Sektor perhotelan ini lalu akan berkontribusi melalui pendapatan pajaknya. Satu contoh bisa kita lihat pada Desember tahun 2017 lalu, "pendapatan Pajak Hotel dan Restoran (PHR) Kabupaten Badung mencapai Rp.2,014 triliun" (@am2018bali). Jumlah ini bukanlah sebuah angka yang kecil; jika ini nantinya dimanfaatkan dalam kurun waktu jalannya acara saja, kita akan kehilangan sebuah kesempatan emas. Indonesia harus memiliki strategi agar pendapatan ini bisa sustainable sehingga ekonomi Indonesia akan menjadi semakin sehat dan berjaya.
Kestabilan dari pertumbuhan ekonomi ini bisa dijamin dari kemampuan kita untuk menarik kembali para delegasi ke Indonesia. Mereka bisa kembali sebagai wisatawan murni, yang membawa teman atau keluarganya berkunjung ke Indonesia, ataupun sebagai pemimpin perusahaan yang melihat Indonesia sebagai tempat pertemuan yang strategis dan komprehensif.Â
Inilah tugas yang sekarang kita emban -- menjadi Indonesia yang sigap dan tanggap menerima kenaikan jumlah pengunjung ke Indonesia. Ketika media pada Oktober mendatang mempromosikan Indonesia sebagai tempat bergengsi untuk pariwisata MICE atau MICE Tourism (Meeting, Incentive, Convention and Exhibition), Indonesia harus bisa berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan infrastruktur yang sudah dibangun. Hal ini bisa memastikan keberlanjutan arus pendatang agar perkembangan ekonomi ini tidak hanya sementara, melainkan berkepanjangan.
Permulaan untuk Berbenah
Tidaklah mudah untuk memastikan perbaikan ekonomi yang merata dan berlangsung terus-menerus. Akan tetapi, itu bukanlah hal yang mustahil. Diperlukan kerjasama yang erat antara daerah yang sudah terlebih dahulu berkembang dengan daerah yang ingin kita genjot perkembangannya, khususnya dalam infrastruktur dasar dan juga kesiapan dalam menerima tamu mancanegara (pelatihan dalam bidang jasa, bahasa asing dan lain-lain).
Terlebih dari itu, kita harus kembali melihat kepada pokok dari pertemuan tahunan ini. Berkumpulnya pimpinan negara, para gubernur bank sentral dan menteri keuangan, akademisi dan anggota parlemen adalah suatu fenomena yang langka, di mana Indonesia dapat menambah ilmu dalam menghadapi isu-isu internal dan global, serta membangun jaringan komunitas internasional untuk saling membantu.
Harapan kita adalah AM IMF-WB 2018 ini dapat menjadi sebuah permulaan bangkitnya kebanggaan berbangsa (national pride) dikarenakan keikutsertaan yang merata dari berbagai daerah di Indonesia. Terlebih dari itu, sudah sepatutnya setiap dari kita menjalankan komitmen yang riil dan konkrit berdasarkan hasil dari pertemuan tahunan ini, sehingga seluruh Indonesia bisa menikmati hasil keringatnya di tahun-tahun yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H