Dampak Ekonomi yang Merata
Seperti dilansir dari akun media sosial AM IMF-WB, tercatat bahwa akan hadir juga sekitar 1000 perwakilan media yang akan meliput kegiatan para delegasi. Melalui ini, Indonesia akan mendapatkan eksposur mancanegara besar-besaran. Kabar baiknya adalah, di saat Bali yang saat ini sudah dikenal baik secara internasional, pemerintah juga berusaha untuk mendongkrak daerah lain untuk lebih menarik wisatawan asing. Untuk saat ini, "fokus eksposur wisata meliputi Lombok, Komodo -- Flores, Sumba, Yogyakarta, Tanah Toraja, Danau Toba dan Banyuwangi" (@am2018bali) yang juga dikemas dalam Wonderful Journey Packages. Ini menunjukan bahwa banyak daerah lain yang akan ikut merasakan dampak positif dalam ekonomi mereka (walau belum ekstensif hingga ke Sulawesi Utara, Kalimantan maupun Papua).Â
Daerah yang menjadi fokus ini tentu saja sangat beruntung karena mereka juga mendapatkan kesempatan memiliki kemajuan pembangunan infrastruktur yang pesat. Dibangunnya infrastruktur penunjang pariwisata seperti pengembangan Bandara Banyuwangi, pembangunan hotel taraf internasional di Labuan Bajo, dan persiapan infrasturktur di destinasi lainnya, dapat menunjang kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk daerah tersebut.Â
Kita perlu berbahagia karena banyak daerah yang mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki diri demi menyambut acara ini, dan secara tidak langsung, rakyat Indonesialah yang akan merasakan buah dari pekerjaan ini. Selepas acara ini, tentu saja fasilitas yang sudah dibangun akan menjadi fasilitas seluruh warga Indonesia yang nantinya bisa berkunjung ke daerah-daerah tersebut.
Terlebih dari itu, mimpi kita adalah pada kesempatan yang akan datang, pemerintah bisa memperluas kesempatan agar destinasi wisata indah lainnya di Indonesia bisa dikembangkan juga. Bukan hanya itu, di saat suatu daerah ditetapkan untuk mengemban suatu tanggung jawab besar seperti menjadi tuan rumah acara ataupun sebagai fokus dari eskposur pariwisata, kita bisa melihat bagaimana sektor-sektor yang berbeda bisa saling berkomunikasi dan berjuang demi terlaksananya acara yang mengharumkan nama Indonesia.Â
Ketika Indonesia bisa dipercaya lagi menjadi tuan rumah pagelaran dunia lainnya, harapan kita adalah suatu hari kita bisa berbangga melihat nama Gorontalo, atau Palu, bahkan Sorong menjadi pusat kegiatan, dan daerah wisata seperti Lilito, Pulau Raja, Buol dan Toli-toli bisa mendapat perhatian lebih dari segi infrastuktur.Â
Di saat yang sama, hal pertama yang bisa dibenahi adalah ketika kita berusaha siap sedia kapanpun acara diadakan. Ibaratnya, kita tidak hanya menyapu dan mengepel rumah ketika tamu mau mampir. Ini adalah kesempatan kita untuk berkaca dan secara perlahan di propinsi-propinsi yang jarang terpapar media, perkembangannya bisa dimulai sejak dini.Â
Hingga saat acara dalam bentuk apapun tiba, Indonesia memiliki banyak tempat yang siap menjalankan tugasnya. Dapat dipastikan dengan ini bawha kemajuan ekonomi bisa lebih luas dan adil jangkauannya.
Dampak Ekonomi yang Stabil
Ketika kita melihat peluang ekonomi dari AM IMF-WB sebagai sebuah momentum, kita seperti melihat dalam jangka waktu yang pendek atau short term impact.Â
Salah satu contoh adalah ketika keuntungan dari AM IMF-WB dilihat bertepatan dengan musim rendah wisatawan di Bali. Memang kedatangan ribuan partisipan akan mampu memberi potensi penerimaan devisa untuk Bali dan destinasi Wonderful Journey Packages lainnya; namun apa itu berarti hal ini akan menguntungkan hanya di saat seperti ini? Pada dasarnya, pada waktu para delegasi datang ke Indonesia, mereka akan membutuhkan akomodasi seperti hotel dan resort.Â