Mohon tunggu...
Alyf fia Ayu Meyranti
Alyf fia Ayu Meyranti Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Salatiga-Mahasiswi

Memotivasi diri sendiri, menjadi diri sendiri , hal utama untuk menjadi sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pepatah Mengatakan: Adab Lebih Tinggi dari Ilmu. Seberapa Tinggi kah?

29 Juni 2022   13:00 Diperbarui: 29 Juni 2022   13:45 3015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Maka tak heran juga pepatah mengatakan "Adab lebih tinggi dari ilmu". Seberapa tinggi kah adab, sampai-sampai dijadikan perbuatan atau perilaku dipentingkan dalam hidup.

Sangat penting menanamkan adab dan karakter dalam diri, khususnya sang pengambara ilmu. Karena zaman sekarang adab dan karakter mulai pudar dari zaman ke zaman yang semakin berkembang.

Apabila ada orang yang berilmu, namun semakin jauh dari Allah SWT, berarti telah kesalahan pada mental kemanusiaannya.

Bukan ilmu yang pertama kali dibanggakan. Para ulama terdahulu lebih mementingkan adab daripada ilmunya. Rendah hati dan ketawadhu'an untuk menerima pengajaran yang diperoleh dari gurunya. Imam Mubarak pernah berkata dalam maqalahnya: "Kamu mempelajari adab itu selama 30 tahun, sedangkan ilmu yang kami pelajari dalan waktu 20 tahun". Oleh karena itu, sudah jelas adab lebih di tinggikan. Banyak maqolah, ataupun dasar mengenai lebih tingginya adab dibandingkan ilmu. Sesuatu yang lebih lagi adalah adab menuntut ilmu menjadikan sebab penolong mendapatkan ilmu.

Untuk bisa hidup bahagia di dunia dan diakhirat memanglah ada ilmunya. Namun, tanpa adab, ilmu yang dimilikinya bagaikan orang yang tidak mengenakan pakaian (telanjang). 

Sebagai umat muslim, kita tidak tahu mana yang harus dipelajari dan diperdalam. Keduanya adalah saling berpasangan, seperti halnya mubtada' dan Khabar dalam istilah ilmu nahwu. Ilmu dan adab berjalan bersisian mendampingi manusia hidup

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun