Mohon tunggu...
Aly Imron DJ
Aly Imron DJ Mohon Tunggu... wartawan & wiraswasta -

Tuhan Tidak Tidur (Gusti Mboten Sare). email: alyimrondj@yahoo.com, Hp. 085866940999

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Potret Kemurahan yang Menggetarkan Jiwa

18 September 2015   10:24 Diperbarui: 18 September 2015   10:40 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Instruksi langsung oleh  pemimpin Arab saudi Raja Salman bin Abdul Aziz untuk memberi perhatian, perawatan, santunan terhadap korban jatuhnya Crane di Kompleks Masjidil Haram, Kota Makkah Almukarromah yang telah  mengakibatkan ratusan korban meninggal, cacat dan luka-luka telah menjadi berita/ informasi internasional  yang aktual  dan menarik kepedulian. Kebijaksaanaan itu seakan menjadi 'pelipur lara' bagi  korban dan kelurganya yang tahun ini ditakdirkan menjadi tamu Allah Swt.

Berita pemberian santunan bagi korban robahnya Crane itu awalnya memang memunculkan 'spekulas'i tentang kebenarannya karena nilainya yang sangat  besar. Seperti diberitakan berbagai media massa  dalam maupun luar negeri, Raja Salman bin Abdul Aziz telah mengeluarkan instruksi langsung kepada korban jatuhnya Crane sebagai berikut;

a. Bagi setiap Korban meninggal dunia  diberikan santunan sebesar 1 Juta Riyal Arab Saudi atau sekitar Rp. 3,8 Milyar dan 2 anggota keluarganya diundang khusus menjadi tamu  Raja Salman   serta  beribadah Haji pada tahun depan.

b. Bagi setiap Korban cacat tetap/ permanen maka diberikan santunan yang nilainya sama yaitu 1 juta Riyal Arab saudi atau setara Rp. 3,8 Milyar.

c. Bagi korban luka-luka atau tidak mengalami cacat  permanen disediakan santunan sebesar 500 ribu Riyal Arab saudi atau setara Rp. 1.9 Milyar.

d. Bagi korban yang tidak bisa menyempurnakan ibadah haji tahun ini karena peristiwa tersebut, maka tahun depan kembali diberi kesempatan untuk menyempurnakan ibadahnya.

e. Bagi keluarga korban yang akan  mendampingi keluarganya  yang  menjadi korban jatuhnya Crane di Rumah Sakit setempat maka diberikan visa khusus untuk datang juga  kepulangannya.

Kebijakan itu memang sempat menjadi tanda tanya  tentang 'kebenarannya'. Tidak saja kalangan masyarakat biasa yang mempertanyakan kesunguhan Raja Salman tersebut, tetapi pemerintah Indonesia sebagaimana  disampaikan oleh Kementerian Agama juga masih belum yakin akan  kebenaran kabar tersebut.

Walaupun awalnya belum yakin, namun semuanya tetap berharap kebenaran realisasinya,  termasuk juga yang disampaikan  Wapres Jusuf Kalla (JK). Namun kabar tersebut kini telah pasti  setelah Kementerian Agama sebagaimana disampaikan oleh sang Menteri, Lukman Hakim Syaifudin bahwa kebijakan serta   santunan Korban jatuhnya Crane berserta jumlahnya yang telah diputuskan  Raja Salman adalah benar karena  secara resmi telah disampaikan kepada Pemerintah RI.

Informasi pasti itu menjadi realitas yang menggembirakan ditengah duka lara yang masih membuncah di dada para korban dan keluarganya. Bagi publik, khususnya umat Muslim realitas demikian sunguh menjadi wujud kebijakan dan potret  "Kemurahan" yang menggetarkan Jiwa sebagai sesama manusia. Otoritas Arab Saudi tidak sekedar menunjukkan tanggungjawabnya yang besar akibat musibah yang tidak diinginkan semuanya, tetapi Raja Salman menunjukkan  sikapnya yang sangat mencintai, menghormati dan memuliakan  para tamu Allah  Ta'ala di Kota penuh berkah  yang dipimpinnya.

Dalam konteks kemanusiaan, Raja Salman seakan ingin memberi teladan dan penghargaan yang luar biasa kepada setiap Jiwa/ nyawa manusia yang sesungguhnya berkedudukan sama dihadapan sang Pencipta. Kebijakan ini sungguh menggugah  jiwa karena para korban Crane mayoritas adalah bukan warga negaranya sendiri, tetapi rakyat dari negara-negara   lain yang sedang menunaikan ibadah Haji yang tentunya  juga diasuransikan di negara asalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun