![[Cerpen] Langit Cerah Ceria, Senja Merah Jambu](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/09/08/woman-570883-1280-66db840bed641507fb7930c2-66dd8741c925c420776c8592.jpg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
KKN TEMATIK KOLABORASI NUSANTARA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KELOMPOK 52 ANGKATAN KE-111 DUSUN JAMBU merealisasikan program kerja unggulan yaitu Sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Dusun Jambu dengan judul agenda yang pertama yaitu "Pemanfaatan Digital Marketing untuk Meningkatkan Branding dan Penjualan Pada Usaha Kerajinan Tembaga”, yang kedua yakni “Bahaya Penggunaan Miras dan Kenakalan Remaja” dan yang ketiga Building Mental Resilience: Mengatasi Stigma dan Peningkatan Kesadaran Kesehatan Mental di Masyarakat. " pada Minggu (30/07/23) dan Kamis (03/08/2023).
Sosialisasi ini dilaksanakan di rumah bapak Dimas Winanjar selaku dukuh Dusun Jambu serta di hadiri oleh para perwakilan pengrajin tembaga dari tiga dusun yakni Dusun Jambu, Ngepoh, dan Blimbing, Ibu-ibu PKK serta Karang Taruna yang berada di Dusun Jambu.
Pada agenda tersebut, materi dipaparkan oleh tiga narasumber yaitu: Jairus Asher Purdy, Bripka Muslih Habib dan Ibu Sadilem, S.Pd.
Pada agenda yang pertama, kami lebih berfokus kepada usaha kerajinan tembaga yang berada di Dusun Jambu. Kerajinan tembaga merupakan bagian dari industri kreatif yang bernilai tinggi, namun seringkali menghadapi tantangan dalam memasarkan produk mereka secara luas dan efektif.
Oleh karena itu, implementasi strategi digital marketing menjadi langkah krusial guna meningkatkan brand awareness, memperluas mangsa pasar, serta dapat meningkatkan penjualan produk kerajinan tembaga terutama pada Dusun Jambu, Dusun Ngepoh, dan Dusun Blimbing yang mana kerajinan tembaga merupakan sumber mata pencarian pokok hampir dari sebagian masyarakat tersebut.
Pada agenda kedua dan ketiga, sosialisasi kembali dilaksanakan di rumah bapak Dimas Winanjar selaku dukuh Dusun Jambu serta di hadiri oleh para ibu-ibu perwakilan dari RT 01-04 dan Karang Taruna di Dusun Jambu.
Pada sesi pertama, pemaparan materi disampaikan oleh Bripka Muslih Habib selaku pemateri sekaligus Bhabinkamtibmas Polsek Saptosari dan sesi yang kedua yakni dilanjutkan oleh ibu Sadilem, S.Pd selaku pemateri kedua. Beliau juga merupakan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan Saptosari.
Topik yang menjadi pembahasan pada agenda ini sama-sama memiliki peran yang sangat penting di kalangan masyarakat. Kenakalan remaja adalah perilaku yang melanggar norma-norma sosial atau hukum, yang seringkali dilakukan oleh remaja.
Dalam konteks miras, konsumsi alkohol oleh remaja di bawah umur seringkali terkait dengan berbagai bentuk kenakalan remaja. Faktor-faktor seperti tekanan dari teman sebaya, kurangnya pengawasan orang tua, ketidakstabilan emosional, dan lingkungan sosial yang merangsang juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan kenakalan remaja yang terkait dengan miras.
Begitu pula dalam beberapa dekade terakhir, masalah kesehatan mental telah menjadi perhatian global karena dampaknya yang luas dan serius terhadap individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan terutama di Dusun Jambu.
Stigma terhadap masalah kesehatan mental telah menjadi salah satu hambatan utama dalam mencari perawatan dan dukungan yang menyebabkan banyak orang enggan untuk mencari bantuan profesional atau berbicara terbuka tentang perasaan dan kesulitan mereka.
Selain stigma, rendahnya kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan mental juga menjadi permasalahan yang perlu diatasi. Banyak orang masih kurang paham tentang pentingnya kesehatan mental dan bagaimana membangun ketahanan mental untuk menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
Akibatnya, banyak orang mengalami masalah kesehatan mental tanpa menyadarinya atau mengetahui cara-cara untuk mengatasinya. Maka dengan diadakannya agenda ini, bisa memberikan edukasi yang dapat bermanfaat bagi masyarakat di Dusun Jambu.
Harapannya, dengan adanya sosialisasi-sosialisasi tersebut warga Dusun Jambu dapat meningkatkan daya saing serta pendapatan masyarakat setempat dalam penjualan kerajinan tembaga secara meluas, menyadari pentingnya membangun ketahanan mental demi kesejahteraan sosial, serta diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan risiko dan dampak negatif dari penggunaan minuman beralkohol (miras) dan perilaku kenakalan remaja pada generasi muda.
