Etika adalah ilmu yang mempelajari nilai-nilai dan norma yang menentukan perilaku manusia, baik dalam kehidupan perorangan maupun bermasyarakat. Dalam Islam, etika diistilahkan dengan akhlak yang berasal dari bahasa Arab "al-akhlak (al-khluq)" yeng berarti budi pekerti, tabiat, atau watak. Sedangkan etika pertemanan dalam Islam adalah tata cara yang mengatur hubungan antara sesama Muslim dengan didasari oleh perilaku kesopanan, kehalusan, dan kebaikan budi pekerti. Etika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang baik dan buruknya manusia. Ada banyak etika yang dapat kita temukan di lingkungan sekitar, salah satunya yaitu etika pertemanan.
Salah satu nikmat Allah SWT kepada manusia dalam agama Islam yaitu pertemanan, yang merupakan hakikat manusia. Kita tidak boleh mengabaikan etika dalam pertemanan. Untuk membuat teman kita merasa nyaman berteman dengan kita, maka kita harus menciptakan kenyamanan dalam pertemanan. Agar pertemanan itu tidak mengarah ke toxic.
Beberapa etika berteman yang baik menurut Islam sebagai berikut.
- Memilih Teman Yang Baik
Seseorang akan dipengaruhi dengan baik oleh teman yang baik. Sebaliknya teman yang buruk akan memberikan pengaruh yang buruk.
- Menjaga Kerukunan
Saat berteman, menjaga kerukunan merupakan adab (etika) yang harus selalu dijaga oleh setiap Muslim kepada temannya.
- Mendahului Dengan Mengucapkan Salam
Mengucapkan salam bisa mendatangkan rasa saying antar sesame teman. Rasulullah SAW bersabda.
"Maukah kalian Akua tunjukkan suatu amalan yang bisa membuat kalian saling menyayangi? Sebarkanlah salam di antara kalian." (HR. Muslim)
- Berteman Karena Allah
Ketika berteman tentu harus didasarkan karena Allah. Perlu kita ketahui bahwa saling mencintai karena Allah dan bersaudara demi agama-Nya trmasuk amal taqarrub yang paling utama, juga merupakan akhlak yang baik. Jika harus mencintai karena Allah, maka membenci pun juga harus karena Allah.
- Bersikap Lemah Lembut
Rasulullah SAW dan para sahabat telah mencontohkan sifat yang baik yaitu bersikap lemah lembut kepada teman. Rasulullah SAW bersabda.
"Tidaklah dua orang berteman, melainkan yang paling dicintai Allah SWT adalah yang paling lemah lembut kepada temannya."Â (HR. Al-Hakim)
- Menerima kekurangan Dan Menutup Aib Teman
Teman merupakan manusia biasa yang memiliki kelebihan dan kekurangan. Allah itu Maha menutupi kejelekan hamba-Nya lagi maha pengampun segala dosa (kecuali dosa syirik). Tidak diragukan lagi bahwa apa yang selalu diharapkan oleh teman kita dari diri kita adalah, kita yang dapat menutupi aibnya dan menyimpan rapat-rapat rahasianya. Dan perlu kita ketahui bahwa seandainya jika kita mencari teman yang terbebas dari segala kekurangan pasti tidak akan kita temukan.
- Tidak Berlebihan Dalam Mencintai Teman
Meski Rasulullah SAW memiliki sahabat yang sangat dekat dan amat dipercayai, Rasulullah mengajarkan agar kita tidak berlebihan dalam mencintainya. Jika kita terlalu mencintai seseorang, maka kita akan takut kehilanhgan dan akan menimbulkan sikap subjektif kepadanya.
- Saling Memaafkan
Saling memaafkan merupakan suatu keutamaan yang sangat dihargai dalam Islam. Memaafkan bukan berarti mengesampingkan kesalahan, melainkan memilih untuk tidak membawa rasa sakit dan kebencian dalam hati. Allah berfirman.
"Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." (QR. Asy-Syu'ara [26]: 40)
Banyak pertemanan yang gagal karena kurangnya etika dan juga komunikasi yang buruk dalam pertemanan tersebut. Oleh karena itu, kita harus saling menciptakan suasana yang baik Bersama dengan etika yang baik dalam berteman. Banyak orang yang terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kesesatan karena pengaruh berteman dengan orang yang salah. Namun tidak sedikit orang yang mendapatkan kebaikan dan hidayah karena bergaul dengan orang-orang yang shalil (benar).
Memilih teman bukan berarti membedakan atau mengucilkan teman yang satu dengan teman yang lain. Dari sudut pandang Islam, tidak dibenarkan mendiskriminasi teman berdasarkan status sosial atau materi. Oleh karena itu, yang patut kita lakukan adalah mendampingi, menemani, dan bergaul dengan semua orang, apapun status sosial dan materinya. Oleh karena itu, hukum Islam mempunyai batasan yang jelas mengenai masalah ini. Karena teman mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan, pertumbuhan, dan pola pikir seseorang.
Adapun ciri-ciri teman yang baik dan sejati menurut pandangan Islam sebagai berikut.
- Beriman Dan Taat Beribadah
Pentingnya memilih teman dari sisi ibadah dan agamanya dijelaskan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW.
:
"Seseorang itu tergantung agama temannya. Maka hendaknya salah seorang dari kalian melihat siapa temannya." (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
- Â Shalih Dan Shalihah Yang Memiliki Akhlak Terpuji
Rasulullah SAW adalah seorang teladan yang sangat mulia dalam menjalin pergaulan dengan akhlak-Nya yang sangat luhur. Rasulullah SAW juga memiliki sikap yang ramah, rendah hati, dan tidak pernah mencela orang lain. Kita sebagai umat-Nya hendak mencontoh apa yang telahh dilakukan Rasulullah SAW. Keutamaan berteman dengan orang-orang shalih yang memiliki akhlak mulia, mereka yang memiliki ilmu yang luas dan adab yang baik.
- Sehat Dan Pandai Akalnya
Orang yang sehat akalnya akan membawa pada realita untuk berpikir dan berkembang. Sehingga pada akhirnya hubunggan pertemanan yang berjalin membawa kemanfaatan yang sangat besar.
- Tidak Serakah Pada Harta
Pertemanan denga orang yang gila harta (serakah) adalah racun mematikan karena watak tabiat itu meniru dan meneladani.
Pertemana bisa tumbuh menjadi hubungan yang berkelanjutan dan bermakna. Menjadi seorang teman yang selalu ada di kala sedih dan senang. Dan menjadi teman yang tidak hanya pandai memuji, yang kadang-kadang justru tujuan itu bisa membuat seseorang terlena dan menjatuhkan. Maka menjadi seorang teman yang bisa menasehati dan memberikan kritik yang membangun itu juga penting. Pertemanan yang baik dalam Islam bukan hanya sekedar bercengkerama dan bergembira, tetapi juga harus diisi dengan saling menjalankan kewajiban dan pemenuhan hak-hak.
"Pertemanan terbaik itu Ketika saling mengingatkan tentang akhirat, dan teman yang tidak ingin berjumpa di dunia saja namun juga di surga-Nya Allah."
Kesimpulan
Pertemanan dalam islam merupakan salah satu nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia. Untuk menciptakan kenyamanan dalam pertemanan, kita tidak boleh mengabaikan etika dalam sebuah pertemanan, agar pertemanan tersebut tidak mengarah ke pertemanan yang toxic. Islam mengajarkan bahwa kita harus saling menciptakan suasana yang baik dengan etika yang baik dalam berteman, serta memilih teman yang baik, dan bukan berarti membedakan atau mengucilkan satu sama lain. Aagar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan dan kesesatan karena pengaruh berteman dengan orang yang salah. Etika berteman yang baik menurut islam yaitu dengan memilih teman yang baik, menjaga kerukunan, mendahului dengan mengucapkan salam, berteman karena Allah, bersikap lemah lembut, menerima serta menutup kekurangan atau aib teman, tidak berlebihan dalam mencintai teman, dan saling memaafkan. Adapun beberaopa ciri-ciri teman yang baik dalam pandangan islam yaitu teman yang beriman dan taat beribadah, shalih dan shalihah yang memiliki akhlak mulia, sehat dan pandai akalnya, serta tidak serakah pada harta. Pertemanan bisa tumbuh menjadi hubungan yang berkelanjutan dan bermakna jika kita saling menjalankana etika pertemanan dalam Islam.
Penulis: Alyazid Fauzan
Dosen pengampu: Prof. Dr. Hamidullah Mahmud Lc.M.A.g
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI