Mohon tunggu...
alyanisakamiliamoza
alyanisakamiliamoza Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga NIM 151241161

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ten Star Pharmacist sebagai Pedoman Tenaga Kefarmasian

5 Januari 2025   22:11 Diperbarui: 5 Januari 2025   22:11 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/644507396701939417/Input Apoteker (Sumber:pinterest) 

Apoteker merupakan pekerjaan kefarmasian yang telah didapatkan seseorang apabila lulus sarjana farmasi dan melanjutkan pendidikan profesinya serta mengucapkan sumpah apoteker. Sumpah tersebut berdasarkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Apoteker sebagai tenaga kesehatan yang memiliki keahlian dalam bidang obat-obatan dan penyalahgunaannya.

Peran apoteker yaitu memberikan informasi mengenai penggunaan obat yang tepat yaitu dosis, efek samping, interaksi obat, dan pengobatan yang dilakukan sendiri secara aman. Selain itu, apoteker juga berperan penting dalam pengelolaan obat, distribusi obat, pemantauan terapi obat, dan pengembangan obat-obatan baru.

Pada profesi apoteker terdapat sepuluh peran yang harus dijalankan. Sepuluh peran tersebut dinamakan "Ten Star Pharmacist". Peran tersebut dikembangkan oleh WHO (World Health Organization) dengan gambaran mengenai peran penting pelayanan kesehatan yang bukan hanya sekedar memberikan obat kepada pasien. Tujuan peran ini adalah untuk kontribusi lebih apoteker sebagai tenaga kesehatan dalam peningkatan kesehatan masyarakat, memperkuat kolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya seperti membantu meningkatkan hasil terapi pasien dalam hal obat-obatan, dan memberikan edukasi yang lebih mengenai penggunaan obat berupa resiko, manfaat, dan cara yang tepat dalam menggunakan obat.

Terbentuknya "Ten Star Pharmacist" bermula ketika WHO pada tahun 1997 mengeluarkan dokumen yang berjudul "The Role of the Pharmacist in the Health Care System". Dokumen tersebut berisi penekanan mengenai pentingnya peran apoteker yang lebih besar dalam sistem pelayanan kesehatan dan tidak hanya berfokus pada pendistribusian obat, tetapi terlibat dalam proses penyembuhan dan pemeliharaan kesehatan pasien.

Konsep ini mengidentifikasi sepuluh peran utama yang harus dimiliki oleh apoteker untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, yaitu aspek komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen terapi obat, hingga penelitian dan edukasi. "Ten Star Pharmacist" menjadi pedoman pendidikan, pengembangan profesi apoteker di seluruh dunia, dan fokus lebih terhadap pasien dalam sistem kesehatan global.

  1. Care-giver

Seorang apoteker dituntut untuk memberikan pelayanan kefarmasian secara profesional kepada masyarakat dengan melakukan interaksi langsung melalui berbagai layanan klinik, analitik, dan teknik, sesuai dengan peraturan yang berlaku. Ini merupakan wujud nyata dari peran mereka sebagai profesional kesehatan. Selain itu, apoteker harus mampu berinteraksi dengan individu dan komunitas secara luas, guna memberikan manfaat dari ilmu yang telah mereka pelajari. Pandangan apoteker terhadap prakteknya juga perlu terintegrasi dan berkelanjutan dalam sistem perawatan kesehatan, serta berfokus pada penyediaan layanan berkualitas tinggi.

  1. Communicator

Apoteker perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik karena perannya sangat penting dalam menjalin hubungan dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya. Dengan menjadi komunikator yang efektif, apoteker dapat memastikan bahwa pasien memahami informasi terkait pengobatan mereka.

Kemampuan komunikasi yang harus dimiliki oleh apoteker mencakup komunikasi verbal, nonverbal, kemampuan menulis, serta keterampilan mendengar. Selain itu, apoteker juga harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang profesinya dan merasa percaya diri saat berinteraksi dengan pasien dan rekan-rekan profesional kesehatan lainnya.

  1. Decision Maker

Seorang apoteker harus memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat mengenai terapi obat pasien, serta memiliki keahlian dasar dalam memanfaatkan sumber daya yang tepat, efektif, dan hemat biaya. Penting bagi mereka untuk mulai mengenal obat alternatif dan memperhatikan kebutuhan pasien, terutama ketika sumber daya manusia terbatas, sejak mereka masih menjadi mahasiswa.

  1. Agent of positive change

Apoteker memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat, sehingga diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam perawatan pasien melalui praktik kefarmasian, pelayanan farmasi, dan hubungan interpersonal yang baik.

  1. Entrepreneur

Para apoteker diharapkan dapat berkontribusi secara langsung kepada masyarakat, khususnya dengan berperan sebagai pengusaha yang mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Melalui pengawasan obat yang baik, mereka juga dapat menciptakan banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitarnya.

  1. Manager

Apoteker perlu menguasai keterampilan manajemen yang baik agar dapat mengelola semua aspek kefarmasian dengan efektif.

  1. Life long learner

Apoteker perlu memiliki semangat yang senantiasa mengalir dalam dirinya. Hal ini penting, mengingat ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama di bidang kesehatan, akan terus berkembang. Dengan semangat ini, mereka dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal.

  1. Leader

Seorang apoteker harus memiliki visi dan misi yang jelas serta kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat demi kemajuan bidang yang dipimpinnya. Ia diharapkan menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi anggota timnya. Dalam situasi tertentu, apoteker juga perlu menunjukkan kepemimpinan yang melibatkan empati dan kemampuan manajerial yang efektif. Dengan begitu, apoteker dapat memimpin berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan praktik farmasi serta kualitas layanan kesehatan.

  1. Researching

Ilmu kesehatan akan terus mengalami kemajuan, yang menuntut apoteker sebagai tenaga kesehatan untuk berperan sebagai peneliti dalam penemuan dan pengembangan obat-obatan. Penelitian yang dilakukan harus berlandaskan pada bukti yang efektif.

  1. Teacher

Seorang apoteker memiliki kemampuan untuk menjadi pendidik bagi masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya dalam bidang pengetahuan kefarmasian. Ia harus mampu memberikan edukasi yang bijaksana serta mendukung tenaga kesehatan lainnya dalam pelatihan untuk generasi apoteker yang akan datang. Meskipun berperan sebagai pengajar, seorang apoteker tidak boleh berhenti untuk terus belajar dan memperdalam pengetahuan serta keterampilan baru.

Konsep "Ten Star Pharmacist" ini diharapkan dapat meningkatkan standar profesi kefarmadian dan memberika kontribusi yang lebih besar dan baik kepada masyarakat melalui pelayanan kesehatan, distribusi obat, penelitian, edukasi kesehatan, dan pelayanan kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun