Mohon tunggu...
Amadda Ilmi
Amadda Ilmi Mohon Tunggu... Lainnya - Bachelor of International Law 2020

Enthusiast in human rights and world peaceful issues

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Palestina dan Israel: Perebutan Wilayah atau Perang Ideologi?

13 Juli 2021   18:35 Diperbarui: 13 Juli 2021   18:43 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segala urusan yang berkaitan erat dengan ideologi tak bisa dibendung menjadi suatu hal yang seolah dianggap tabu untuk ditelusuri lebih dalam, apalagi untuk dicampuri hingga ke akarnya. Inilah alasan yang membuat kedua belah negara sulit untuk untuk diserasikan pahamnya mencapai perdamaian dan kesejahteraan masyarakat. Hingga akhirnya seluruhnya beranggapan berhak atas wilayah yang dianggapnya suci dan berpengaruh dalam sejarah peradaban agama.

Sama sekali tidak ada yang salah dari adanya upaya untuk menjaga kedaulatan masing-masing negara serta mempertahankan kejayaan agamanya yang telah diperjuangkan nenek moyang sejak masa silam. Akan tetapi melihat kondisi Palestina Israel yang kini kian memanas dan sangat jauh dari kata damai, adanya pihak ketiga memang diperlukan sebagai mediator, dan tentu yang paling berhak untuk melenggang pada keduanya yaitu tetap PBB. 

Pada intinya alasan mengapa PBB tidak terlalu banyak ikut campur pada urusan Palestina Israel karena telah merasa jika urusan keduanya terlalu jauh amat dalam menyangkut pada ideologi masing-masing yang justru dapat menimbullkan kekhawatiran jika PBB terjun terlalu dalam pula maka justru dikhawatirkan akan berpihak pada salah satu ideologi yang lebih didukungnya. Karena meskipun PBB merupakan lembaga tingkat dunia yang bersikap netral, namun tidak ada yang bisa benar-benar menjamin jika suatu lembaga akan sepenuhnya netral dan adil, sehingga tidak berurusan terlalu dalam dengan para pihak merupakan tindakan netral pula yang telah diusahakan.

Karena keberlanjutan konflik Palestina Israel yang kini telah dianggap melangkah telah terlalu jauh dari dugaan, dimana isu kemanusiaan kini menjadi suatu krisis yang terjadi di Gaza dan sekitarnya. Maka PBB sebagai lembaga internasional tertinggi di dunia dianggap sangat perlu untuk mengambil peran untuk mengupayakan perdamaian antara Palestina Israel, karena meskipun banyak yang beranggapan jika konflik ini merupakan perang ideologi, namun tidak dapat dihiraukan lagi jika terkadang salah satu pihak sering melancarkan aksi militer tanpa asas humaniter internasional yang semestinya ditaati. Itulah yang menjadikan alasan mengapa PBB harus tetap mau melibatkan diri sebagai lembaga yang dianggap berwenang untuk membantu menangani, meskipun tidak bisa lebih jauh hingga kepada urusan ideologi masing-masing negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun