Mohon tunggu...
Amad Made
Amad Made Mohon Tunggu... Jurnalis - -

Jurnalis dan penulis di bidang perkeretaapian sejak tahun 2006 sampai sekarang. Pemerhati dan pengguna transportasi massal. Hobi jalan-jalan, hunting foto kereta api dan situs bersejarah. Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Ini Rute MRT Jakarta Fase II dan Skema Pendanaannya

31 Oktober 2018   17:16 Diperbarui: 31 Oktober 2018   22:20 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kontrak paket fase II dan cakupan pekerjaannya. (Dok. PT MRT Jakarta)

Direktur Keuangan & Administrasi PT MRT Jakarta, Tuhiyat dalam paparan kepada para Peserta Program Fellowship Jurnalis MRT Jakarta di Kantor MRT Jakarta, (26/10/2018) menjelaskan bahwa sumber pendanaan proyek pembangunan MRT fase II berasal dari dana pinjaman Jepang lewat Japan International Cooperation Agency (JICA). 

Pinjaman yang akan digelontorkan JICA sebesar 217 miliar yen atau ekuivalen Rp 25 Triliun. Namun perinciannya, biaya pembangunan fase II sebesar Rp 22,5 triliun dan Rp 2,5 Triliun untuk membiayai kekurangan pembiayaan fase I karena adanya penyesuaian standar konstruksi mengikuti permintaan dari Pemerintah.

Komitmen pendanaan fase I & fase II. (Dok. PT MRT Jakarta)
Komitmen pendanaan fase I & fase II. (Dok. PT MRT Jakarta)
Untuk lebih jelasnya, skema proses pinjamannya yaitu setelah dilakukan penandatanganan pinjaman oleh Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Jepang melalui JICA. Selanjutnya Pemerintah Pusat menghibahkan 49% pinjamannya kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sehingga hanya 51% pinjaman yang ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Untuk pelaksanaannya, PT MRT yang melakukan kontrak pekerjaan dengan para Kontraktor dan konsultan namun pembayaran kepada Kontraktor/ Konsultan dibayarkan langsung oleh JICA setelah dilakukan verifikasi tagihannya oleh PT MRT, Pemprov DKI Jakarta, Ditjen Perkeretaapian dan tim verifikasi lainnya. Ini yang dinamakan directpayment. Jadi jelas ya alurnya,uangnya dari JICA langsung ke Kontraktor/Konsultan," jelas Tuhiyat.

Skema pembiayaan dan sistem akuntansi pinjaman dari JICA. (Dok. PT MRT Jakarta)
Skema pembiayaan dan sistem akuntansi pinjaman dari JICA. (Dok. PT MRT Jakarta)
Bagaimana untuk biaya operasional PT MRT Jakarta? Tuhiyat lebih lanjut mengatakan, bahwa biaya operasional perusahaan didapat dari Pemprov DKI Jakarta melalui dana penyertaan modal daerah (PMD). Pinjaman dari JICA, jelas Tuhiyat, memiliki tenor 40 tahun, termasuk di dalamnya masa tenggang 10 tahun untuk fase I dan 12 tahun untuk fase II.

#Ubah Jakarta

#UbahJakarta adalah inisiatif PT MRT Jakarta sebagai bagian dari kampanye untuk mengubah pemahaman dan gaya hidup masyarakat Jakarta untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik. Untuk mendukung kehadiran MRT Jakarta, PT MRT Jakarta mulai mengkampanyekan ajakan untuk beralih menggunakan transportasi publik. 

Sosialisasi ini diantaranya dengan mendatangi sekolah-sekolah di Jakarta, pertemuan rutin Forum Jurnalis & Blogger, dan berbagai kesempatan acara lainnya untuk mengenalkan MRT Jakarta dan ajakan naik transportasi publik kepada masyarakat, ajakan berperilaku dalam bertransportasi publik dengan kereta, dan juga cara menggunakan MRT Jakarta.

Alur cara menggunakan MRT Jakarta. (Dok. PT MRT Jakarta)
Alur cara menggunakan MRT Jakarta. (Dok. PT MRT Jakarta)
"Menuju Maret 2019, PT MRT Jakarta telah melakukan kesiapan, dari sisi konstruksi, kesiapan operasi dan pemeliharaan. Tentu ini juga harus didukung dengan kesiapan publik," kata Tubagus Hikmatullah, Corporate Secretary PT MRT Jakarta dalam paparannya pada peserta Program Fellowship Jurnalis MRT Jakarta, (25/10/2018).

AMAD S 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun