Mohon tunggu...
Amad Sudarsih
Amad Sudarsih Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Pengurus CLICK (Commuter Line Community of Kompasiana), Ketua RailSafer (Indonesian Railway Safety Care), Inisiator KOMPAK (Komunitas Pecinta Kereta Api), 2006-2015 fokus sbg jurnalis perkeretaapian, tiap hari naik KRL, tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Setahun Lalu Kunikmati Monorail Jakarta

4 Juni 2014   01:21 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:44 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_309574" align="aligncenter" width="384" caption="Gubernur Jokowi menyalami Pemilik Orthus Grup, Edward S. Soeryadjaya usai pembukaan Pameran Monorel di Monas setahun silam. (Foto: Amad S)"][/caption]

Setahun lalu, persisnya tanggal 22 Juni 2013 – 14 Juli 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar Pameran Monorel yang diikuti oleh PT Jakarta Monorail dan Konsorsium BUMN. PT Jakarta Monorail saat itu menyuguhkan stand monorel yang didatangkan dari China, sedangkan Konsorsium BUMN menyajikan mock up monorel. Warga Jakarta dan siapapun yang datang ke area Monas terpesona dan terkagum-kagum dengan gebrakan Pemprov DKI Jakarta.

[caption id="attachment_309576" align="alignleft" width="610" caption="Antri masuk Stand replika Stasiun Monorel Jakarta sambil melihat informasi tentang monorel. (Foto: Amad S)"]

14017937901607357128
14017937901607357128
[/caption]

Perayaan HUT Jakarta ke-486 terasa meriah karena warga Jakarta dan sekitarnya bakal diajak nantinya menggunakan moda transportasi baru berupa monorel. Ini menjadi awal baik sekaligus harapan adanya keseriusan untuk membangun monorel di Jakarta. PT Jakarta Monorail akan membangun dua jalur yaitu Blue Line dan Green Line dan Konsorsium BUMN akan membangun 3 jalur berbeda yang akan saling melengkapi dan mendukung. Wow…luarbiasa gebrakan Pemprov DKI Jakarta yang dikomandoi Jokowi-Ahok.

[caption id="attachment_309577" align="alignleft" width="714" caption="Gambaran rute monorail Jakarta. (Foto: Amad S)"]

1401793874369541550
1401793874369541550
[/caption]

Sebagai pekerja media Perkeretaapian, saya pun menyambut rencana hadirnya monorel di Jakarta untuk segera terealisasi. Saya dan warga Jakarta yang hadir dalam Pameran, ramai-ramai antri hingga panjang demi bisa merasakan naik monorel meskipun hanya pajangan saja. Satu jam sebelum jam buka pameran, antrian warga telah mengular hingga malam. Satu persatu peserta yang mengantri pun bisa merasakan step by step untuk menaiki monorel.

[caption id="attachment_309578" align="alignleft" width="640" caption="Pengunjung berkesempatan naik monorel yang didatangkan PT Jakarta Monorail dari Cina. (Foto: Amad S)"]

140179395364081169
140179395364081169
[/caption]

Saya pun mendapatkan contoh tiket elektronik monorel dari PT Jakarta Monorail, demikian juga pengunjung lain yang ikut mengantri di stand PT Jakarta Monorail. Setelah memperoleh souvenir tiket, pengunjung pun memasuki replika stasiun monorel. Tak langsung naik ke dalam monorel, pengunjung pun mendapatkan gambaran melalui gambar-gambar (audio- visual) tentang monorel Jakarta yang nantinya dikelola PT Jakarta Monorail.

[caption id="attachment_309822" align="aligncenter" width="640" caption="Inilah bentuk luar monorel dari Cina yang didatangkan PT Jakarta Monorail. (Foto: Amad S)"]

1401957331344685713
1401957331344685713
[/caption]

Edukasi tentang pengertian monorel, kapasitas jumlah penumpang yang bisa diangkut, jalur dan stasiun pemberhentian sampai dengan cara naik monorel dan melihat wujud monorel sebenarnya, sungguh luarbiasa upaya yang telah dilakukan PT Jakarta Monorail. Mendatangkan monorel dari Cina tentu biaya besar. Sebagai warga Jakarta, saat itu saya berprasangka baik, monorel akan segera terwujud sesuai waktu yang telah ditentukan. Rasanya sayang dan sia-sia bila niat baik dan awal baik yang telah dicanangkan sejak Gubernur Sutiyoso untuk membangun transportasi massal di Jakarta menjadi terbengkalai.

Tiga bulan setelah pameran, secercah harapan hadirnya monorel seperti bakal menjadi nyata. Hal itu ditandai dengan Pemprov DKI Jakarta dan PT Jakarta Monorail melakukan acara groundbreaking pembangunan monorel pada 16 Oktober 2013 di Jalan Setiabudi Utara, Kuningan, Jakarta Selatan, dekat Monumen 66.

[caption id="attachment_309579" align="alignleft" width="640" caption="Acara Kompasiana Nangkring Bareng PT Jakarta Monorail di Outback Steakhouse Mall Kuningan City, (24/5/2014). (Foto: Amad S)"]

14017940731913926428
14017940731913926428
[/caption]

Namun sudah berjalan sekian bulan, perkembangan pembangunan monorel nyaris tak terlihat aktifitasnya. Bahkan saat ini justru pembangunan MRT Jakarta yang mulai nampak aktifitasnya. Ada apakah gerangan begitu lambannya pembangunan monorel Jakarta? Saya dan Kompasianer yang ikutan acara Kompasiana Nangkring Bareng PT Jakarta Monorail di Outback Steakhouse, Mall Kuningan City pada Sabtu (24/5/2014) baru ngeh kalau ternyata ada masalah yang mengganjal.

Dirut PT Jakarta Monorail John Aryananda pun blak-blakan tentang kondisi masalah yang saat ini masih mengganjal kelanjutan pembangunan monorel Jakarta. Persoalan masih berkutat pada kesepakatan perjanjian kerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta yang masih revisi UUD (ujung-ujungnya soal duit). Artinya Pemprov DKI Jakarta masih meragukan kemampuan finansial PT Jakarta Monorail dan seberapa besar keuntungan yang diperoleh.

“Yang kita sayangkan statemen Pak Wagub yang tidak sesuai fakta yang mengatakan, Gue kira mereka (PT JM-pen) tidak punya uangnya. Padahal yang kita ajukan pendanaan dari Konsorsium, jadi jelas kami mampu,” ucap John.

Pemprov DKI Jakarta melalui pernyataan Ahok selaku Plt. Gubernur DKI Jakarta di media begitu tendensius menuding PT Jakarta Monorail hanya mau mengeruk untung di properti (sewa asset, dll) di stasiun dan jalur monorel saja. Koq makin memperkeruh suasana, padahal di awal sudah demikian mesranya. Bukannya tinggal diatur saja soal bagi hasilnya. Sebagai investor tentu setelah investasi ingin modal kembali dan untung. Tinggal sepakati saja berapa untung yang sama-sama menguntungkan. Untung bagi investor, Pemprov DKI Jakarta dan manfaat bagi masyarakat yang menggunakan monorel nantinya.

“Sebaiknya Ahok dan PT JM duduk sama-sama untuk mereview kembali. Dan masing-masing harus punya trust. Jangan curiga-curiga terus!!” kritik Tjipta Lesmana (Pakar Komunikasi Politik UPH Jakarta).

Sebagai warga yang merindukan kemacetan di Jakarta bisa tertangani dan tersedianya transportasi massal yang aman, nyaman dan ramah lingkungan serta terjangkau biayanya tentu tak ingin persoalan monorel berlarut-larut begitu lama. Apalagi impian monorel Jakarta sudah satu dasawarsa dinanti. Jangan dipolitisasi lagi! Capek!!!

“Kerjasama Pemerintah-Swasta memang hal baru. Bappenas sudah memberi pengertian kepada Pemprov DKI dan PT JM. Kita juga mendorong agar bisa memberi sinyal positif bagi investor. Semakin tertunda, semakin tinggi biayanya dan itu akan membebani rakyat,” ujar Lukas Hutagalung (Konsultan Bidang Infrastruktur Bappenas).

AMAD SUDARSIH

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun