Suatu hari, Aliya mendengar desas-desus tentang seorang pria tua yang tinggal di pinggiran kota. Dia dikenal sebagai dukun sakti.Â
Dengan tekad untuk mengusir sosok bayangan itu, Aliya memutuskan untuk mencari pria tua tersebut.
Spulang sekolah, Aliya bergegas untuk berjalan ke rumah pria tua itu, yang terletak di tepi hutan. Rumahnya kecil dan tampak angker, tapi Aliya menguatkan hati dan mengetuk pintu.Â
Seorang pria tua dengan wajah penuh keriput membuka pintu dan memandang Alisa dengan tatapan tajam.
"Aku tahu kenapa kau datang ke sini," kata pria tua itu tanpa basa-basi. "Masuklah."
Di dalam rumah, pria tua itu meminta Aliya menceritakan semuanya. Setelah mendengarkan dengan seksama, dia mengangguk dan berkata,Â
"Kau telah membebaskan roh jahat dari buku itu. Untuk mengusirnya, kita harus melakukan ritual pengusiran di tempat kau menemukannya."
Malam itu, dengan hati-hati dan penuh ketakutan, Aliya kembali ke hutan bersama pria tua itu. Mereka membawa buku tua dan beberapa bahan ritual.Â
Saat mereka tiba di tempat di mana Aliya menemukan buku itu, pria tua itu mulai mengatur perlengkapan ritual dan mulai membacakan mantra pengusiran.
Sementara mantra diucapkan, angin mulai bertiup kencang dan suara-suara aneh terdengar di sekeliling mereka. Bayangan-bayangan muncul dari kegelapan dan bergerak cepat di sekitar mereka. Tiba-tiba, sosok bayangan itu muncul lagi, kali ini terlihat marah dan mengancam.
Namun, pria tua itu terus melafalkan mantra dengan suara lantang. Bayangan itu mulai berteriak dan bergerak lebih cepat, seolah-olah berusaha menghentikan ritual tersebut.Â
Aliya merasa sangat takut, tapi dia tetap berdiri di samping pria tua itu.
Dengan suara yang semakin keras dan tegas, pria tua itu mengakhiri mantranya.
Sebuah cahaya terang tiba-tiba muncul dari buku tua itu, menyinari seluruh hutan dan membuat bayangan itu menghilang dengan jeritan yang mengerikan. Ketika cahaya itu meredup, semua kembali tenang.
Pria tua itu menutup buku dengan lembut dan menyerahkannya pada Aliya.Â
"Kau harus mengubur buku ini di tempat yang aman dan jangan pernah membukanya lagi," katanya. Aliya mengangguk, merasa lega bahwa semua sudah berakhir.
Keesokan harinya, Aliya mengikuti saran pria tua itu.Â
Kemudian dia langsung mengubur buku tua itu di tempat yang jauh dari rumahnya dan berjanji untuk tidak pernah kembali ke sana.
Kehidupannya perlahan kembali normal. Meskipun bayangan itu sudah pergi, pengalaman tersebut meninggalkan bekas yang mendalam di hati Aliya.
Setiap kali dia melihat hutan belakang rumahnya, dia teringat akan kejadian mengerikan itu dan selalu berhati-hati.
Aliya belajar bahwa ada beberapa rahasia yang sebaiknya tetap tersembunyi, dan beberapa buku yang sebaiknya tidak pernah dibaca. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H