Segala urusan yang berkaitan erat dengan ideologi tak bisa dibendung menjadi suatu hal yang seolah dianggap tabu untuk ditelusuri lebih dalam, apalagi untuk dicampuri hingga ke akarnya. Inilah alasan yang membuat kedua belah negara sulit untuk untuk diserasikan pahamnya mencapai perdamaian dan kesejahteraan masyarakat. Hingga akhirnya seluruhnya beranggapan berhak atas wilayah yang dianggapnya suci dan berpengaruh dalam sejarah peradaban agama.
Sama sekali tidak ada yang salah dari adanya upaya untuk menjaga kedaulatan masing-masing negara serta mempertahankan kejayaan agamanya yang telah diperjuangkan nenek moyang sejak masa silam. Akan tetapi melihat kondisi Palestina Israel yang kini kian memanas dan sangat jauh dari kata damai, adanya pihak ketiga memang diperlukan sebagai mediator, dan tentu yang paling berhak untuk melenggang pada keduanya yaitu tetap PBB.Â
Pada intinya alasan mengapa PBB tidak terlalu banyak ikut campur pada urusan Palestina Israel karena telah merasa jika urusan keduanya terlalu jauh amat dalam menyangkut pada ideologi masing-masing yang justru dapat menimbullkan kekhawatiran jika PBB terjun terlalu dalam pula maka justru dikhawatirkan akan berpihak pada salah satu ideologi yang lebih didukungnya. Karena meskipun PBB merupakan lembaga tingkat dunia yang bersikap netral, namun tidak ada yang bisa benar-benar menjamin jika suatu lembaga akan sepenuhnya netral dan adil, sehingga tidak berurusan terlalu dalam dengan para pihak merupakan tindakan netral pula yang telah diusahakan.
Karena keberlanjutan konflik Palestina Israel yang kini telah dianggap melangkah telah terlalu jauh dari dugaan, dimana isu kemanusiaan kini menjadi suatu krisis yang terjadi di Gaza dan sekitarnya. Maka PBB sebagai lembaga internasional tertinggi di dunia dianggap sangat perlu untuk mengambil peran untuk mengupayakan perdamaian antara Palestina Israel, karena meskipun banyak yang beranggapan jika konflik ini merupakan perang ideologi, namun tidak dapat dihiraukan lagi jika terkadang salah satu pihak sering melancarkan aksi militer tanpa asas humaniter internasional yang semestinya ditaati. Itulah yang menjadikan alasan mengapa PBB harus tetap mau melibatkan diri sebagai lembaga yang dianggap berwenang untuk membantu menangani, meskipun tidak bisa lebih jauh hingga kepada urusan ideologi masing-masing negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H