Menurut Anas masih sangat banyak kader PD yang layak tampil dan siap memimpin Partai penguasa ini seperti Ahmad Mubarak, Marzuki Alie, Nur Hayati Assegaf serta lainnya. Melalui pernyataan ini Anas ingin menegaskan bahwa SBY adalah tokoh masa lalu, bukan tokoh masa depan yang menjanjikan harapan bagi masa depan PD.
Gugagatan, serangan dan gempuran Anas kepada SBY tampaknya bakal terus berlanjut, walaupun mantan Ketua Umum PD ini (fisiknya) telah terkurung didalam tahanan KPK. Puncak dari pertarungan ini adalah ketika Anas berhasil menarik SBY dan keluarganya dalam benturan pertarungan langsung dihadapan publik baik secara hukum dan politik sehingga terjadi desaksarlisasi secara terang-terangan terhadap penguasa dinasti Cikeas ini.
Anas bersama loyalisnya tampaknya terus mengarah, menyasar dan meruntuhkan dominasi politik Cikeas yang selama ini terkesan paling santun, paling bersih dan paling benar.  Kesan dan topeng citra seperti itulah yang ingin dibuka dan diruntuhkan oleh Anas bersama para loyalisnya yang mayoritas masih berusia muda.