Mohon tunggu...
Amad Made
Amad Made Mohon Tunggu... Jurnalis - -

Jurnalis dan penulis di bidang perkeretaapian sejak tahun 2006 sampai sekarang. Pemerhati dan pengguna transportasi massal. Hobi jalan-jalan, hunting foto kereta api dan situs bersejarah. Tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengulik Bisnis Nontiket MRT Jakarta

22 Oktober 2018   09:59 Diperbarui: 23 Oktober 2018   21:03 1055
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ada 8 kawasan berorientasi transit/ TOD yang akan dikelola. (Dok. PT MRT Jakarta)

"Untuk retail, kita mengedepankan empat bidang retail, yaitu makanan dan minuman, mode fesyen, conveniencestore, dan ATM atau sejenisnya," jelas Agung.

Empat jenis retail yang dikerjasamakan dan nantinya terdapat di stasiun MRT Jakarta. (Dok PT MRT Jakarta)
Empat jenis retail yang dikerjasamakan dan nantinya terdapat di stasiun MRT Jakarta. (Dok PT MRT Jakarta)
Bisnis Periklanan (Advertising)

Area stasiun dan kereta memiliki potensi besar untuk bisnis periklanan, bahkan termasuk di area terowongan. Misalnya di dalam stasiun dari mulai dinding, tangga, elevator, eskalator hingga dinding partisi pembatas area peron dan rel (platform screen doors/PSD), terowongan, maupun di dalam dan badan luar kereta, semua punya potensi pemasukan besar secara finansial. 

PT MRT Jakarta telah memilih pemenang yaitu agensi periklanan dari perusahaan yang besar dan kredibel untuk memasarkan space iklan dari klien perusahaan yang akan beriklan di MRT Jakarta, sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh PT MRT Jakarta.

Bisnis periklanan di area stasiun maupun kereta MRT, PT MRT Jakarta bekerjasama dengan agensi besar dan kredibel. (Dok. PT MRT Jakarta)
Bisnis periklanan di area stasiun maupun kereta MRT, PT MRT Jakarta bekerjasama dengan agensi besar dan kredibel. (Dok. PT MRT Jakarta)
Hak Penamaan (namingrights)

Dari 13 stasiun yang nantinya dioperasikan, PT MRT Jakarta juga telah menetapkan 8 stasiun yang dikomersialkan melalui mekanisme hak penamaan (namingrights). Delapan stasiun tersebut yaitu: 6 stasiun bawah tanah dan 2 stasiun layang (Lebak Bulus dan Blok M). 

Pemasukan pendapatan dari bisnis hak penamaan ini sebenarnya telah dilakukan oleh beberapa perusahaan /operator kereta api di luar negeri termasuk yang telah dilakukan oleh PT Railink untuk nama stasiun KA Bandara Sudirman Baru yang hak penamaannya bekerjasama dengan salah satu perbankan nasional.

"Salah satu persyaratannya, perusahaan besar yang bonafide dan memiliki kantor di sekitar stasiun yang diperbolehkan mengikuti, dengan masa kontrak selama 10 tahun," jelas Agung.

Ada 8 stasiun yang akan dikomersialkan untuk hak penamaan dengan kontrak bisnis 10 tahun. (Dok. PT MRT Jakarta)
Ada 8 stasiun yang akan dikomersialkan untuk hak penamaan dengan kontrak bisnis 10 tahun. (Dok. PT MRT Jakarta)
Telekomunikasi

Telekomunikasi merupakan kebutuhan banyak orang agar aktivitas komunikasi melalui perangkat selular maupun kegiatan berselancar melalui dunia maya bisa terus dilakukan dimanapun, termasuk di area stasiun bawah tanah atau selama perjalanan naik kereta MRT Jakarta. 

Potensi ini juga menjadi salah satu pemasukan bagi PT MRT Jakarta dalam kerjasama penyediaan fasilitas telekomunikasi yang akan memudahkan pengguna MRT tetap bisa menikmati akses internet.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun