Mohon tunggu...
Muhammad Afdal
Muhammad Afdal Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Jurusan Sastra Inggris Universitas Hasanuddin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Shalat, Sang Pelipur Kegalauan

13 Oktober 2014   04:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:17 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

2.Shalat mengandung cinta dan cinta adalah obat galau

Mengapa kebanyakan orang galau karena masalah cinta?
Sederhananya, tentu saja jawabnnya adalah karena orang galau membutuhkan kasih sayang.
Abu Al Abbas mendefinisikan cinta sebagai bentuk sikap pengagungan dan mendahulukan sang kekasih. Ketika seorang hamba tidak menggantungkan cintanya dan tidak menjadikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai kekasih melainkan ia melakukan bentuk pengagungan terhadap mahluk yang tidak kekal, maka yakinlah kasih sayang dan cinta yang ia dapatkan hanya bersifat sementara saja setelah kasih sayang itu habis masa berlakunya maka tunggulah masa-masa galaunya akan datang lagi. Orang yang anti-galau adalah orang yang senantiasa memurnikan cintanya hanya kepada Allah Subhanhu Wa Ta’ala. Mereka selalu terlihat senyum semringah, wajahnya berseri-seri, penuh optimisme dan masa depan yang cerah. Hal itu hanya akan didapatkan oleh orang-orang yang senantiasa memurnikan cintanya hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yakni orang-orang yang beriman.

Lantas, bagaimana cara mendapatkkan cinta dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala?

Ketika anda menanyakan hal ini kepada para ‘alim salaf, maka mereka akan menjawab
“ kerjakanlah hal-hal yang dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala meskipun jiwamu tidak menyukainya, maka engkau akan mendapatkan cintanya Allah dan Allah juga akan senantiasa menjagamu. Tapi ketika anda mengerjakan sesuatu yang dimurkai oleh Allah meskipun jiwamu menyukainya, maka yakinlah bahwa azab Allah akan datang menimpamu baik itu di dunia maupun di akhirat”

Salah satu sarana kita bisa mendapatkan cinta dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah shalat.
ketika anda sedang mendirikan shalat, maka hadirkanlah perasaan bahagia dan hiburlah diri anda bahwa Allah akan memberi anda kasih sayangnya. Berbeda dengan orang-orang yang memunculkan perasaan gembira pada dirinya ketika menghadiri pertandingan sepakbola dan hal-hal lain yang bersifat mubah atau makhruh dibandingkan memunculkan perasaan gembira itu ketika ia shalat. Sungguh mereka adalah orang-orang yang merugi dan tertipu akan tipu muslihat dunia yand dibungkus dengan kemewahan dan hal yang sia-sia di akhirat kelak sebab sesungguhnya bagi orang-orang yang diberkahi cinta Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah orang-orang yang terhibur di setiap shalatnya. Oleh karena itu, disetiap akhir shalatnya ia akan selalu menghadirkan perasaan rindu akan datangnya waktu shalat sesibuk apapun aktivitas duniawi mereka. Sehingga, shalatnya pun menjadi lebih nikmat dibandingkan makanan selezat apapun itu dan cintanya mengalahkan kegalauannya separah apapun itu.

Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

يا بلال ارحنا ب الصلاة
Artinya:
Wahai Bilal, hiburlah kami dengan shalat.

Sebagian Ulama salaf juga berkata:
“ Tidak sempurna imannya orang yang galau hingga datang waktu shalat.”

3.Shalat melembutkan hati


Salah satu penyebab mengapa seseorang mengalami kegalauan adalah karena hati yang keras. Hati yang tidak mampu digerakkan untuk melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang dilarangnya. Ketika hati seseorang keras, maka ia hanya akan mengejar perkara dunia saja yang pada hakikatnya perkara itu pula yang menyebabkan ia galau dan merana. Semakin ia tenggelam didalam gelapnya dunia, semakin tebal pula dinding yang menghalangi hatinya untuk menerima hidayah. Sehingga, sangat sulit sekali untuk mengajak ia kembali ke jalan lurus. Hal itu adalah dampak dari sedikitnya ilmu dan lemahnya akal. Oleh karena itu, salah satu peran shalat adalah melembutkan hati yang keras. Semakin banyak amalan shalat yang dikerjakan maka semakin lembut pula hati seorang manusia sebab sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan kemungkaran.

Di dalam suatu penelitian moderen, ditemukan bahwa  orang-orang yang paling rendah tingkat stress atau frustasi nya adalah orangg yang banyak menghabiskan waktunya di rumah tempat peribadatan. Khususnya, bagi muslim, adalah suatu kebaikan jika banyak menghabiskan waktu hidup di masjid atau di mushallah sebab hal itu bisa menghapuskan perasaan galau.

October 12th , 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun