Mohon tunggu...
Amad Sudarsih
Amad Sudarsih Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pengurus CLICK (Commuter Line Community of Kompasiana), Ketua RailSafer (Indonesian Railway Safety Care), Inisiator KOMPAK (Komunitas Pecinta Kereta Api), 2006-2015 fokus sbg jurnalis perkeretaapian, tiap hari naik KRL, tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Memupus Mitos Seputar HIV/AIDS

26 Juni 2015   11:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:43 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasar Laporan Kementerian Kesehatan RI Triwulan Tahun 2014 yang dikeluarkan Ditjen PP & PL, jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan 31 Desember 2014 sebanyak 225.928 yang terdiri atas 160.138 HIV dan 65.790 AIDS dengan 11.801 kematian. Daerah dengan jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (34.641), Jawa Timur (20.761), Jawa Barat (13.938), Bali (10.188) dan Papua (7.365).

 

Mendobrak Mitos HIV

Masih menurut Laporan Kementerian Kesehatan RI Triwulan Tahun 2014, persentase kumulatif AIDS tertinggi pada umur 20-29 tahun (32,2%), 30-39 tahun (29,1%), 40-49 tahun (11,4%), 50-59 tahun (3,7%) dan 15-19 tahun (3,1%). Laki-laki menempati posisi kumulatif tertinggi 54%, perempuan 30% dan 16% tidak melaporkan jenis kelamin. Faktor risiko penularan terbanyak melalui heteroseksual (63,5%), penasun/pengguna narkoba suntik (12,8%), perinatal (2,7%) dan homoseksual (2,5%).

Ada beberapa mitos seputar HIV yang perlu kita bersama ketahui. Antara lain:

  1. HIV tidak menular di kolam renang.
  2. HIV tidak menular melalui batuk atau bersin.
  3. HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga lain.
  4. HIV tidak menular dengan berbagi alat makan bersama.
  5. HIV tidak menular karena berjabat tangan.
  6. HIV tidak menular karena berciuman.

 

Penularan HIV

Sosialisasi HIV. (Dok. Kemenkes RI)

 

Penularan HIV terjadi melalui hubungan seks tanpa menggunakan kondom sehingga memungkinkan cairan mani atau cairan vagina yang mengandung virus HIV masuk ke dalam tubuh pasangannya. Termasuk dari seorang ibu hamil yang HIV positif kepada bayinya selama masa kehamilan, waktu persalinan dan/atau waktu menyusui.

Bisa juga melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV. Lewat pemakaian alat suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, terutama terjadi pada pemakaian bersama alat suntik di kalangan pengguna narkoba suntik (penasun).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun