Mohon tunggu...
Alyssa Diandra
Alyssa Diandra Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Umum

Berbagi ilmu kesehatan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Mari Lebih Peka Terhadap Kecenderungan Bunuh Diri

27 Desember 2023   22:19 Diperbarui: 28 Desember 2023   11:02 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gantung diri, bunuh diri. Peneliti kesehatan mental mengatakan bunuh diri bisa menular.(SHUTTERSTOCK)

Beberapa emosi yang dapat muncul ketika seseorang memiliki kecenderungan bunuh diri

  • Adanya ekspresi kesepian yang mendalam atau merasa terisolasi
  • Benci dan muak terhadap diri sendiri atau merasa menjadi beban bagi orang lain
  • Putus asa akan masa depan
  • Tidak memiliki alasan untuk hidup, ingin lepas dari penderitaan atau rasa sakit yang dialami
  • Adanya rasa bersalah yang mendalam, malu, dan menyalahkan diri terus menerus akan suatu kejadian

Kondisi tersebut dapat mencetuskan pikiran untuk bunuh diri yang mempengaruhi perilaku seseorang menjadi menarik diri, tidak tertarik untuk melakukan hal yang disukai, melakukan hal yang membahayakan diri sendiri, tidak memperhatikan penampilan dan kebutuhan diri sendiri, perubahan perilaku hingga mulai menulis menyelesaikan urusannya dengan orang lain atau mulai mencari referensi atau membuat rencana untuk bunuh diri.

Bagaimana usaha untuk mencegah bunuh diri?

Pencegahan bunuh diri merupakan hasil kolaborasi dari seluruh lapisan masyarakat. Ketika menemukan seseorang menunjukkan tanda-tanda menarik diri, murung, sedih, dan beberapa seperti yang disebutkan sebelumnya, maka pendekatan untuk bersikap empati, mendengarkan dan memahami kondisinya tanpa menghakimi menjadi penting.

Jika dirasa ada kemungkinan bunuh diri, maka perlu ditanyakan mengenai pikiran untuk bunuh diri. Banyak orang enggan menanyakan pertanyaan tersebut karena dirasa kurang nyaman dan takut memunculkan ide bunuh diri. Padahal tidak benar. 

Meminta bantuan kepada orang lain yang dirasa lebih siap dapat dilakukan jika seseorang belum yakin atau kurang nyaman untuk melakukan pendekatan.

Dukungan sosial merupakan faktor penting untuk mencegah seseorang melakukan bunuh diri karena mereka membutuhkan bantuan. Namun dapat dimengerti bahwa menghadapi isu ini bukanlah perkara yang mudah. 

Stigma yang berlaku, rasa tidak nyaman yang ditimbulkan, atau bahkan bingung bagaimana harus menyikapinya, membuat sebagian orang enggan untuk membahas isu ini lebih lanjut. Mengarahkan orang dengan kecenderungan bunuh diri kepada orang yang dianggap lebih kompeten baik tokoh agama maupun ke profesional (psikolog atau psikiater) dapat dipilih agar mereka mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.

Mari bersama kita tumbuhkan kesadaran bahwa orang dengan kecenderungan bunuh diri bukanlah suatu kelemahan untuk diabaikan. Mereka membutuhkan bantuan. Dukungan kita dapat sangat berarti bagi mereka.  

Referensi:

  • Onie S, Vina A, Taufik K, Abraham J, Setiyawati D, Colucci E, Nilam JF, Onie S, Hunt A, Saputra AF, Hidayati NE, Harsono C, Bestari D, Muhdi N, Wolter A, Liem A, Rochmawati I, Ardian J, Prasojo RE, Heri Setiawan YA, Heny G, Purnawan H, Gamayanti IL, Senosoenoto HA, Jenarut M, Prawira B, Trianggoro C, Warbung E, Novita Mudjianto CL, Ariani AS, Irmansyah I, Mulia M, Badudu J, Badudu M, Kumolohadi R, Zein RA, Mahadi S, Wongkaren T, Josifovski N, Larsen ME. Indonesian first national suicide prevention strategy: key findings from the qualitative situational analysis. Lancet Reg Health Southeast Asia. 2023 Jul 4;16:100245. doi: 10.1016/j.lansea.2023.100245. PMID: 37694181; PMCID: PMC10485777.
  • WHO. Suicide. 2023. Diakses dari  https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/suicide
  • Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Pedoman Pertolongan Pertama Psikologis Pada Upaya Bunuh Diri. Diakses dari http://www.cpmh.psikologi.ugm.ac.id/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun