Berdasar Laporan Kementerian Kesehatan RI Triwulan Tahun 2014 yang dikeluarkan Ditjen PP & PL, jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan sampai dengan 31 Desember 2014 sebanyak 225.928 yang terdiri atas 160.138 HIV dan 65.790 AIDS dengan 11.801 kematian. Daerah dengan jumlah infeksi HIV tertinggi yaitu di DKI Jakarta (34.641), Jawa Timur (20.761), Jawa Barat (13.938), Bali (10.188) dan Papua (7.365).
Â
Mendobrak Mitos HIV
Masih menurut Laporan Kementerian Kesehatan RI Triwulan Tahun 2014, persentase kumulatif AIDS tertinggi pada umur 20-29 tahun (32,2%), 30-39 tahun (29,1%), 40-49 tahun (11,4%), 50-59 tahun (3,7%) dan 15-19 tahun (3,1%). Laki-laki menempati posisi kumulatif tertinggi 54%, perempuan 30% dan 16% tidak melaporkan jenis kelamin. Faktor risiko penularan terbanyak melalui heteroseksual (63,5%), penasun/pengguna narkoba suntik (12,8%), perinatal (2,7%) dan homoseksual (2,5%).
Ada beberapa mitos seputar HIV yang perlu kita bersama ketahui. Antara lain:
- HIV tidak menular di kolam renang.
- HIV tidak menular melalui batuk atau bersin.
- HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk atau serangga lain.
- HIV tidak menular dengan berbagi alat makan bersama.
- HIV tidak menular karena berjabat tangan.
- HIV tidak menular karena berciuman.
Â
Penularan HIV
Â
Penularan HIV terjadi melalui hubungan seks tanpa menggunakan kondom sehingga memungkinkan cairan mani atau cairan vagina yang mengandung virus HIV masuk ke dalam tubuh pasangannya. Termasuk dari seorang ibu hamil yang HIV positif kepada bayinya selama masa kehamilan, waktu persalinan dan/atau waktu menyusui.
Bisa juga melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV. Lewat pemakaian alat suntik yang sudah tercemar HIV, yang dipakai bergantian tanpa disterilkan, terutama terjadi pada pemakaian bersama alat suntik di kalangan pengguna narkoba suntik (penasun).