Mohon tunggu...
Dody Misa
Dody Misa Mohon Tunggu... -

S1 Peternakan Universitas Warmadewa Denpasar (Penulis di Blog Berbagi Ilmu Peternakan)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pencegahan Penyakit Infeksi Pada Ternak Babi

17 November 2018   23:46 Diperbarui: 18 November 2018   00:10 5810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PEMBAHASAN

Penyakit infeksi pada babi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit (cacing, ektoparasit, dan protozoa), serta jamur secara teoritis dapat dicegah dengan menerapkan tindakan biosekuriti, vaksinasi, dan medikasi. Berikut ini disampaikan uraiannya secara rinci.

Biosekuriti

Biosekuriti berasal dari kata bio artinya hidup, dan sekuriti (security) artinya perlindungan. Secara umum, biosekuriti adalah perlindungan hidup yang pada hakikatnya, berupa serangkaian tindakan yang dirancang untuk mencegah masuk dan menyebarnya penyakit ke dan dari sebuah peternakan.

Intinya adalah proses menjauhkan kuman dari babi dan menjauhkan babi dari kuman. Ada beberapa penyakit pada babi yang perlu dicegah seperti disampaikan pada Tabel 1. Agen penyakit masuk ke peternakan akan menyebabkan penyakit klinis, penyakit sub-klinis, dan zoonosis.

Agar populasi agen penyakit pada peternakan dapat ditekan, maka lakukan tindakan ke-5 elemen biosekuriti yaitu: (1) Isolasi/pemisahan, (2) Sanitasi, (3) pengendalian lalu-lintas berbagai objek yang terkait dengan peternakan, (4) pengendalian vektor, dan (5) pembuangan bangkai babi.

Tindakan isolasi atau pemisahan bertujuan menciptakan suasana lingkungan kandang yang terisolir agar babiterhindar dari agen pembawa penyakit (carrier), seperti manusia, hewan hewan liar, unggas liar, udara dan air tercemar, dan pembawa penyakit lainnya.

Tindakan nyatanya meliputi: (1) pengaturan jarak antara lokasi peternakan dengan pemukiman penduduk, yaitu sekitar 400 -- 1000 meter; (2) pengandangan hewan di dalam lingkungan peternakan yang terkendali (adanya terali besi pemisah antara babi dengan hewan lain, seperti misalnya anjing, kucing, tikus, dan lain-lain); (3) pembuatan pagar di sekeliling peternakan untuk mengendalikan lalu-lintas manusia dan hewan lain;

(4)pemisahan babi berdasarkan kelompok umur dan area, di sebuah peternakan yang memelihara babi dengan berbagai umur atau stadium pertumbuhan; serta (5) melakukan sistem manajemen all in --all out(masuk kandang dengan umur sama dan dikeluarkan bersamaan)pada pemeliharaan babi penggemukan. Tindakan ini akan lebih berhasil bila juga dibarengi oleh tindakan sanitasi, seperti berikut ini.

Tindakan sanitasi meliputi pembersihan dan desinfeksi secara teratur terhadap material kandang, peralatan, kendaraan, dan orang yang memasuki peternakan, dengan menerapkan pola sebagai berikut ini.

Pertama adalah membersihkan dan mencuci semua benda-benda organik dengan menggunakan deterjen, kemudian gunakan desifektan yang sudah disetujui oleh dokter hewan penanggung jawab kesehatan dengan mengikuti kadar dan jumlah yang sudah direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun