Direktur Keuangan & Administrasi PT MRT Jakarta, Tuhiyat dalam paparan kepada para Peserta Program Fellowship Jurnalis MRT Jakarta di Kantor MRT Jakarta, (26/10/2018) menjelaskan bahwa sumber pendanaan proyek pembangunan MRT fase II berasal dari dana pinjaman Jepang lewat Japan International Cooperation Agency (JICA).Â
Pinjaman yang akan digelontorkan JICA sebesar 217 miliar yen atau ekuivalen Rp 25 Triliun. Namun perinciannya, biaya pembangunan fase II sebesar Rp 22,5 triliun dan Rp 2,5 Triliun untuk membiayai kekurangan pembiayaan fase I karena adanya penyesuaian standar konstruksi mengikuti permintaan dari Pemerintah.
"Untuk pelaksanaannya, PT MRT yang melakukan kontrak pekerjaan dengan para Kontraktor dan konsultan namun pembayaran kepada Kontraktor/ Konsultan dibayarkan langsung oleh JICA setelah dilakukan verifikasi tagihannya oleh PT MRT, Pemprov DKI Jakarta, Ditjen Perkeretaapian dan tim verifikasi lainnya. Ini yang dinamakan directpayment. Jadi jelas ya alurnya,uangnya dari JICA langsung ke Kontraktor/Konsultan," jelas Tuhiyat.
#Ubah Jakarta
#UbahJakarta adalah inisiatif PT MRT Jakarta sebagai bagian dari kampanye untuk mengubah pemahaman dan gaya hidup masyarakat Jakarta untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Untuk mendukung kehadiran MRT Jakarta, PT MRT Jakarta mulai mengkampanyekan ajakan untuk beralih menggunakan transportasi publik.Â
Sosialisasi ini diantaranya dengan mendatangi sekolah-sekolah di Jakarta, pertemuan rutin Forum Jurnalis & Blogger, dan berbagai kesempatan acara lainnya untuk mengenalkan MRT Jakarta dan ajakan naik transportasi publik kepada masyarakat, ajakan berperilaku dalam bertransportasi publik dengan kereta, dan juga cara menggunakan MRT Jakarta.
AMAD SÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H