa masalah. Salah satunya adalah kemungkinan politik akan terpecah karena banyaknya calon. Selain itu, sangat penting untuk mempertahankan kualitas kandidat agar Pilkada tetap menghasilkan pemimpin yang berkualitas tinggi. Seiring bertambahnya jumlah calon, pengawasan ketat diperlukan untuk mencegah praktik politik yang melibatkan uang. Secara keseluruhan, keputusan ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi dan meningkatkan kualitas demokrasi lokal jika diterapkan dengan adil dan transparan.

Dampak dari Putusan-Putusan Mahkamah Konstitusi pada Kepercayaan Publik

Ketua Mahkamah Konstitusi Suhartoyo mengatakan bahwa tingkat kepercayaan publik dan citra lembaganya semakin baik, terlebih setelah memutus perkara perselisihan hasil pemilihan umum presiden dan anggota legislatif tahun 2024. Menurut dia, membaiknya tingkat kepercayaan publik dan citra MK tersebut patut disyukuri, dipertahankan, sekaligus ditingkatkan dengan cara senantiasa meningkatkan performa melalui penguatan independensi, imparsialitas, dan peningkatan kualitas putusan. Survei menunjukkan bahwa kepercayaan publik terhadap MK mulai pulih setelah beberapa putusan dianggap positif, contohnya lagi seperti larangan bagi Jaksa Agung berasal dari partai politik dan peninjauan ambang batas dukungan calon. Keputusan-keputusan ini diapresiasi oleh masyarakat, yang berimplikasi pada peningkatan tingkat kepercayaan terhadap MK. Diharapkan bahwa keputusan MK yang mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah akan meningkatkan partisipasi politik dengan memberikan lebih banyak kesempatan bagi calon independen dan partai kecil. Selama pelaksanaan hukum dilakukan secara adil dan terbuka, ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem peradilan konstitusi.

Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 telah menjadi momen penting dalam dinamika politik Indonesia, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dengan keputusan ini, ambang batas dukungan untuk calon yang diusung oleh partai politik akan berubah, dan kepercayaan publik terhadap lembaga peradilan konstitusi dapat berubah.

Kesimpulan

Mahkamah Konstitusi memainkan peran sentral dalam menjaga konstitusi dan prinsip demokrasi di Indonesia. Putusan yang dipandang kontroversial atau berpihak dapat menurunkan kepercayaan publik, sementara putusan yang adil dan sesuai dengan konstitusi dapat memperkuatnya. Jika diterapkan secara adil dan terbuka, keputusan MK Nomor 60/PUU-XXII/2024, yang menurunkan ambang batas untuk pencalonan kepala daerah, dapat meningkatkan partisipasi politik dan memperkuat demokrasi lokal. Keberhasilan MK dalam menjalankan fungsinya akan sangat bergnatung pada komitmen semua pihak untuk menghormati Keputusan yang diambil demi kepentingan Bersama. Kepercayaan publik terhadap MK bergantung pada bagaimana lembaga ini melakukan pekerjaannya sendiri dan tidak terpengaruh oleh politik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun