Fenomena yang menggetarkan jiwa adalah ketika santunan dari otoritas Arab Saudi ternyata jauh lebih besar dan berlipat jika dibanding dari negara sendiri (Indonesia) yang hanya mencapai Rp. 37 juta untuk setiap korban meninggal dan 17 juta korban luka. Kondisi demikian sungguh ironis sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, yang selama berpuluh-puluh tahun menjadi pemilik kuota jamaah Haji dan Umrah terbesar serta mengelola dana Jamaah Haji yang sangat besar dengan mencapai puluhan Triliun Rupiah.
Yang sungguh sangat memprihatinkan juga menyayat hati adalah besarnya dana Haji di masa lalu justru sampai hati  'dikorupsi' secara berjamaah oleh para petinggi negeri beserta relasinya dengan alasan karena tugas dan dalih yang sangat suci. Perbandingan perhatian dan kepedulian yang diberikan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sungguh bagaikan 'langit' dan 'dasar bumi', sangat tidak seimbang sama sekali.
Kemurahan hati dan keteladanan Raja Salman tersebut semoga bisa mengetuk hati, memberi inspirasi, motivasi dan pembelajaran bagi para pemimpin negeri ini agar tidak setengah hati dalam melindungi, menyantuni dan menghargai rakyatnya sendiri.  Inilah teladan untuk menghargai, menghormati dan memuliakan setiap jiwa, terlebih bagi rakyatnya sendiri-- agar kedepan tidak ada korban bencana apapun juga yang nasibnya tak terurus, terlunta-lunta, dan terdiskriminasi pelayanannya.
Â
Â
Â
Semarang, 17 September 2015
Â
Â
Â
Â