Mohon tunggu...
Alyuni
Alyuni Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Mata Pelajaran Biologi Peserta Didik dengan Menggunkan Problem Based Learning

31 Desember 2023   10:34 Diperbarui: 31 Desember 2023   18:17 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil analisis Observasi

Problem based learning adalah model pembelajaran berbasis masalah, yaitu suatu pendekatan yang di dalamnya terdapat serangkaian pembelajaran yang prosesnya dimulai dari adanya permasalah kemudian dipelajari untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan. Ciri khas dari problem based learning adalah melibatkan adanya instruktur atau pendidik dalam setiap penerapannya.

Adapun pengertian lainnya, merujuk dari Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (2020), problem based learning adalah metode pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk mendapatkan ilmu baru dari analisis berbagai pengetahuan dan pengalaman belajar yang dimiliki, serta menghubungkannya dengan permasalahan belajar yang diberikan guru.

Pembelajaran dengan pendekatan siswa untuk melakukan analisis dan evaluasi pada masalah yang harus dihadapi. Mereka akan dilatih untuk menyelesaikan masalah serta mendapatkan pengetahuan dari pengalaman tersebut.

Sebagai bentuk pembelajaran aktif, problem based learning (PBL) mampu mendorong pengetahuan dan mengintegrasikan pembelajaran di institusi pendidikan dengan dinamika kehidupan nyata. Dengan begitu, peserta didik dapat belajar bagaimana mengembangkan pengetahuan yang fleksibel dan meningkatkan pengetahuannya sendiri, keterampilan pemecahan masalah, memperoleh motivasi secara intrinsik, bertukar ide, dan berkolaborasi.

Problem based learning dapat meningkatkan keaktifam siswa dan keterampilan literasi siswa dikarenakan adanya sintak-sintak yang dapat diterapkan kepada peserta didik. Sintak-sintak tersebut adalah:

1) orientasi siswa pada masalah, peserta didik akan dihadapkan dengan suatu masalah yang telah disediakan oleh guru untuk diselesaikan para peserta didik.

2) mengorganisasi siswa untuk belajar, peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan kegiatan berkelompok bersama.

3) membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, peserta didik dapat melakukan kegiatan diskusi bersama dan dapat menggunakan berbagai sumber untuk mendukung kegiatan diskusi tersebut.

4) mengembangkan dan menyajikan hasil, peserta didik akan melakukan presentasi di dalam kelas dan melakukan kegiatan tanya jawab dengan kelompok lain.

5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, guru akan membenarkan beberapa hal yang masih harus diluruskan kepada para peserta didik.

Dalam pembelajaran biologi, cukup banyak peserta didik yang merasa kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, terlebih dalam pembelajaran biologi, peserta didik diwajibkan untuk lebih mandiri. Problem based Learning merupakan salah satu solusi dalam membantu peserta didik untuk lebih mandiri terlebih dalam keterampilan literasi peserta didik.

Kesimpulan tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 15 peserta didik kelas X di mata pelajaran biologi dengan menerapkan metode pembelajaran problem Based Learning. Hasil penilaian yang dipeoleh setelah diberikan inovasi pembelajaran, peserta didik mampu menunjukkan sebuah hasil diskusi kelompok dalam bentuk media digital dengan desain menarik, dan telah mencakup isi materi yang sesuai dengan permasalahan yang telah diidentifikasi. Manfaat penilaian ini menyajikan peserta didik mampu membuat sebuah karya dalam bentuk media digital yang dapat mengembangkan kreatifitas dan minat baca peserta didik untuk dapat memperoleh suatu informasi untuk menyelesaikan permasalahan sesuai dengan sumber literasi sains.

Data hasil observasi kegiatan pemvelajaran peserta didik.

 Hasil observasi kegiatan selama proses pembelajaran menunjukkan 86,6 % peserta didik sudah sangat baik dalam melakukan kegiatan berdiskusi di dalam kelompok. Hanya 13,3% peserta didik yang masih belum berperan aktif di dalam kelompok. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PBL mampu meningkatkan aktivitas peserta didik dalam kegiatan diskusi. Adapun manfaat observasi kegiatan diskusi kelompok menjadikan peserta didik lebih terlibat di dalam kegiatan diskusi kelompok sehingga kelompok dapat menyelesaikan permaslahan yang ada dengan melakukan diskusi.

Data hasil presentasi peserta didik pada saat proses pembelajaran.

Hasil pengolahan data
Hasil pengolahan data

Hasil penilaian kemampuan presentasi peserta didik menunjukkan skor rata-rata 90 yang menunjukkan bahwa kemampuan presentasi peserta didik sudah baik. Penilaian kemampuan presentasi peserta didik bermanfaat untuk mnegukur kemampuan peserta didik dalam membagiakan informasi yang sudah didapatkan oleh kelompok ke kelompok lain.

Hasil dari angket literasi yang sudah diberikan kepada peserta didik diperoleh data bahwa 100% peserta didik (15 peserta didik) menyatakan bahwa peserta didik mencari jurnal sains dan mengakses artikel pembelajaran untuk membantu menyelesaikan permasalahan di dalam pembelajaran. Sebanyak 67% peserta didik merasa kesulitan pada saat mencari informasi dari jurnal maupun artikel untuk menyelesaikan permasalahan. Sebanyak 80% peserta didik sudah menggunakan jurnal literasi sains untuk menyelesaikan permaslahan dalam pembelajaran. Sedangkan 67% peserta didik belum menggunakan media video apabila mengalami kesulitan saat mencari informasi. Dan sebanyak 46 % peserta didik masih bergantung pada buku pelajaran. Manfaat dari angket literasi yang telah diberikan kepada peserta didik adalah untuk mengetahui kemampuan literasi peserta didik dalam menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan berbagai sumber literasi sains.

Data observasi Profil Pelajar Pancasila selama proses pembelajaran berlangsung.

Hasil Pengolahan data
Hasil Pengolahan data

Hasil observasi Profil Pelajar Pancasila (bernalar kritis, bergotong-royong, dan kreatif) menunjukkan bahwa 80% peserta didik (12 dari 15 peserta didik) telah menunjukkan sikap profil pelajar Pancasila, yaitu bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif. Hanya 20 % (3 dari 15 peserta didik) yang masih belum keseluruhan mencerminkan sikap profil pelajar pancasila dalam hal berpikir kritis, bergotong royong ataupun kreatif, sehingga perlu diberikan pengarahan agar dapat menunjukkan karakter pelajar pancasila. Manfaat penilaian ini adalah untuk membentuk profil pelajar Pancasila dalam diri peserta didik sesuai dengan kurikulum merdeka.

Dari hasil perolehan data di atas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran PBL, dapat meningkatkan keaktivan pessrta didik, meningkatkan keterampilan diskusi, meningkatkan keterampilah literasi sains, dan meningkatkan sikap profil pelajar Pancasila.

Daftar Pustaka

https://www.ruangkerja.id/blog/problem-based-learning/

Aiman, U. dan Amelia, R. 2020. Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Literasi Sains Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata. Vol.1 (1) hal. 1-5

Al, Z.A. 2022. Problem Based Learning, solusi Meningkatkan Literasi Baca dalam Pembelajaran. Problem Based Learning, Solusi Meningkatkan Literasi Baca Dalam Pembelajaran | kumparan.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun