Mohon tunggu...
alyssasubandono
alyssasubandono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya suka makan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Makna Literal dan Kontekstual dalam Syair Lagu Jayanti

24 Desember 2024   15:56 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:56 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pantai Jayanti menjadi simbol awal perjalanan hidup bersama, penuh harapan dan cinta. Lirik ini menggambarkan kesepakatan bersama untuk memulai kisah baru, dengan Jayanti sebagai titik awal perjalanan.

 

Perbandingan Makna Literal dan Makna Kontestual

Makna literal dari lagu Jayanti memberikan gambaran langsung tentang situasi dan suasana di Pantai Jayanti. Pada lirik "wanci burit surya rek pamit" menggambarkan momen sore hari ketika matahari mulai tenggelam. Secara harfiah, lagu ini melukiskan elemen-elemen alam seperti gerimis kecil, kilatan petir, dan angin lembut yang terjadi di tepi pantai.

Sebaliknya, makna kontekstual menggali lebih dalam simbolisme dan emosi yang tersirat dalam syair. "Wanci burit surya rek pamit" tidak hanya menggambarkan matahari tenggelam, tetapi juga melambangkan akhir sebuah fase kehidupan atau momen refleksi menjelang sesuatu yang baru. Hujan kecil yang digambarkan dalam "hujan leutik ngaririncik" bukan sekadar fenomena cuaca, melainkan simbol kedamaian dan cinta yang tenang namun mendalam. Lirik tentang "kingkilaban pating kolebat" yang secara literal berarti kilatan petir, dalam konteks emosi dapat mencerminkan tantangan yang harus dihadapi dalam hubungan. Di sisi lain, "sisi basisir Jayanti" yang literalnya adalah lokasi pantai, dalam konteks cinta menjadi simbol tempat sakral di mana dua insan mengukuhkan janji cinta mereka.

Refrain lagu ini juga memperlihatkan perbedaan signifikan antara makna literal dan kontekstual. Secara literal, pantai Jayanti adalah tempat untuk "ngaitkeun janji pasini" atau mengikat janji. Namun secara kontekstual, pantai ini menjadi saksi cinta yang penuh komitmen dan menjadi awal perjalanan hidup bersama, yang dilambangkan dalam "Jayanti muka lalakon duaan."

Dengan kata lain, makna literal menggambarkan suasana fisik dan alami di pantai Jayanti, sementara makna kontekstual memberikan lapisan emosional dan simbolisme yang membuat lagu ini memiliki pesan cinta yang mendalam dan universal. 

Kesimpulan 

Lagu Jayanti yang dibuat oleh Anton Wikwiw memiliki banyak makna yang dapat ditafsirkan secara literal dan kontekstual. Musik dan lirik lagu ini secara literal menggambarkan suasana pantai Jayanti secara alami, lengkap dengan matahari terbenam, gerimis kecil, cahaya petir, dan angin yang lembut. Gambaran tersebut membuat pendengar merasa seperti berada di pantai karena latar belakang yang memukau. 

Elemen alam dalam lirik berfungsi sebagai simbol dari berbagai fase kehidupan dan interaksi manusia, seperti transisi, kedamaian, kesulitan, dan harapan. Pantai Jayanti bukan hanya tempat cerita tapi itu adalah simbol sakral tempat cinta dan perjalanan hidup bersama dimulai. Hidup bersama adalah awalnya. 

Oleh karena itu, lagu Jayanti berhasil menghubungkan makna literal dan kontekstual, yang menciptakan keseimbangan antara pengalaman visual dan emosi yang mendalam. Lagu ini bukan hanya menjadi pelestarian budaya Sunda, tetapi juga sebuah karya seni yang memberikan pesan cinta universal, inspirasi, dan pengingat akan pentingnya menjaga keindahan alam dan nilai-nilai luhur dalam hubungan manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun