E-Gate masuk peron Stasiun Velodrome. (Dok. Amad)
Peron stasiun LRT Jakarta berbeda dengan peron stasiun layang
commuter line. Untuk keselamatan penumpang selama di area peron, tepi peron dipasang PSD (
platform screen doors) yang akan terbuka pintunya saat LRT tiba dan akan tertutup kembali bila LRT telah meninggalkan stasiun.Â
Setelah LRT tiba, pintu kereta terbuka dan pintu PSD juga terbuka, calon penumpang menunggu untuk memberi kesempatan kepada penumpang yang akan turun. Satu hal yang tak luput dari amatan saya yaitu celah peron dengan kereta yang aman, tak kuatir terperosoklah.Â
Lantai peron dengan lantai kereta juga sejajar rata sehingga bagi penumpang yang menggunakan kursi roda pun tak akan kesulitan untuk masuk ke dalam kereta. Karena lantainya sama-sama rata jadi rasanya istilahnya bukan naik kereta tapi masuk kereta ya! Haha...
Peron Stasiun Velodrome dilengkapi guiding block. (Dok. Amad)
Dalam uji operasi yang berlangsung dari tanggal 15 Agustus 2018-14 september 2018, 2
trainset LRT dirangkaikan menjadi satu dan dijalankan dari Stasiun Boulevard Utara (depan Kelapa Gading Mall) menuju Stasiun Velodrome (Rawamangun), pp. Kecepatan pada uji operasi juga masih
low speed (di bawah 30 km/jam).
Wow,
smooth banget saat berjalan.Â
Tidak ada goncangan maupun bunyi roda berderit saat melewati lengkung/ tikungan. Hembusan udara dari AC kereta juga terasa sejuk. Saking terpukau menikmati perjalanan, saya sampai tak sempat untuk duduk karena sibuk memotret interior kereta, jalur (track) dan sempat berbincang dengan petugas Unit Perawatan Sarana LRT.Â
Melalui jendela kecil pada pintu ruang penumpang dengan kabin masinis, kita bisa melihat pemandangan di sepanjang jalur layang LRT. Wow, masinis yang sedang membawa ternyata cewek lho. Keren banget ya, ada masinis cewek di LRT Jakarta!
Interior kereta LRT Jakarta. (Dok. Amad)
Untuk diketahui, di dalam kereta LRT dilengkapi dengan fasilitas diantaranya APAR (alat pemadam api ringan) di dinding dekat persambungan kereta, cctv, layar PID (
passenger information display) di atas pintu persambungan kereta dan di atas pintu keluar berikut audio, sehingga penumpang mendapatkan informasi dalam bentuk audio dan visual seperti stasiun pemberhentian, himbauan, iklan dan informasit lainnya.Â
Pada beberapa titik juga telah dipasang stiker berisi petunjuk tempat duduk prioritas (priority seat), tombol dan petunjuk intercom untuk kondisi darurat, panel berikut informasi buka pintu dalam kondisi darurat, dan denah jalur evakuasi.
Harapan
Rombongan MASKA & IRSE ikut dalam uji operasi LRT Jakarta. (Dok. Amad)
Tak hanya selesai sebatas pada fase 1, PT LRT Jakarta juga berharap Pemprov DKI Jakarta terus mendorong untuk pembangunan fase 2 yaitu dari Velodrome sampai Tanahabang sepanjang sekitar 11,5 km dan fase-fase berikutnya agar jangkauan pengoperasian dan pelayananan LRT menjadi lebih panjang.Â
Sebagai pengguna transportasi publik, saya juga berharap moda transportasi massal LRT ini akan diminati masyarakat untuk mobilitas setiap harinya dan menjadi kereta api perkotaan yang berkembang maju seperti halnya KRL Commuter Line.Â
Lihat Otomotif Selengkapnya