Mohon tunggu...
Alya Zhafira Athayyah
Alya Zhafira Athayyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 2024

Saya merupakan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep dan Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Modern

24 Desember 2024   11:24 Diperbarui: 24 Desember 2024   18:54 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat adalah sekelompok sumber daya manusia yang memiliki penghargaan yang
kuat terhadap hal-hal tertentu, yang membuat mereka berusaha untuk mendapatkan
penghargaan serta memiliki kehidupan yang baik. Akibatnya, berapa lapisan atau stratifikasi
sosial muncul dalam masyarakat. Setiap masyarakat di seluruh dunia memasukkan orang ke dalam kategori tertentu. Baik secara resmi dilakukan oleh pemerintah dan lembaga lain atau
secara tidak resmi terjadi selama interaksi sosial. Faktor seperti warna dan tekstur rambut,
warna mata, daya tarik fisik, berat badan, tinggi badan, pekerjaan, jenis kelamin, usia, kelas
di sekolah, nilai ujian, dan banyak lagi dapat digunakan untuk mengkategorikan orang.
Klasifikasi karakteristik yang dinisbahkan dan yang dicapai didasarkan pada dua kategori
utama. Karakteristik yang dinisbahkan adalah sifat dari saat dilahirkan (seperti warna kulit,
rambut, jenis kelamin) dan karakteristik yang dicapai adalah didapat melalui beberapa
kombinasi dari pilihan, usaha, dan kemampuan. Dari berbagai perbedaan kehidupan manusia,
satu bentuk variasi kehidupan mereka yang menonjol adalah fenomena stratifikasi atau
tingkatan-tingkatan sosial. Perbedaan ini tidak hanya ada, tetapi terjadi melalui proses di
mana suatu bentuk kehidupan, termasuk ide, nilai, norma, aktifitas sosial, dan benda-benda,
akan ada dalam masyarakat karena mereka menganggap bentuk kehidupan itu benar, baik,
dan bermanfaat bagi mereka. Fenomena dari stratifikasi sosial ini akan selalu ada dalam
kehidupan manusia, sesederhana apapun kehidupan mereka, tetapi bentuknya boleh jadi
berbeda satu sama lain, semua tergantung bagaimana mereka menempatkannya.

Dalam sosiologi, istilah "stratifikasi sosial" mengacu pada bagaimana anggota masyarakat
dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Status yang dimiliki oleh setiap anggota
masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat
tanpa suatu usaha (ascribed status). Kata "stratifikasi" berasal dari kata "stratum", yang
berarti "strata" atau "lapisan" dalam bentuk jamak. Studi sosiolog berpusat pada hubungan
antara kategori sosial individu dan peluang hidup mereka, seperti kemungkinan untuk tetap
hidup di tahun pertama kehidupan, kemungkinan untuk tinggal di luar usia 75 tahun, dan kemungkinan mengalami banyak peristiwa yang mungkin sekali di antara titik-titik tersebut.

Stratifikasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang menempatkan seseorang pada kelas sosial yang berbeda-beda secara hierarki dan memberikan hak dan kewajiban yang berbeda-beda untuk orang-orang di kelas sosial yang berbeda. Stratifikasi sosial muncul karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Sistem stratifikasi merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang dan kelas rendah. Bisa juga berarti sebagai pembagian vertikal posisi individu atau kelompok. Biasanya stratifikasi didasarkan pada kedudukan yang diperoleh melalui serangkaian usaha perjuangan.

Konsep Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial merupakan konsep yang menunjukkan adanya pembedaan dan/atau
pengelompokkan suatu kelompok sosial (komunitas) secara bertingkat. Misalnya, dalam
komunitas tersebut ada strata tinggi, strata sedang dan strata rendah. Stratifikasi ini dibuat
berdasarkan simbol-simbol tertentu yang dianggap berharga atau bernilai secara sosial,
ekonomi, politik, hukum, budaya, maupun dimensi lainnya dalam suatu kelompok sosial
(komunitas). Simbol-simbol tersebut misalnya, kekayaan, kekuasaan, kehormatan, pendidikan (ilmu pengetahuan), dan keturunan. Dengan kata lain, selama dalam suatu kelompok sosial (komunitas) ada sesuatu yang dianggap berharga atau bernilai, dan dalam suatu kelompok sosial (komunitas) pasti ada sesuatu yang dianggap berharga atau bernilai, maka selama itu pula stratifikasi sosial akan terjadi. Selain itu, stratifikasi sosial dapat didefinisikan sebagai penggolongan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas berdasarkan karakteristik tertentu. Max Weber, seorang sosiolog kelahiran Jerman, berpendapat bahwa stratifikasi sosial didasarkan pada dimensi ekonomi, sosial, dan politik. Maka dari itu masyarakat terbagi menjadi kelas (secara ekonomi), kelompok status (sosial) dan partai (politik). Weber juga menambahkan bahwa dimensi ekonomi adalah dimensi penentu bagi dimensi lainnya.

Pengertian kelas adalah kesetaraan kemampuan ekonomi orang-orang dalam suatu kelompok untuk memenuhi kebutuhan hidup dan statusnya. Semakin tinggi kemampuan ekonomi suatu kelas untuk memiliki jasa, benda dan lain-lain berarti semakin tinggi kelasnya dalam masyarakat. Kelas menengah ke bawah memiliki kemampuan ekonomi yang terbatas untuk mendapatkan kemewahan selayaknya kelas atas. Hal ini kemudian membagi masyarakat menjadi tingkatan sosial yang berbeda. Sebagai suatu jaringan, sistem sosial dipengaruhi secara deterministik oleh interaksi antar komponennya. Pranata sosial, sistem yang mengatur interaksi, adalah dasar dari keharmonisan sistem sosial yang menggabungkan gaya perilaku dan komunikasi yang berbeda agar masyarakat menjadi damai dan harmonis.

Pengertian Stratifikasi Sosial Menurut para Ahli

1.  Pitirim A. Sorokin mengatakan bahwa stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam lapisan-lapisan kelas bertingkat (hierarkis).

2.  Sebaliknya, Robert M.Z. Lawang mengatakan bahwa stratifikasi adalah penggolongan orang-orang dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan- lapisan hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise.

3.  Menurut P.J. Bouman, stratifikasi sosial adalah ketika sebuah kelompok manusia menjalani gaya hidup yang menunjukkan bahwa mereka memiliki hak istimew tertentu, dan karena itu menuntut gengsi kemasyarakatan.

4. Soerjono Soekanto mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai pembagian posisi seseorang atau kelompok dalam posisi vertikal yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun