Kami  belajar arti memahami.  Kejadian itu  menjadi refleksi mendalam bagiku dan adik-adikku. Satu-satunya pengobatan yang dia kehendaki adalah pengobatan herbal.
Segala upaya kami lakukan namun Tuhan lebih mencintainya. Tuhan mahatahu bahwa ibu telah siap meninggalkan kefanaan menuju alam  abadi bersama-Nya. Ya, ibu memiliki iman teguh.Â
Hidup ini hanya sementara, semua akan kembali kepada-Nya. Pelajaran hidup terakhir paling esensial yang ia wariskan bagi kami.
Selamat jalan Bu menemui Ayah yang telah pergi mendahuluimu. Teladan hidup Ibu dan Ayah adalah  pelita hidup untuk kami.
Ditulis oleh
J. P. Sitanggang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H